17. Kecurigaan

3.1K 432 8
                                        

Xiao Zhan tinggal selama dua jam di tempat pertanian jari emasnya. Selama waktu itu dia telah memetik semua tomat dari seratus pohon tomatnya dan mengumpulkannya di keranjang bambu yang telah dibawanya kembali dari rumah. Total ada keranjang bambu yang cukup besar yang menampung semua tomatnya yang baru saja dipanen.

Setelah itu, dia memutuskan untuk membawa semua keranjang tomatnya keluar dari tempat pertanian. Jika ada yang bertanya dari mana asal semua tomat itu, maka dia akan menjawab bahwa dia menemukannya di gunung.

Xiao Zhan pergi bolak-balik antara tempat pertanian jari emasnya dan dapur untuk membawa semua keranjang tomatnya.

Saat semua pekerjaannya selesai, Xiao Zhan mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekatinya. Kemudian, dia melihat kepala kecil sedang mengintip di balik pintu dapur. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum melihat kehadirannya.

"Untuk apa kamu mengintip?" Tanya Xiao Zhan sambil menundukkan kepalanya menatap Wang Erbo yang tersipu malu karena telah ketahuan mengintipnya.

Wang Erbo yang memiliki wajah merah menjawab dengan malu-malu, "Erbo mendengar suara berisik di dapur dan berpikir kamu telah kembali dari gunung."

Setelah mengatakan itu, perhatiannya tertuju pada empat keranjang bambu yang telah penuh dengan tomat merah yang cantik. Dia tidak menahan untuk berseru, "Tomat merah yang cantik!"

Melihat tomat merah yang menggodanya, Wang Erbo mengabaikan Xiao Zhan dan berjalan ke keranjang bambu yang penuh dengan tomat. Dia menoleh ke arah Xiao Zhan yang berada di belakangnya sambil bersandar di tiang pintu dan bertanya dengan penasaran, "Dari mana semua tomat ini?"

Xiao Zhan menjawab dengan tenang, "Tentu saja dari gunung. Bukannya Zhan Ge-mu tadi pergi ke gunung?"

"Tapi Gege-ku tidak pernah memetik tomat di gunung," kata Wang Erbo.

Xiao Zhan menjawab tanpa mengubah ekspresi wajahnya, "Mungkin Gege-mu belum pernah melihat atau menemukan pohon tomat di gunung. Lagipula Gege-mu pergi ke gunung untuk berburu bukan mencari sayuran liar."

Wang Erbo mengangguk menyetujui perkataan Xiao Zhan. Kemudian, dia kembali bertanya, "Bisakah aku mencicipinya?" Dia menatap penuh harap pada Xiao Zhan.

Xiao Zhan menganggukkan kepalanya, lalu menjawabnya sambil tersenyum, "Tentu saja boleh."

Setelah mendapatkan izin dari Xiao Zhan, Wang Erbo mengambil salah satu tomat dan menggigitnya sedikit.

Rasa manis dan asam dari tomat membuat mata Wang Erbo berbinar saat mencicipi tomat itu. Rasa ini sedikit lebih kuat dari tomat yang biasa dia makan, bahkan ukurannya pun lebih besar dari tomat pada umumnya.

Melihat reaksi dari foodie kecilnya, Xiao Zhan berkata, "Jika kamu sangat menyukainya, aku akan memberikan beberapa tomat lagi padamu."

Wang Erbo tidak menolaknya, dia dengan senang hati menerimanya. Dia juga tidak lupa berterimakasih pada Xiao Zhan.

***

Saat siang hari, cuaca menjadi sangat panas. Satu jam setelah makan siang, Xiao Zhan duduk di bangku kecil di dalam rumah sambil mengipasi dirinya dengan kipas dan Wang Erbo sedang tidur siang di kamarnya.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara pintu terbuka. Xiao Zhan berhenti mengipasi dirinya, lalu menatap ke arah pintu depan yang terbuka. Dia melihat sosok Wang Yibo berjalan masuk dengan keranjang bambu di punggungnya.

Xiao Zhan berdiri dan menghampiri Wang Yibo, lalu merentangkan kedua tangannya untuk membantu pria itu menurunkan keranjang bambu dari punggungnya.

"Di mana Erbo?" Wang Yibo bertanya setelah tidak melihat kehadiran adiknya.

I Want To Be Rich [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang