09

450 14 2
                                        

Enam bulan telah berlalu sejak orang tua Adam pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan urusan perusahaan mereka. Selama waktu itu, mereka terus mengikuti perkembangan Adam dari jauh, merasa bangga dan terharu dengan kemajuan yang telah dicapainya. Mereka tahu betapa kerasnya Adam berjuang dan betapa besar dukungan Karin untuknya.

Di pagi hari yang cerah, Karin sibuk mempersiapkan rumah untuk kedatangan orang tua Adam yang akan kembali ke Indonesia hari ini. Rumah telah dihias dengan bunga dan dekorasi yang membuat suasana terasa indah. Karin ingin memastikan semuanya sempurna untuk menyambut mereka kembali.

Karin bersama bibi terlihat sibuk di dapur, menyusun makanan favorit Adam dan orang tuanya. Dia berhenti sejenak, memandang jam dengan penuh antisipasi. "Mas, orang tuamu akan segera datang. Aku ingin semuanya sempurna untuk mereka," katanya dengan penuh semangat.

Adam, yang kini lebih mandiri dan semakin beradaptasi dengan pekerjaannya di perusahaan, menyapu pandangannya ke sekitar rumah dengan penuh rasa syukur. "Karin, terima kasih atas semua persiapan ini. Aku tahu mereka akan sangat senang melihat bagaimana semua ini berjalan," ujarnya sambil tersenyum bahagia.

Karin tersenyum dan memegang tangan Adam dengan lembut. "Aku hanya ingin mereka tahu betapa pentingnya mereka bagi kita, dan aku senang mereka telah kembali mas."

Akhirnya, mobil yang membawa orang tua Adam tiba di depan rumah. Bayu, yang selama ini mendukung Adam, membantu mereka turun dari mobil dan membawa mereka ke pintu rumah. Dengan penuh kegembiraan, Karin membuka pintu dan menyambut mereka dengan hangat.

"Mama, Papa!" seru Adam dengan penuh semangat. Air mata kebahagiaan mengalir di pipinya saat dia melihat orang tua yang sangat dirindukannya.

Orang tua Adam, dengan wajah penuh rasa rindu dan kebahagiaan, segera memeluk Adam dengan penuh kasih sayang. "Adam, anakku! Kami sangat merindukanmu!" ucap Mama Adam sambil memeluknya erat.

Papa Adam mengusap kepala Adam dengan lembut. "Kami sangat bangga padamu, Adam. Melihat kemajuanmu membuat hati kami penuh kebahagiaan."

Setelah pertemuan penuh haru, mereka masuk ke dalam rumah dan menikmati makanan yang telah dipersiapkan Karin. Suasana di meja makan penuh dengan cerita dan tawa, mengisi ruangan dengan kebahagiaan yang mendalam.

"Adam, melihatmu kembali bekerja adalah kebanggaan terbesar kami," kata Papa Adam dengan penuh rasa syukur. "Kamu telah menunjukkan betapa kuat dan bersemangatnya kamu."

Mama Adam menatap Karin dengan penuh rasa terima kasih. "Karin, terima kasih telah merawat Adam dengan sepenuh hati. Kami tidak bisa cukup berterima kasih untuk semua yang kamu lakukan."

Karin tersenyum lembut, merasakan kehangatan dari penghargaan mereka. "Aku hanya ingin melihat Adam bahagia dan sehat. Kita semua berjuang bersama, dan aku merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari perjalanan ini."

Saat malam tiba, keluarga berkumpul di ruang tamu, berbicara tentang pengalaman mereka selama enam bulan terakhir dan merencanakan masa depan. Adam merasa sangat beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya dan mendukungnya.

Karin duduk di samping Adam, memegang tangannya dengan lembut. "Kita sudah melewati banyak hal bersama. Sekarang, kita bisa melihat ke depan dengan penuh harapan dan cinta."

Adam tersenyum, merasakan kebahagiaan yang mendalam. "Terima kasih semuanya. Kalian telah membuat semua ini terasa lebih ringan dan penuh arti.


***

Sore harinya sesuai dengan jadwalnya, Adam dan Karin kembali menuju rumah sakit untuk sesi terapi yang sudah menjadi rutinitas mereka. 

