01

358 56 6
                                    

Enjoy

_
_
_
_




Tiga hari telah berlalu semenjak kejadian di lorong kelas itu membuat Jessi selalu gelisah, bayangan wajah Freya selalu melintas dalam pikiran nya. Mulai dari wajah, serta bagaimana suara dari gadis itu ketika mengomeli nya, dan lembutnya tangan kecil itu ketika mengajaknya berkenalan selalu menjadi hal yang bisa membuat Jessi menjadi gila.

Pagi ini Jessi telah berada di kelas yang masih kosong, tidak ada satupun orang di dalam nya kecuali dirinya sendiri. Jessi duduk pada tempatnya yang berada tepat di depan meja guru, seraya menghela nafasnya ia menatap sebuah gantungan kunci.

"Ini punya Freya, yang jatuh tiga hari yang lalu. I baru berani buat ngasih hari ini, soalnya ..." Jessi mengentikan ucapannya kala mendengar suara langkah kaki yang memasuki kelasnya. Ia menoleh ke asal suara dan mendapati seorang gadis lainnya yang terlihat berjalan mendekati nya.

"Jessi!" Sapa gadis itu yang langsung mendudukkan dirinya tepat di kursi yang berada di samping kanan Jessi. Ia meletakkan tas nya lalu memeluk erat lengan Jessi membuat Jessi sedikt keheranan.

"Ada apa, The?" Tanya Jessi pada gadis yang memeluk lengan nya itu, dan gadis itu tampak memanyunkan bibirnya seraya menggoyangkan tubuh Jessi.

"Aku udah gak ketemu Christy dari dua hari yang lalu," Jawab gadis itu dengan suara yang lesu berhasil membuat Jessi mengernyitkan dahi kebingungan atas apa yang terjadi pada gadis di sampingnya. Ia pun membalik tubuhnya sehingga pelukan pada lengan nya terlepas.

"Loh, kalian ada masalah, Muthe?" Tanya Jessi yang di balas gelengan oleh Muthe, gadis yang memeluk lengan nya. Jawaban itu kembali membuat Jessi kebingungan, ia bahkan sampai mengusap kepalanya merasa kepala itu berdenyut.

"Lalu kenapa?" Muthe mendengar itu pun menidurkan kepalanya pada meja, lalu mulai menangis membuat Jessi semakin panik dan mulai mengusap pundak Muthe.

"Christy sibuk sama basket nya! Aku bagaikan angin lalu buat dia!" Rengek Muthe seraya memukul-mukul meja, tangisan nya semakin keras menggema di seluruh ruangan kelas yang sepi itu, karena ini masih jam 06.20 sekarang.

"Yaudah gak apa-apa, lagian kan dia emang mau ikut lomba basket." Jessi mencoba untuk menenangkan Muthe yang kini seperti seorang yang kerasukan. Ia juga menatap ke arah pintu yang menampilkan Christy di sana sembari membawa sebuah boneka.

Melihat itu Jessi sempat terkejut, namun dengan segera Christy meminta Jessi untuk diam dan mulai melangkah mendekat. Melihat apa yang terjadi membuat Jessi paham bahwa Christy akan memberi surprise kepada gadis di sampingnya.

Muthe yang masih merengek pun tidak sadar akan kehadiran Christy dan terus menerus berumpat menyebut nama gadis yang tidak ia ketahui telah berada di hadapan nya seraya tertawa memandangi nya.

"Christy jahat! Aku gak mau main sama dia lagi!" Mendengar itu membuat Jessi dan Christy secara kompak terkekeh, dan di masa itu pun Christy mulai mengangkat tangannya dan meletakkan nya pada kepala Muthe.

"Yakin gak mau lagi?" Suara milik Christy seketika membuat Muthe diam terpaku, gadis itu menghentikan rengekan nya dan mulai secara perlahan mendongakkan kepalanya.

"K-kiti?"

"Iya, sayang?"

Seketika itupun Muthe bangkit dari duduknya dan mulai mendekati Christy, memeluk gadis itu dengan sedikit memarahi nya. Christy pun dengan senang membalas pelukan itu dan terjadilah adegan romantis di hadapan Jessi.

Kesayangan Jessica ( Revisi + Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang