⋆ 0.07,Mommy

702 108 7
                                    

"Lucy?!"

Jiwon terlihat memasang raut tidak percaya. sedangkan Lucy sudah menghampiri wanita itu dan langsung memeluknya. karena rindu setelah beberapa tahun tidak bertemu.

"Ya ampun, aku benar-benar mengingat panggilan itu.." Jiwon memeluk balik dengan penuh kasih sayang, "Yang memanggilku mama Jiwon, hanya anakku yang paling cantik ini!" serunya dengan bangga.

Jiwon mengelus pipi Lucy yang sedang mendongak menatapnya. "Kamu sudah tumbuh dewasa.. maaf karena mama Jiwon ini tidak mengenali mu." lontarnya dengan tawaan.

Peter sudah berada berdiri di samping motornya. dia masih menatapi kedua perempuan yang tengah bercengkrama. melihat gadis kecilnya tersenyum sangat manis seperti itu, Peter ikut tersenyum juga.

sudah lama dia tidak melihat Lucy dan Jiwon bersama. karena keadaan yang tidak memungkinkan, Peter membawa Lucy jauh sekalipun dari rekan-rekan dekatnya.

padahal dulu sekali, saat anak itu masih kecil. dia memiliki banyak teman bermain yang dimana itu adalah orang-orang dewasa selaku rekan dekat Peter.

tapi Glory semakin berbahaya, yang membuat Peter tak punya pilihan lain selain menyembunyikan lagi Lucy dari dunia luar. dia tak ingin gadis kecilnya terluka. itu saja.

Guk!

Lucy beralih pada anjing peliharaan Jiwon. "Mcking!" anjing besar itu menjulurkan lidahnya. bibirnya terlihat tersenyum karena sudah mengenal baik Lucy. dia mengelus bulu mcking.

gadis itu mengangkat tangannya untuk melakukan sebuah tos. dan Mcking mengikutinya dengan baik. "ahahaha!" ekor Mcking bergoyang-goyang karena merasa senang diajak bermain oleh Lucy.

Peter dan Jiwon memandanginya.

"Anakku lucu sekali.."

"Yahh.. lagipula dia memang masihlah seorang anak kecil."

"Kau benar, kenapa dia bisa tumbuh secepat itu?" kata Jiwon sembari tersenyum teduh.

"Lucy, ini sudah malam, waktunya tidur." panggil Peter yang membuat Lucy menghentikan aksi bermainnya bersama Mcking. "Hari ini cuacanya dingin sekali. Kau akan sakit jika terlalu lama diluar." lanjutnya.

dengan berat hati dan bibir yang melengkung ke bawah, gadis itu berpamitan kepada Jiwon dan Mcking. kemudian berlalu untuk menaiki motor sportnya dan memakai helm nya.

Lucy melambaikan tangannya, lalu melajukan motornya diikuti oleh Peter.

mereka berkendara berdampingan. bahkan mata Peter berkali-kali melihat ke jalan dan ke sisi kiri nya hanya untuk memastikan Lucy.

⁺ ˖
˖ ⁺
⁺ ˖

Lucy tengah tertawa menatap Dokgo bersaudara yang nampak sedang berkeringat dingin. melihat raut mereka saja, Lucy bisa menerka apa isi pikiran mereka. "Hei, Hwang Yeji! Jangan menertawakan kami!" tegur Dokgo Hyung.

"iya, iya, maaf. padahal tadi aku akan menawarkan bantuan, tapi kalian begitu. jadi, ya sudah, tidak akan aku bantu." kata Lucy sembari memasang jepitan di rambutnya.

"Eeh?! Tidak! Maafkan kami! Nona Yeji yang terhormat!!!"

"Oi, bocah-bocah" ketiganya menoleh dan menemukan senior yang kemarin sore mengganggu mereka di Gereja Hapjeong.

Dokgo bersaudara langsung berteriak heboh.
"Huwaaaaa! Sialan, ada hantu!" ー "Jangan mendekat, hantu jahat!"

"Kalian mau mati...?"

saat senior itu mendekat, Dokgo bersaudara langsung memasang pertahanan tubuh meskipun sedikit gemetar ketakutan. mengingat mereka dikalahkan dengan mudahnya kemarin.

𝗖𝗼𝗱𝗲 𝗡𝗮𝗺𝗲, 𝐋𝐔𝐂𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang