13 - Tatapan Mata

18 7 1
                                    

"Karena itu, tidak bisakah aku kembali ke rumah sakit mulai besok saja?" kata Bona, Winwin membuang nafasnya kasar lalu berjalan pergi.

Bona pun segera bangkit berdiri lalu mengejar Winwin sebelum dia masuk ke dalam kamarnya.

"Maaf!" kata Bona meraih pergelangan tangan Winwin sehingga menghentikan kepergian Winwin.

"Aku tahu kau marah, tapi tolong bermurah hati kali ini saja." Kata Bona memohon.

"Jangan minta aku bermurah hati. Tapi mintalah itu pada rumah sakit." Kata Winwin.

"Kenapa aku meminta itu pada mereka?" kata Bona.

"Karena mereka itu bukanlah orang yang baik. Jelas-jelas mereka yang menjadikanmu seperti ini. Kau mendapat tekanan di rumah sakit! Bahkan ayah dan ibumu juga..." kata Winwin tertahan lalu memalingkan pandangannya ke arah lain untuk memendam amarahnya.

Perkataan Winwin membuat Bona melepaskan tangan Winwin secara perlahan.

"Maaf." Kata Bona menundukkan kepalanya, Winwin menoleh.

"Jika kau benar-benar ingin meminta maaf maka jangan kembali bekerja di rumah sakit itu." Kata Winwin serius, Bona mengangkat kepalanya cepat karena terkejut akan perkataan Winwin.

"Tidak mau? Kalau begitu berhentilah bekerja." Kata Winwin lagi.

Perkataan Winwin yang terakhir membuat Bona benar-benar terkejut.

"Tidak mau." Kata Bona serius.

Sebenarnya Bona merasakan sedikit kecewa akan perkataan Winwin barusan.

"Aku akan kembali bekerja besok." Kata Bona lalu ingin pergi meninggalkan Winwin sampai tarikan Winwin pada pergelangan tangannya menghentikan langkahnya.

"Kau tidak boleh pergi." Kata Winwin.

"Tidak, aku akan pergi bekerja besok." Tolak Bona.

"Kau tidak boleh pergi bekerja di sana." Kata Winwin.

"Tidak mau! Aku akan pergi bekerja besok! Walaupun kau melarang, aku akan tetap pergi!" kata Bona dengan suara sedikit lebih kuat.

"Lee Bona!" teriak Winwin.

"Apa?!" Teriak Bona.

Chaeryeong yang sedari tadi melihat pertengkaran mereka cukup terkejut akan teriakan Bona.

Bona menahan amarahnya diikuti air matanya yang mengalir perlahan.

"Padahal kau tahu semua." Kata Bona dengan suara nya yang bergetar.

"Apa?" kata Winwin.

"Kau tahu semuanya! Bagaimana usaha yang aku lakukan untuk masuk ke rumah sakit itu. Bagaimana bisa kau dengan teganya menyuruhku untuk jangan bekerja di rumah sakit itu... bahkan menyuruhku untuk berhenti bekerja." Kata Bona mengutarakan kekesalannya.

"Seharusnya sejak awal aku tidak bertanya padamu." Kata Bona lalu berjalan pergi.

Winwin pun hanya melihat kepergian Bona yang masuk ke dalam kamarnya. Winwin pun mengusap wajahnya kasar, seakan dengan itu bisa mengurangi amarahnya.

Chaeryeong berjalan mendekati Winwin lalu berdiri tepat di sampingnya.

"Kekanakan." Kata Chaeryeong, Winwin menoleh lalu mengerutkan dahinya.

"Kenapa kau bertindak kekanakan seperti itu?" kata Chaeryeong lagi.

"Apa?" kata Winwin terkejut.

Dia tidak pernah terpikirkan kalau seorang Chaeryeong akan berkata seperti itu padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue HandkerchiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang