Mereka berlarian bersama, jelajahi seluruh penjuru hutan demi mencari jalan keluar. Gesekan antara telapak kaki dan bumi yang besar terus terdengar.
Malam larut, gelap gulita, hanya diterangi bulan purnama.
Mereka bertiga tersesat, bukan, bukan tersesat. Melainkan dibuat tersesat karena menjadi buruan para monster yang bahkan jeongin tak sangka mereka nyata. Dongeng yang dulunya sering ia dan suaminya ceritakan pada putra mereka kini nyata.
Manusia serigala.
Auuuuuu.
Auman, badan jeongin menegang dan kakinya gemetar.
"Bunda, lari!!" Rengek Riki, hyunjin pun memegang tangan jeongin "jangan berhenti sayang, jangan berhenti!!"
Dalam ketakutan ia dipaksa terus berlari, memegang tangan suaminya, menatap khawatir pada putranya.
Pendakian gunung yang mereka rencanakan beramai ramai bersama teman teman hyunjin dan jeongin, berakhir menyeramkan begini.
Sudah banyak yang tewas dan menjadi korban, atau yang berpisah dari mereka. Hyunjin merasa pikirannya buram, yang ia khawatirkan sekarang hanyalah jeongin dan Riki, yang jelas ia harus membawa keduanya keluar dari hutan.
ARGWHHH!
BRUK!
"AYAH!!!"
"RIKI!! RIKI!!"
"AYAHHHH!!" Riki berteriak, tubuhnya diseret, betapa histerisnya jeongin. Hyunjin jelas dengan cepat menerjang tubuh gagah manusia siluman itu. Pisau yang ia bawa akan ia tusuk ke mata sang monster yang akan menggigit kaki Riki, sempat ada perkelahian diantara mereka.
Jeongin membantu Riki bangun "sayang, gapapa sayang?" Riki mengangguk, lalu keduanya melihat hyunjin, jeongin langsung bangun dan mengambil batu untuk memukul kepala si monster.
Bugh!
Sebabkan ia menjadi sasaran sekarang, jeongin mundur namun dirinya diserang cepat, ia berteriak karena hampir digigit.
Rwargggg
"AAAAAA!!"
"ARGHHHHH" karena jeongin jadi sasaran dan akan dicabik cabik, hyunjin tak akan biarkan itu terjadi sebabkan ia bekap manusia itu dari belakang dan biarkan lengannya tergigit.
Jeongin terperangah, dengan cepat ia cabut pisau yang menancap pada mata si siluman dan langsung ia tusuk dikepala. Riki yang melihat tak tinggal diam, langsung membantu ayahnya lalu ikut memukul manusia serigala itu sampai lengah.
Jeongin merangkak ke hyunjin "sayang, hyunjin. Gapapa sayang, sayang?!"
Hyunjin mengangguk menahan ringisan, tangannya keluar darah banyak, langsung jeongin balut dengan kain yang selalu ia bawa "tahan ya, sebentar lagi kita keluar dari sini"
Hyunjin hanya melihat wajahnya, biarkan jeongin membalut lukanya, istrinya menangis. Membuatnya segera mengusap surai itu, matanya berkaca kaca "kamu tau kan soal manusia serigala yang bermutasi, kan?"
Jeongin diam.
Plak!
"Itu cuman dongeng, brengsek!"
"Hei" hyunjin membentaknya, jeongin terdiam, menangis. Hyunjin langsung memeluknya, jeongin pukul dada suaminya kencang "mana ada, mana ada kaya gitu. Hiks, gak ada"
"Tapi, mereka nyata.."
"Ayah, bunda?" Riki kebingungan, ia datang dengan agak berlumuran darah, bangga bisa membunuh manusia serigala itu hanya dengan sebuah pisau.
KAMU SEDANG MEMBACA
( why? )
Short Story#oneshoot, hyunjeong-riki. Kisah pendek antara hyunjin dan jeongin.