BAB 13: Sebab Akibat

24 1 0
                                    

Sudah cukup lama Fabian berbaring di kasur setelah bangun dari tidur. Sembari tangannya memegang ponsel, ia membuka akun facebook Kiandra. Ia terus menatap foto Kiandra dari album foto akun facebook gadis itu.

Kini Kiandra sudah mengetahui segala rasa yang dia punya. Sebenarnya Fabian terus ingin bersama Kiandra, rasa cintanya pada gadis itu lebih besar daripada rasa takutnya pada takdir kematiannya sendiri.

Tahu-tahu Saskia membuka pintu kamar Fabian dengan sekali gebrakan. Fabian yang terkesiap lantas memprotes.

"Ketok pintu dulu kek! Sopan banget lo main asal masuk kamar orang!"

Alih-alih menjawab, Saskia memandang Fabian dengan raut nanar. "Kiandra, Fab. Kiandra ...."

"Kenapa Kiandra?" Fabian terhenyak tatkala mendapati tampang sedih Saskia.

"Kecelakaan. Dia ditabrak motor," sahut Saskia dengan suara serak.

Serta merta Fabian bangkit berdiri dan melesat berlari keluar dari kamar, disusul oleh Saskia yang sudah berlinang air mata.

***

Seluruh anggota keluarga Kiandra berkumpul di depan ruang operasi. Benturan hebat membuat Kiandra mengalami cedera di kepala sehingga harus segera dioperasi. Beberapa sanak saudara juga menunggu proses operasi selesai.

Selagi menunggu, Mama Fitri berusaha menenangkan ibu Kiandra. Wanita paruh baya itu tidak berhenti memanjatkan doa untuk kelancaran operasi anak bungsunya. Sedangkan Kayla sedari tadi tidak berhenti menangis, ditemani oleh Kartika.

Operasi memakan waktu hingga setengah hari. Begitu operasi selesai dilakukan, Kiandra dipindahkan ke ruang ICU untuk dipantau kondisinya oleh dokter dan perawat. Dokter mengatakan bahwa operasi Kiandra berjalan lancar, namun kondisi gadis itu masih kritis sehingga membutuhkan perawatan intensif.

Sementara itu, Fabian berlari di lorong rumah sakit. Dadanya naik turun, napasnya memburu, pikirannya kalang kabut. Ia sungguh takut jika sesuatu lebih buruk menimpa Kiandra. Segera ia mencari ruang ICU setelah bertanya pada resepsionis.

Jangan. Tidak. Kiandra tidak boleh meninggalkannya. Dia gadis kuat. Begitu pikir Fabian.

Beberapa saat mencari, ruang ICU kini tepat berada beberapa meter di depannya. Di sana Fabian juga mendapati orang tua dan kakak Kiandra, serta beberapa yang diyakini sebagai kerabat keluarga gadis itu.

Perlahan namun pasti Fabian melangkahkan kakinya mendekati ruang ICU. Orang pertama yang menyadari kedatangan Fabian yaitu Kayla, sebab dia pernah melihat Fabian saat menjemput Kiandra di rumah.

"Lo mau jenguk Kiandra ya? Kiandra ada di dalam. Kata perawat yang boleh masuk cuma dua orang. Nanti gue temenin lo," ujar Kayla usai mengusap cepat air mata.

"Gimana kondisi Kiandra?" Tanya Fabian dengan bibir bergetar.

"Operasinya berjalan baik. Sayangnya Kiandra masih kritis. Oh iya, lo Fabian kan, pacarnya adik gue?" Balas Kayla.

Fabian mengangguk. Tanda mengiyakan. "Benar, gue pacarnya Kiandra."

"Adik gue banyak cerita tentang lo. Dia tuh emang cuek, tapi kelihatan kalau dia sayang banget sama lo. Dia takut banget buat pisah sama lo."

"Kiandra ... bilang gitu?" Fabian seolah tercekat.

"Iya, pokoknya dia takut banget Tuhan cuma kasih waktu sebentar buat kalian sama-sama." Kayla menelan ludah susah payah. Teringat percakapannya dengan Kiandra beberapa hari lalu. "Tapi, gue yakin, Kiandra itu cewek kuat. Dia pasti sehat lagi."

"Lo benar. Kiandra cewek kuat. Gue bakalan buktiin kalau cinta bisa memenangkan segalanya."

Lalu Kartika memanggil Kayla untuk gantian masuk ke ruang ICU. Kayla pun mengajak Fabian untuk menemaninya masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back To Your TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang