⋆ 0.11,Apostle Simon

529 88 0
                                    

"Ini..." ー "Apa-apaan ini?"

Lucy melirik kedua orang yang hanya mempunyai otot itu. mereka berdua sedang ditempeli oleh makhluk kecil disekelilingnya.

"Bukankah seharusnya kita melakukan tugas sukarela?!"

"Iya, kupikir juga begitu!"

"Telinga kalian sudah buntu, ya? Pak guru kan memang menyuruh kita melakukan 'tugas sukarela." Lee Yuna mencibir. dia adalah orang yang selama ini selalu bersama mereka. dia pasti sudah muak dengan Dokgo bersaudara yang hidupnya penuh dengan drama.

"Hei, tunggu. Berarti maksudnya bukan 'tugas sukarela' yang itu, tapi benar-benar 'tugas sukarela' seperti ini?" keluh Dokgo Hyung kecewa.

mereka berlima mendapat tugas sukarela dari pak guru. dan mereka dikirim ke sebuah pulau terpencil yang jaraknya 500 km dari Seoul. lalu ini adalah sekolah satu-satunya di pulau ini, namanya sekolah Yooil.

Lucy juga ikut karena pak guru mengkhawatirkan keempat Killer baru itu.

pak guru menitipkan mereka kepada Lucy, karena gadis itu sudah lama menjadi seorang Killer. jadi, dia dipercayakan untuk ikut juga. karena Dokgo bersaudara cukup gegabah.

anak-anak kecil itu berceletuk. "Kak, kakak-kakak yang ini aneh..."

"Mereka memang agak sakit, jadi kalian maklumi saja, ya." kata Lee Yuna.

"Jangan kecewa begitu. Kalau mau klub kita diakui di sekolah, kita juga harus melakukan tugas sukarela yang sebenarnya." Peter menimpali. mencoba untuk menenangkan Dokgo bersaudara.

sedangkan Lucy hanya merotasikan bola matanya, melihat Dokgo bersaudara berbaring di tanah. "Kan aku datang untuk melakukan 'tugas sukarela' Glory!! Nggak mau! Aku nggak mau melakukanya!" mereka berdua histeris seperti anak kecil.

"Nggak, aku nggak bisa! Mana bisa aku membaringkan tubuh berhargaku di tempat kumuh seperti ini?" ー "Itu benar!"

Lucy jadi malas melihat keduanya melakukan hal tidak bermanfaat seperti itu. gadis itu memilih untuk menatap ke sekeliling area sekolah ini. 'ini adalah tempat yang aman, untuk bersembunyi.. sebenarnya disini ada apa? aku yakin ada sesuatu dibalik 'tugas sukarela' yang diberikan pada kami.' batinnya.

"Permisi... Kalian anak-anak yang hari ini datang untuk tugas sukarela, ya?"

mereka semua menoleh pada seorang wanita muda yang tiba-tiba saja menghampiri mereka. kedatangan wanita itu membuat Dokgo bersaudara yang tadinya ricuh, kini tenang sekejap.

kemudian membuat ulah lagi untuk mencari perhatian dari wanita itu. lagipula mereka memang gila pada wanita cantik.

Lucy memilih untuk menghiraukan mereka. kemudian mengikuti Peter yang sudah berjalan menjauh. setelah cukup jauh dari Lee Yuna dan Dokgo Bersaudara, mereka berjalan berdampingan. "apa ini tidak aneh?"

Peter menoleh, "Kau merasa begitu?"

"iya.. tempat ini terpencil. dan, cocok untuk persembunyian. aku.. agak curiga." cicit gadis itu. membuat Peter sempat membelalakkan matanya, kemudian kembali berekspresi normal.

Peter menatap langit diatas. "Aku tidak tahu."

gadis itu menatap sendu. entah kenapa hari ini Peter tidak bersemangat. sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Lucy jadi semakin penasaran, kira-kira ada apa, atau ada siapa disini. sepertinya Peter tahu sesuatu.

"aku akan pergi kesana," Lucy menunjuk ayunan didepan sana. Peter hanya mengangguk, "Pergilah." katanya.

Peter pergi untuk mengelilingi area sekolah. dan Lucy memutuskan untuk duduk di ayunan itu. dan bermain-main. karena ini adalah pulau kecil yang tak jauh dari sini adalah lautan, angin nya terasa lebih kencang.

𝗖𝗼𝗱𝗲 𝗡𝗮𝗺𝗲, 𝐋𝐔𝐂𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang