💐 Happy reading 💐
"Na, gue ke sekolah dulu ya kalau lo mau makan tinggal ambil aja di dapur gue udah masakin nasi goreng," ucap Demian keluar dengan terburu-buru sembari menenteng tasnya dengan satu tangan.Sebelum pergi ia melambaikan tangan kearah Sienna. Sienna membalas lambaian itu sembari tersenyum kecil. "Hati-hati," ucapnya entah di dengar oleh Demian atau tidak.
Setelah Demian pergi Sienna terdiam untuk beberapa saat hingga tak sengaja dia menoleh ke samping dan mendapati bingkai foto berisi foto keluarga kecil dengan dua orang anak laki-laki, yang satu berdiri dan satunya lagi tengah duduk di kursi roda.
Ia sangat yakin foto ini adalah foto keluarga Demian namun yang membuat Sienna kebingungan adalah dari kedua anak kecil itu, yang mana Demian? Wajah kedua anak itu terlihat mirip Sienna bahkan tidak bisa membedakannya.
Belum selesai menjawab kebingungannya tiba-tiba suara bel berbunyi. Sienna segera menoleh ke depan dan mendengar suara seorang wanita dari luar, mungkinkah itu ibu Demian.
"Astaga, apa dia sudah ke sekolah ya? Padahal aku baru ingin memberikan kue ini padanya ... hah, sudahlah sepertinya aku sudah terlambat."
Baru saja Damini ingin melangkahkan kaki tiba-tiba pintu kamar terbuka dari dalam, ketika di lihat ternyata yang membukakan pintunya adalah Sienna.
"Hah, N-nak S–sienna?" beo Damini kaget saat melihat Sienna keluar dari kamar Demian..
"Selamat pagi, Tante," sapa Sienna sembari menundukkan kepalanya untuk menyalim tangan Damini.
"Pagi juga, Nak ... eum kamu, kamu kenapa bisa ada di sini? Ini bukannya kamar apartemen Demian? Oh atau Tante salah kamar ya?"
"Enggak Tante, ini benar kok kamar Demian Tante gak salah kamar,"
Mendengar ucapan Sienna, Damini jadi semakin bingung sembari mengerutkan keningnya. "Jadi kamu? Kenapa?"
"Ah, Tante jangan salah paham dulu ya, jadi gini semalam itu aku di usir dari rumah sama papa, aku gak punya tempat tinggal jadi Demian nyuruh aku buat nyinap sehari di sini,"
"Aku sama Demian gak ada hubungan apa-apa kok Tante, kita cuman teman jadi Tante jangan salah paham ya,"
Setelah mendengar penjelasan Sienna, Damini akhirnya lega. "Hoh, astaga. Maafin Tante ya tadinya Tante pikir kamu sama Demian pacaran terus–," ucap Damini namun segera di potong oleh Sienna.
Ia membuat tanda silang dari tangannya sembari berucap. "Gak Tante, gak pacaran kok,"
Damini mengangguk paham. "Iya iya, Tante tau kamu anak yang baik. Demian juga gitu, jadi Tante percaya kok,"
Sienna bernafas lega sembari memegang dadanya. "Syukurlah kalau gitu," ia senang karena dia tidak menimbulkan kesalahpahaman pada ibu Demian.
>>
"Dem, sebenarnya apa sih yang terjadi sama Sienna? Kok bisa dia di usir dari rumah sama bokapnya?" tanya Rimba lalu menyeruput teh hangat.
Saat ini mereka tengah berada di kantin yang pengunjungnya pun hanya beberapa orang saja.
"Gue juga gak terlalu tau pasti detailnya kayak gimana tapi yang gue dengar dari Sienna sih, dia di usir karena di tuduh nyuri kalung Amora,"
"What?!"
Saat selesai mendengar perkataan Demian Rimba yang tadinya tengah menyeruput tehnya langsung tersedak begitu juga dengan Danu.
Mereka semua langsung saling menatap tak percaya. "Serius?! Sienna nyuri kalung Amora?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMISIEN (Demian & Sienna)
Teen Fiction"Inilah hidup, penuh dengan tantangan dan kesedihan, kadang juga bahagia, tapi kenapa kebahagiaan itu selalu tidak bertahan lama dalam kisah ku?" Sienna, gadis berusia 17 tahun yang di jadikan babu di rumahnya sendiri. Sedikit pun ia tak pernah men...