Enjoy ~
..
.
__•••🐣•••__
"Mama ayo pelgi cali ulca belsama sama" Menarik tangan Mia menuju taman samping mansion untuk mencari keberadaan peliharaannya yang lucu nan menggemaskan itu.
Mia hanya pasrah, namun tak ayal dirinya juga merasa bingung dengan nama yang disebutkan oleh nona kecilnya ini.
Oliv terus berlari dengan menggenggam tangan Mia dengan erat, wajahnya terlihat berseri-seri tak sabar memperkenalkan peliharaan barunya pada sang mama.
Berhenti tepat pada pohon bunga tempat dirinya melihat ulca dengan temannya berada, namun apa-apaan ini, kenapa semuanya kosong? Yang ada sekarang hanyalah makhluk lonjong yang terlapisi seperti mayat yang tergantung pada dahan-dahan pohon tersebut.
Oliv sedih, tentu saja. Dirinya begitu antusias ingin melihat dan memperkenalkan ulca serta temannya pada sang mama, namun kenapa sekarang mereka menghilang.
Oliv berbalik menghadap kearah Mia yang memperlihatkan wajah bingung nya.
"Ulca hilang hiks mama" tangisnya dengan menunjuk kearah pohon bunga yang mana itu adalah tempat dirinya menemukan teman barunya.
Mia menatap kearah yang ditunjuk, disana ada pohon bunga yang terlihat begitu banyak kepompong. Menatap kembali kearah Oliv yang terlihat bersedih.
"Memangnya siapa ulca nona?" Tanya Mia dengan menghapus lelehan air mata yang keluar dengan derasnya.
"Ulca itu ulat cantik mama, ulca itu plihalaannya Oliv, tadi mau kenalkan sama mama tapi ulca hilang hiks" air matanya kembali mengalir ketika mengingat ulca. Harapan nya pupus sudah untuk memperkenalkan ulca pada sang mama.
"Jangan bersedih nona, ulca dengan teman-temannya sebentar lagi akan menjadi kupu-kupu yang indah" mencium pipi Oliv berharap bisa menghentikan tangisan nona kecilnya.
"Kupu-kupu, buttelfly ?" Memiringkan kepalanya tanda bertanya. Apakah ulca akan menjadi hewan yang memiliki sayap dan warna yang indah, dirinya merasa tidak sabar melihat kupu-kupu.
"Iya nona, kupu-kupu" jawab Mia dengan sabar.
"Belalti nanti ulca bisa telbang dong... Oliv juga mau punya sayap bial bisa telbang" ujarnya dengan semangat, membayangkan jika dirinya terbang dan mengelilingi langit kesana-kemari membuat nya sudah merasa bahagia. Dirinya ingin terbang, pasti seru.
"Hm jadi nona tidak perlu bersedih" Oliv mengangguk semangat, dirinya tidak boleh sedih, ulca dan teman-temannya menjadi hewan cantik dan bisa terbang kemanapun mereka mau.
"Baiklah sekarang waktunya makan cemilan nona" menggandeng tangan Oliv dan menuntunnya untuk duduk di tikar yang sudah dirinya siapkan. Disana ada berbagai jenis makanan, mulai dari buah yang sudah dipotong menjadi bagian kecil, Snack bayi khusus untuk Oliv dan aneka kue kesukaan Oliv.
"Kue pie Oliv suka" pie adalah kesukaannya, entahlah kenapa bisa dirinya menyukai makanan tersebut, yang pasti karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuatnya jatuh cinta pada saat cicipan pertama.
Memakan pie kesukaannya dengan lahap, Mia hanya tersenyum melihat cara makan nona nya yang lumayan berantakan.
"Manggis, Oliv juga suka manggis" dulu manggis adalah buah yang paling sering dirinya makan, dan itu adalah buah kesukaannya, bukan hanya rasanya yang enak dan manis tapi juga harganya yang murah, jadi mamanya selalu membeli manggis jika ada uang lebih dari hasil jualannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Olivia Xavier Helton ||END✓
Short Story"Ugh ini dimana?" Dirinya langsung saja terduduk dan meneliti sekitar. "Ini bukan lumah Oliv" "Ini kamal bukan milik Oliv bukan lumah Oliv sama mama sama papa" "Hiks mama papa~" tangis nya, apakah kedua orang tuanya membuangnya? "Hiks jangan buang...