CHAPTER 09 - AAN

14.2K 906 5
                                    

Kring kring kring~~

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dengan nyaring, seluruh siswa-siswi berdesak-desakan untuk keluar dari kelas, bahkan di koridor pun sangat ramai, jika dilihat pemandangan ini sudah seperti ibu-ibu yang berebut sembako gratis.

Berlari kesini, berlari kesitu.

Pada saat koridor ramai dengan para siswa-siswi yang berlarian menuju keparkiran, gadis bernama lengkap Anata Shevarta itu berjalan santai sembari menyanyikan lagu yang telah ia buat dengan asal asalan.

Akuuuu~~~ kecewaaa padamuuuuu

Anata memejamkan matanya dan menggerakkan tangan dengan raut wajah dramatis miliknya, menghayati lagu dengan penuh perasaan.

Saat mata nya terbuka, tanpa sengaja dia melihat sosok Kakak biadab nya yang memasuki mobil dengan kedua sahabatnya.

Anata melotot, berlari cepat menghampiri parkiran dengan tangan melambai-lambai.

"WOY WOYYYYY!!!!! TUNGGUIN GUE ANJENGG!!" Tetapi usaha nya itu berujung sia-sia karena mobil milik si sialan Alenta sudah keluar dari pagar sekolah.

"ALENTA BANGSAT!!! MATI LO SETANN!!!!" Menghempas kan kepalan tangan dengan kesal, Dadanya bahkan naik turun saking kesal nya dengan gadis yang menjabat sebagai KAKAK nya itu.

"KALO KAYAK GINI GUE BALIK SAMA SIAPAAA BANGSAATTT!!!" Anata berteriak nyaring sembari mengacak-acak rambutnya frustasi,
Siswa-siswi yang masih berada di lingkungan sekolah bahkan menoleh kearahnya karena mendengar teriakan dari Anata. Banyak yang menatap heran karena keadaan Anata yang sudah seperti orang sakit mental, rambut yang acak-acakan dan seragam yang sudah kusut.

Teringat akan barang persegi yang bernama handphone Anata langsung mengeluarkan nya dengan senyuman sumringah, Jari telunjuk nya mulai memicik tombol nyala tetapi aneh nya walau di coba berkali kali tetep tak bisa. Raut wajah Anata kini sudah terlihat sangat mengerikan, Mata nya yang melotot— menatap horor benda persegi itu, jika saja dunia ini adalah dunia kartun mungkin handphone tak berguna ini sudah di pastikan akan bolong di tengah tengahnya.

"Bangsat! Bangsat! Bangsat!!!" Geraman tertahan Anata keluarkan dengan tangannya yang menggenggam erat seolah ingin meremukkan benda persegi itu.

Zeanna dan Kalila sudah pulang terlebih dahulu, Si sialan Alenta malah meninggalkan nya, di tambah handphone nya sekarang mati.

Lengkap sudah penderitaan Anata.

Di antara hari-hari tersial nya, hari ini lah yang paling sial.

Mana perutnya sedari tadi sudah keroncongan, ingin sekali Anata menonjok perut nya sendiri, tidak tau saja kah perut nya ini jika tuannya sedang dalam masa mood Devils?

Sentuh sedikit saja sudah di pastikan tanduk ratu banteng akan muncul di kepala Anata.

Menyugar rambut nya kasar, mata Anata menjelajah untuk mencari manusia yang bisa ia pinta bantuan untuk mengantar kan dirinya pulang.

Lalu matanya menangkap sosok remaja laki-laki yang mengendarai motor ingin keluar dari pagar.

Mata Anata berbinar cerah, dengan tingkah berani nya dia mencegat motor laki-laki itu dengan merentangkan tangannya.

Terlihat di balik helm nya, mata laki-laki itu melotot terkejut sebelum tiba-tiba ia me-rem motornya secara mendadak.

"Mau mati Lo hah!?" Jika orang lain, mungkin akan langsung menciut saat mendengar nada sarkas dari laki-laki yang berada di hadapan Anata ini.

Tetapi sayang nya yang mendengar suara laki laki itu adalah makhluk spesies alien berbentuk segi tiga yang kelakuan nya di luar prediksi BBM.

Dengan tak tau malunya Anata langsung naik ke motor milik laki-laki yang sama sekali tak ia kenali. Walau kesusahan karena motor laki-laki ini besar dan tinggi tak membuat tekat besar Anata hilang untuk menaiki motor besar itu.

Adik Antagonis NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang