CHAPTER 15 - AAN

12.1K 809 47
                                    

"Gak adek, gak kakak, kalian sama aja! Sama-sama cewe hati busuk!"

Anata menutup mulutnya dengan matanya membulat terkejut. Dari gerakan nya saja sudah terlihat jika Anata hanya pura-pura.

Melirik Semua gadis kecuali Lalita, Anata kemudian memasang raut wajah sendu yang ia buat-buat.

"Awww, Sakit banget deh rasanya di bilangin cewe hati busuk sama si cowo paling bersih hatinya" ucap Anata dengan wajah dramatis miliknya.

Zeanna melengkung kan bibir nya dengan anggukan meremehkan, "SI PALING COWO BERHATI BERSIH.. SIH.. SIH..."

Kalila tersenyum sinis, saling melempar tatapan meremehkan, Kalila dan Zeanna memiringkan kepalanya dengan mata yang saling bertatapan.

"Affahh iyaahhh??"

"Kita buktiin aja" Cessie mengangkat suaranya.

"Buktiin apaan tuh kakk" tanya Zeanna.

"Bongkar organ hatinya, kita buktiin emang benar tu hati bersih?"

Clara tersenyum sinis, "Gue rasa sih enggak, tu hati sebelas dua belas lah sama tai babi"

Mata Dirga memerah, hari ini dia benar-benar di buat kesal dan marah oleh gadis-gadis sok suhu di hadapannya ini. Dan apa-apaan Anata ini? Sejak kapan dia ikut campur dengan masalah yang seperti ini! Setau nya Anata hanyalah gadis yang bodoh. Dia hanya akan menangis saat keberadaan nya di tolak mentah-mentah oleh Alenta. Tapi sekarang!? Gadis itu terlihat seperti orang yang berbeda.

"Lo kira Lo keren main tangan sama cewe kayak gitu?"

Dirga menoleh, menatap lekat-lekat wajah Anata yang sedari tadi memberinya tatapan remeh.

"Kalo kakak Lo itu gak mulai duluan! Gak bakal gue main-"

"GUE NANYA!, KALO ORANG NANYA ITU YA DIJAWAB!"

Dirga tersentak, ia tak mengira jika gadis ini akan berani meninggikan suaranya tepat di depannya.

Zeanna, Kalila, Clara, Cessie, Alenta dan 4 laki-laki di belakang pun sama kagetnya.

Mereka menduga jika gadis itu sepertinya benar-benar marah.

"Jawab!, Lo kira, Lo keren main tangan sama cewe?"

Anata menekan kata katanya. Dengan lantang Dirga menjawab.

"Iya! Gue keren karena bisa main tangan sama cewe!"

Clara, Zeanna dan Kalila menggeleng kan kepalanya heran. Laki-laki di hadapan mereka ini memang tak ada rasa bersalah sedikitpun. Kepala nya sangat keras seperti batu, begitupun ego nya.

Cessie mengepalkan tangannya kuat, sedari tadi ia menahan diri untuk tidak menonjok kembali wajah memuakkan dari laki-laki itu.

Sagara, Varro, Zion dan Kaisar yang berada tak jauh dari lokasi keributan itu juga merasa sangat kesal. Kaisar yang wajah nya sudah tak enak di pandang menoleh kearah Sagara.

"Muka abang Lo itu pengen banget gue tonjok bos"

"Emang berani?" Tanya Zion dengan tampang wajah remeh nya.

"Berani kalo modelan main tangan kayak si Dirga itu"

Varro mengangguk setuju, "Ayok maju"

Kaisar menatap bingung Varro.

"Maju kemana?"

"Nonjok tu banci rame-rame, gue gak peduli si Dirga itu Abang Lo, bapa Lo, kakek Lo, buyut Lo atau siapapun, yang pasti tu cowok udah kelewatan"

Adik Antagonis NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang