06 - Mabuk

42 11 1
                                    

Chaeryeong menggosok kedua matanya pelan untuk menjernihkan pandangannya karena baru saja bangun tidur. Chaeryeong bangun dari posisi tidurnya sambil memijit kepalanya pelan karena terasa cukup pusing.

Chaeryeong melihat kesamping, terlihat Bona tertidur sangat pulas di sebelahnya dengan kedua kakinya yang berada diatas kaki Chaeryeong. Chaeryeong menggeser kedua kaki Bona membuat sang pemilik kaki itu terbangun.

"Akh kepalaku sakit sekali." Kata Bona sambil menyentuh kepalanya.

"Hah... ternyata inilah alasan kenapa orang-orang mengatakan kalau alkohol itu berbahaya." Kata Chaeryeong.

"Sudah kukatakan tidak berbahaya, asalkan kita meminum dalam porsi..." kata Bona tertahan saat dirasakannya sesuatu dari dalam perutnya ingin keluar.

Bona pun segera berlari menuju kamar mandi, karena ternyata Bona ingin muntah. Chaeryeong yang melihat itu pun hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Setelah beberapa saat Bona pun keluar dari kamar mandi.

"Aku merasa enakan, semua alkohol yang kuminum semalam rasanya sudah keluar seluruhnya." Kata Bona sambil mengelus perutnya.

"Apakah aku harus muntah juga agar aku merasa lebih baikan?" tanya Chaeryeong.

"Aku rasa tidak juga." Kata Bona.

"Hah... aku ingin mengeluarkan alkohol ini, tapi tidak ingin muntah. Tapi perutku juga tidak enak." Rengek Chaeryeong.

"Tidak apa-apa. Jika kau memakan sup, kau akan merasa baik-baik saja." Kata Bona.

"Benarkah?" tanya Chaeryeong dengan lesu, Bona mengangguk.

"Tapi, bagaimana kita bisa berakhir disini? Setauku kita minum diruang tamu." Kata Bona melihat Chaeryeong untuk meminta jawaban, Chaeryeong menggelengkan kepalanya pertanda kalau dia juga tidak tahu.

"Tentu saja aku menyeret kalian kemari." Kata Winwin dengan tatapan datarnya dari pintu kamar Chaeryeong.

Chaeryeong dan Bona melihat ke arah pintu tempat Winwin berada.

"Haha... ternyata kau!" Kata Bona dengan tawa hambarnya.

"Tentu saja aku yang melakukannya, jika tidak aku siapa lagi?" kata Winwin.

"Tentu saja." Kata Bona dengan senyum paksanya.

"Tidak! Mungkin saja kalian akan meminta petugas antar makanan untuk mengantar kalian ke kamar." Kata Winwin memberi penekanan pada setiap kata yang diucapkannya.

"Petugas antar makanan?!" kata Bona terkejut lalu melihat Chaeryeong yang juga sudah terkejut mendengar perkataan Winwin.

Chaeryeong menundukkan kepalanya cepat sambil mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

"Sebenarnya apa yang terjadi semalam?!" kata Chaeryeong pelan pada dirinya sendiri.

Flashback.

Winwin menghentikan langkahnya saat dilihatnya Bona sedang berbicara dengan petugas antar makanan di pintu rumah.

"Apa yang mereka bicarakan sampai membuatnya tersenyum seperti itu?" kata Winwin.

"Tunggu dulu..." kata Winwin ragu saat kedua matanya melihat Bona dengan jelas.

Winwin pun segera berlari menghampiri Bona.

"Ada apa ini?" kata Winwin.

"Tidak tahu! Aku hanya seorang pengantar makanan, tapi dia bilang kalau aku menggoda dia." Kata pengantar makanan itu.

"Kau yakin kalau kau adalah seorang pengantar makanan?" introgasi Winwin.

Si pengantar makanan itu pun mengangkat sekotak ayam goreng yang dibawanya.

Blue HandkerchiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang