punya tato

515 53 25
                                    

"Iki mau punya tato!" Ucapnya agak cepat, seketika hyunjin yang lagi nelen mie instan nya batuk "UHUK!" Cepat cepat mengambil minum didepannya dan ia teguk cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iki mau punya tato!" Ucapnya agak cepat, seketika hyunjin yang lagi nelen mie instan nya batuk "UHUK!" Cepat cepat mengambil minum didepannya dan ia teguk cepat.

Setelahnya pandang sang putra "apa kata kamu?"

"Mau punya tato" ucapnya mengulang, jeongin terhenyak "mau bunda tato mulutnya, iya?"

"Bunda.." ia merengut, pandang ayahnya "ayah, mau tato!"

"Enggak, bunda gak kasih apalagi ayah"

"Kalian kenapa sih?!" Riki hentikan makan nya, tak suka. Bibirnya mengerucut imut, menurut pandangan jeongin. Hyunjin sih malah julid "sok imut kamu, ki"

"Iki mau punya tato!" Pintanya lagi, jeongin berdecak, ambil sendok putranya dan siapkan Riki makan "untuk apa sih, tato tuh gak berguna tau gak? Cuman bikin kotor badan, terus kelihatan kucel, mau kamu di cap preman?"

"Terus kenapa bunda mau sama preman kucel kotor itu?" Dia nunjuk hyunjin, seketika sang ayah termenung, kemejanya langsung ia turunkan menutupi tangannya pun dua kancing teratas langsung ia pasang, walaupun percuma sih, toh tato dilehernya tetap kelihatan.

"Ya, ayahmu kan memang stress"

"Tapi kata sunoo, ayah keren"

"Wes, jelas—akh!" Langsung ditendang pahanya sama jeongin, hyunjin balik termenung meratapi nasib sambil minta maaf.

"Mana ada kerennya, udah ah. Tato itu sakit kamu tau, udah jangan ngomong macem macem. Makan cepat bunda suapin, nanti telat. Ada kelas pagi kan?"

"Hm" Riki pasrah, mau tak mau. "Pulang nanti aku ketempat bang hoon dulu ya bunda"

"Ngapain?" Yang tanya hyunjin "mau pindah KK?" Tawarnya dengan senyum.

Jeongin pandangi suaminya agak tajam, hyunjin ciut lagi.

"Ayah nih, tatoan. Kaya preman, tapi dipelorotin bunda dikit langsung kicep"

"Diem ya kamu Ki" merasa diejek jelas hyunjin merajuk, jeongin gelengin kepala aja liat mereka. Kembali pandang putranya "mau mancing sama om ino ya kamu?"

"Hehe, iya bunda"

"Yaudah, titip salam sama orang tuanya sunghoon ya kalau gitu"

"Hu um" Riki ngangguk sambil minum air putihnya, jeongin sendiri bangun untuk mengemas piring, liat suaminya "udah siap yah, lama banget makan kaya anak kecil"

"Suapin juga, sayang" rengutnya, jeongin tersenyum saja. Lalu menggeleng "makan sendiri, malu sama putramu" lalu beranjak membawa piring ke tempat cuci piring. Hyunjin semakin merengut "Riki aja disuapin" gini nih akhir dari ngebuat saingan sendiri.

"Tapi ayah?"

"Buset, woi kaget!!" Hampir aja hyunjin kejungkir ke belakang, pandang putranya lucu "pelan pelan bisa gak, Hwang Riki?!"

( why? )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang