Menjadi seorang yang terkenal adalah cita cita Riki dari dahulu, salah satunya menjadi idol terkenal dinegaranya, bersama beberapa member bekerja keras untuk terkenal dengan karyanya.
Tapi, mengapa bundanya sulit mengizinkan, sih? Kata bunda, jadi idol itu sangat lelah, contohnya ayah nya dulu. Loh, bukannya karena ayahnya juga Riki ingin menjadi idol?
Riki tau itu melelahkan, tapi ini kan keinginannya.
"Bunda, ya. Aku udah lulus audisi loh, bunda" ia menunjuk email diponselnya, jeongin yang sedang memotong ayam langsung melotot, alihkan pandangannya ke sang putra "loh, siapa yang izinin kamu ikut audisi, hwang Riki? ayah?!!"
Dirinya langsung melihat hyunjin yang sedang mencuci piring, pria yang sekarang menjadi mentor dance para trainee sekaligus aktor itu mengangkat tangannya "sumpah Bun, ayah gak tau!! Riki, jangan buat ayah dijitak bunda ya"
Riki terkekeh melihat sikap dramatis sang ayah, menjulurkan lidahnya mengejek "wlee, ayah jelek" lalu pandang bundanya lagi "Iki audisi sama temen, pulang sekolah"
"Astaga hwang Riki"
"Bukan ayah ya, bukan ayah" hyunjin pandangi putranya agak marah "gak berkat loh kamu kalau bunda ga terima juga"
Wajah Riki langsung panik, matanya melotot "loh bunda, jangan gitu dong bunda. Bundaaaaaa" ia merengek, gelondotan ditangan jeongin. Hyunjin pasang wajah julid dan lanjut cuci piring, jeongin sendiri mendengus.
Ia tau sih Riki berbakat, banget. Ga cuman bisa bahasa jepang, Riki juga jago dance dan suaranya ngebass, cocoklah jadi idol, plek ketiplek hyunjin banget. Jeongin heran, dia yang ngandung dan ngeluarin malah keluarnya modelan yang buat. Duplikat banget lagi tengilnya, lentur badannya, MUKANYA JUGA APALAGI ( GANTENG BANGET )
"Kamu pikir jadi trainee gampang? Tinggal diasrama, latihan terus menerus, diet ketat, dibatasin apapun. Kamu ga bisa nikmatin waktu kamu sebagai remaja, sayang. Itupun, maaf bunda bukannya doain kamu, tapi kalau misalnya ga debut? Gimana? Bukannya semuanya sia sia?"
"Kan ada orang dalam" jawab Riki polos, hyunjin langsung tersentak badannya.
"Nepo baby banget lu"
"Ayah gamau bantu Iki?" Sedihnya. Hyunjin balas menjulurkan lidah mengejek "gak, bunda kamu aja gak izinin, ngapain ayah bantuin kamu"
"Aku bakal sebar ke sosial media kalau ayah aslinya suka naruh kolor sembarangan sampai bunda kelimpungan"
"HEH!"
Riki balas ejek, hyunjin kesel. Dan pertengkaran mereka ga bakal selesai. Jeongin cuman bisa gelengin kepala lihat mereka berdua. Walaupun lagi lagi Riki menolehkan kepala kearahnya, balik merengek "bunda, ayo dong, bunda. Ya, ya? Ini kan kemauan aku bunda, yaaaaaaa"
"Engga Riki, sekolah aja. Kamu masih kecil"
"Aku udah 14 tahun"
"Itu masih kecil" jawab jeongin cuek, malah lanjut potong ayam.
Riki akhirnya kesel, jarang jarang dia kesel sama bundanya, tapi sekarang kesel banget. Akhirnya ia berdecak "yaudah terserah bunda aja, apa apa dilarang, semua dilarang, kesel"
"Heh, siapa yang ajarin kamu kaya gitu ke bunda, hwang Riki, jangan kurang ajar" yang marah hyunjin, gapapa Riki ngomong jahat ke dia, asal jangan ke jeongin. Siapapun yang bertingkah kurang ajar ke istrinya gak segan segan hyunjin marahin, apalagi anak sendiri yang kurang ajar kan.
Asal kalian tau, para Sasaeng yang ikut campur urusan hyunjin dan nyebarin berita jelek soal istri rubahnya ini, langsung hyunjin usut ke polisi, gak ada yang boleh ganggu jeongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
( why? )
Short Story#oneshoot, hyunjeong-riki. Kisah pendek antara hyunjin dan jeongin.