Sesampainya di rumah sakit, Karin membantu Adam turun dari mobil dan memindahkannya ke kursi roda dengan hati-hati. Mereka melangkah ke ruang terapi, disambut oleh tim medis yang ramah.

"Selamat sore, Adam dan Karin. Bagaimana kabar kalian hari ini?" sapa dokter dengan senyuman hangat.

Adam tersenyum penuh semangat. "Sore, Dok. Kami tidak sabar menunggu perkembangan kaki saya."

Dokter memeriksa catatan medis dan memandang Adam dengan penuh perhatian. "Mari kita mulai dengan pemeriksaan fisik. Saya ingin melihat bagaimana respons kaki Anda terhadap latihan-latihan yang telah dilakukan."

Karin duduk di kursi tunggu, memandang dengan cermat saat dokter mulai memeriksa kaki Adam. Dokter perlahan mengangkat dan memeriksa kedua kaki Adam, mengamati gerakan dan respons otot.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan latihan, dokter mulai menjelaskan hasilnya. "Kita sudah melihat beberapa kemajuan pada kaki Anda, Adam. Meskipun tidak terlalu besar, ada beberapa perubahan positif yang sangat berarti."

Dokter menunjukkan kepada Adam dengan lembut. "Kami telah melihat peningkatan kekuatan pada otot betis dan paha Anda. Kaki Anda sekarang dapat sedikit mengangkat dan menahan posisi tertentu lebih baik daripada sebelumnya. Ini adalah tanda bahwa saraf dan otot Anda mulai merespons latihan dengan lebih baik."

Adam memperhatikan dengan seksama, merasa campur aduk antara rasa bangga dan harapan. "Jadi, ini berarti ada kemajuan meskipun tidak terlalu besar?"

Dokter mengangguk. "Benar. Kemajuan ini mungkin terlihat kecil, tetapi dalam konteks pemulihan seperti ini, setiap perubahan positif adalah langkah maju. Kami juga melihat bahwa refleks di kaki Anda sedikit meningkat, yang menunjukkan bahwa sistem saraf Anda mulai berfungsi lebih baik."

Karin menggenggam tangan Adam dengan lembut, memberikan dorongan semangat. "Itu adalah berita baik, Mas. Kita sudah melakukan banyak usaha, dan ini adalah tanda bahwa semua kerja keras kita mulai membuahkan hasil."

Dokter tersenyum. "Tepat sekali, Karin. Teruskan latihan-latihan yang telah kami berikan dan tetap berfokus pada terapi. Dengan waktu dan usaha yang konsisten, kita berharap akan melihat perkembangan yang lebih signifikan di masa depan."

Adam merasa semangatnya meningkat. "Terima kasih, Dok. Kami akan terus berusaha dan mengikuti semua saran."

Dokter mengangguk puas. "Bagus sekali. Jika ada pertanyaan atau kekhawatiran, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami di sini untuk mendukung proses pemulihan Anda."

Setelah sesi pemeriksaan selesai, Karin dan Adam meninggalkan rumah sakit dengan rasa optimisme dan harapan baru. Meskipun kemajuan yang dicapai mungkin tidak terlalu besar, setiap langkah kecil adalah pencapaian penting dalam perjalanan panjang pemulihan.

Di mobil dalam perjalanan pulang, Karin memandang Adam dengan penuh kasih. "Aku sangat bangga padamu, Mas. Kamu sudah menunjukkan ketahanan dan kerja keras yang luar biasa."

Adam tersenyum, merasakan dukungan dan cinta Karin. "Terima kasih, Karin. K-Kita akan terus berjuang bersama. Aku merasa lebih percaya diri setelah berita hari ini."

Malam itu, di rumah, Karin dan Adam merayakan kemajuan mereka dengan sederhana namun penuh makna. Meskipun jalan pemulihan masih panjang, mereka merasa lebih dekat dengan tujuan mereka, berkat semangat dan dukungan satu sama lain. Dengan hati yang penuh harapan, mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka, percaya bahwa setiap langkah kecil adalah bagian dari pencapaian yang lebih besar di masa depan.

Menikahi CEO CacatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang