CHAPTER 20 - AAN

9.9K 777 39
                                    

"Akhirnya kamu datang juga Anata"

Anata memutar bola matanya malas, di dalam ruangan Pak Ansir tadi Anata habis habisan di sembur oleh air liur Pak Ansir, menceramahi nya dari awal angka 1 sampai huruf Z. berjuang keras Anata membela dirinya sendiri tadi, dia mengeluarkan alasan bijak nya jika ia berteriak tadi adalah untuk membantu seorang pembantu putri mahkota dari rebutan dua kingkong. dia juga mengatakan jika dua kingkong itu berkelahi sampai penghabisan darah jika tidak di hentikan. Pak Ansir memang percaya karena Anata juga memberi buktinya. Tapi kenapa pula ia masih di seret kesini coba!?

Berada di dalam ruangan Bimbingan Konseling bersama 2 kingkong itu.

Katanya, ia di seret kesini karena di suruh menjelaskan kronologinya, tidak lebih. Tapi ya tetap saja!

Kembali kepada cerita awal, dengan raut wajah tak mengenakkan, Anata menarik kursi yang berada di tengah, rupanya Dirga dan Elvano ini masih bertahan dengan perang mereka.

Mendengar suara gesekan kursi di telinga mereka, Dirga dan Elvano langsung menoleh, Mata Dirga langsung melotot lebar saat melihat kehadiran Anata di sini.

"LO!?"

"Apa!?" Sewot Anata dengan lirikan sinis nya.

"Gara-gara lo gue masuk BK anjing!"

Menatap tak terima, Anata membalas ucapan Dirga. "Kenapa jadi salah gue!?, Lo sama dia yang berantem! bukan sama gue!"

"Lo ikut campur! lo teriak teriak di mic, ngadu ke kapsek!, Salah siapa coba kalo bukan salah lo!"

Woahhh, tak bisa berkata-kata lagi Anata. Cowok ini memang tidak ada syukur syukur nya, sudah effort effort Anata menghentikan perkelahian antar Protogonis pria dan Antagonis pria itu, tapi apa balasan nya!? Si cowok itu malah bisa-bisanya menyalahkan dia atas kehadiran nya di ruang bimbingan konseling ini!.

Anata jadi penasaran, jika yang di posisi nya sekarang adalah Lalita—, eh!

Tunggu-tunggu, kejadian ini bukannya cerita di awal mula kisah asmara mereka bertiga?

Dan harusnya... harusnya yang berada di tengah tengah ini adalah Lalita! Bukan dirinya!

Apa, bagaimana, ini bagaimana!?

Anata mengigit bibir bawahnya dengan mata yang melamun menatap lantai. Ini adalah kebiasaan dirinya jika sudah gelisah.

Secara tak sengaja, Anata masuk andil dalam cerita novel. Dia menggantikan posisi sang pemeran uta—

"ta..."

"nata..."

"Anata!"

"Hah?, Iya apa bu?"

Anata mengerjab-ngerjab kan matanya bingung, dia menatap Bu Ria yang sedari tadi memanggil namanya.

"Cih!" Dirga membuang wajah, rasanya ingin sekali dia memukul adik dari gadis yang mengejar-ngejar nya itu. Dirga bingung, kenapa gadis yang jarang sekali terlihat oleh matanya itu bisa berubah seperti ini, bahkan sampai mencampuri urusan nya.

Rasanya kebencian Dirga terhadap Alenta semakin bertambah banyak karena adik dari gadis itu.

Apalagi mengingat pertengkaran mereka kemarin, di mana Anata yang mengatakan jika ibu nya adalah laki-laki. Tak kan pernah bisa dia lupakan hinaan Anata terhadap dirinya dan ibunya. Dirga pastikan, dia akan segera membalasnya segera.

Tunggu saja.

Tangan Dirga mengepal kuat di atas pahanya, siapa sangka lelaki yang membuang wajah dan memilih menatap dinding itu menyimpan amarah di wajah tenang nya.

Adik Antagonis NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang