CHAPTER 16 - AAN

12.5K 863 79
                                    

Sagara memasuki rumahnya, dengan satu tangan yang ia sembunyikan di saku celana seragam sekolah nya, dia berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Dirinya harus cepat-cepat berganti baju dan menemui sang ayah untuk bertanya perihal ibu tirinya itu.

Satu hal yang harus kalian ketahui, rupanya Sagara masih memikirkan perkataan Anata yang mengatakan jika ibu Dirga adalah seorang laki-laki. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, tentu Sagara mengkhawatirkan sang Ayah yang tidak tahu apa-apa malah menikahi seorang laki-laki!.

Iya jika belum melakukan itu-itu, ayahnya bisa langsung cerai dan memberikan tonjokan pada pantat bencong itu!, Tapi kalau sudah melakukan itu-itu bagaimana!? Terus malah muncul an—

"Gak! Gila! Babi! Anjing! Gue merinding bangsat!"

Sagara bergidik ngeri sebelum memasuki kamarnya.

Dengan tergesa-gesa, ia menaruh tas nya asal-asalan, mengambil kaos hitam dan celana pendek nya yang tergantung, Sagara langsung memasuki kamar mandi.

10 menit kemudian Sagara keluar dari kamar mandi dengan rambut basah nya.

Tanpa perlu mengeringkan rambutnya, Sagara langsung keluar kamar dan mencari keberadaan sang ayah.

Ruang kerja, ruang tamu, dapur, kamar sang Ayah, Sagara sudah mencari ayahnya di ke 4 tempat itu. Tapi dia belum menemukan ayah nya, entah di mana pria tua itu bersembunyi.

Hingga tanpa di duga, saat ingin menuju kebelakang rumah ia berpapasan dengan Sinta— ibu tirinya.

Sinta berjalan dengan melenggak-lenggok kan tubuhnya, wanita itu memakai baju ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, iya jika seksi, lah ini!? Cuma lemak yang kelihatan. Wanita satu ini memang berbeda dari yang lain, ingin terlihat seksi yang terlihat malah lemak perut.

Wajah abu-abu, blush on berwarna pink yang terlihat ketara, bulu mata anti badai, Lenser mata warna biru, dan bibir yang terlihat semakin dower karena memakai lipstik merah ketebalan.

Menatap ngeri sang ibu tiri yang berjalan menghampiri nya dengan senyuman menggoda. Sagara memperbanyak istighfar melihat nya.

Sagara Duga jika nama dari orang yang sudah berada di hadapannya ini bukanlah Sinta.

Melainkan

Santo.

Sagara berpikir, jika benar wani— ekhem! Orang itu adalah laki-laki, Sagara tak bisa membayangkan seberapa shock nya sang ayah.

Kira-kira, si Santo ini langsung di talak sang ayah tidak ya?.

Sibuk dengan pikirannya, Sagara tak menyadari jika tangan dari Sinta sudah berada di dadanya yang di lapisi oleh kaos yang ia pakai. Mengelus dada sang anak tiri sensual, berharap jika bujangan di hadapannya ini tergoda akan sentuhan nya.

Sagara tersadar, reflek dia menepis kasar tangan Sinta dari dadanya.

Mundur beberapa langkah, Sagara menatap tajam Sinta.

Sinta tersenyum manis, "Sagarahh, kamuhh mawuhh kemanahh??"

Sinta berkata dengan desahan yang sengaja ia buat di perkataan nya. Memandang wajah Sagara sayu dengan tangan nya yang ia sengaja kan untuk merambat ke belahan dadanya yang terekspos dengan jelas.

Reflek mata Sagara mengikuti tangan Sinta. Dia tentu melihat dengan jelas belahan dada wanita itu.

Itu dada asli atau boongan?, Kalo asli ini orang berarti beneran cewe dong?

Sinta tersenyum kemenangan saat melihat arah pandang Sagara terarah ke belahan dadanya. Pasti adik dari anak tirinya itu menegang melihat tubuh body gitar spanyol menggoda miliknya ini.

Adik Antagonis NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang