5. Jadian

5.3K 370 3
                                    

Aksi ciuman yang dilakukan Mona dengan Esther menjadi topik hangat hingga saat ini. Apalagi sudah jam istirahat, hampir seluruh warga sekolah membicarakannya. Termasuk guru, ingin menegur tapi takut, karena yang melakukan adalah cucu sang pemilik sekolah.

"Ga sia-sia Mona ngejar Esther selama setahun ini"

"Kayaknya kita harus ugal-ugalan kalo suka sama orang"

"Bisa dicoba tuh"

Capella berusaha untuk menganggap itu angin lalu. Dirinya sudah pasti cemburu, tapi ia bisa apa. Tak ada hubungan spesial antara dirinya dengan Esther. Jujur dirinya juga penasaran apakah ada hubungan spesial antara Mona dengan Esther.

Pikiran dan hatinya sungguh tidak baik-baik saja saat ini.

"Eh, Ella lo mau kemana? Bentar lagi makanannya dateng loh" Ucap Sora.

"Gue ke toilet, sebentar aja kok"

"Ohh, oke" Teman-temannya mengerti akan suasana hati Capella yang pastinya kurang baik saat ini.

Capella dengan cepat keluar dari kantin. Dirinya tak ingin lama-lama mendengar berita Esther dengan perempuan lain.

Hingga pada saat di lorong tiba-tiba tangannya ditarik dan dibawa di lorong yang lebih kecil. Saat ingin berteriak dengan cepat mulutnya dibekap. Jantungnya berpacu.

"Ssst, gue Esther"

Mata Capella yang semula tertutup kini terbuka.

"Tenang, oke?"

Capella menurut dengan menganggukan kepalanya.

"Gue ga ada hubungan apa-apa sama Mona"

"Lo percaya kan?" Lanjutnya.

"Terus? Bukannya kita juga ga ada hubungan apa-apa? jadi lo ga perlu buat jelasin itu ke gue"

Esther tersadar, benar dia memang tidak ada hubungan apa-apa dengan perempuan di depannya.

"Tapi...gue suka sama lo"

Capella terdiam, ia berdehem untuk meredakan jantungnya yang memacu.

"Terus kenapa pas Mona cium, lo ga nolak? Lo yakin suka sama gue?"

"Itu gue juga ga nyangka dia bakal ngelakuin itu"

Hanya kepada Capella ia akan bersusah payah menjelaskan panjang lebar seperti ini.

"Walaupun lo suka sama gue, tapi gue rasa lo ga perlu jelasin apa-apa"

Capella menghela nafasnya.

"Ya udah ya gue pergi"

Langkahnya terhenti saat tangan seseorang memeluk tubuhnya dari belakang dengan erat.

"Jangan pergi"

"Gue suka sama lo"

Esther memberi jeda.

"Lo mau kan jadi pacar gue?"

Kedua sudut bibir Capella terangkat. Apakah penantiannya selama setahun ini membuahkan hasil?. Lalu dengan segera kepalanya mengangguk menandakan dirinya setuju.

"Kamu mau kan hilangin bekas perempuan itu dibibir aku?"

Dalam hati Esther ia memang menyukai Capella, tapi tak disangkal jika dirinya tak ingin menghapus bekas ciuman dari perempuan itu. Entah kenapa seperti ada suatu hal yang memaksa dirinya seperti ini.

"Of course, babe"

Adegan lumayan panas itu disaksikan oleh sang Antagonis utama di ujung lorong.

Tak disangka padahal dirinya sudah mengubah sedikit plotnya agar melenceng. Tapi malah berakibat percepatan plot. Seharusnya mereka jadian hampir di akhir bab.

Tidak diragukan lagi kekuatan protagonis utama yang ia "ciptakan". Protagonis tersebut benar-benar dikelilingi keberuntungan!.

Mona merasa bangga akan karyanya sendiri.

Sebenarnya ia tak berniat membelokkan plot. Ia hanya ingin bersenang-senang disini. Dirinya hanya perlu melakukan sesuai dengan perannya sebagai antagonis.

Sudah tak peduli dengan keinginannya yang dulu. Nyatanya mengacau hidup orang lain jauh lebih menyenangkan.

✧✧

Barang-barang sudah berubah bentuk karena Gamma yang mengamuk. Pikirannya sedang kacau saat ini. Dari kaburnya Mona dan hilangnya uang perusahaan dengan nominal yang cukup besar.

"Jika ketemu awas kau, dasar sialan"

Prang

Botol alkohol hancur setelah mengenai dinding.

Pikiran Gamma benar-benar kalut. Padahal 3 hari lagi Mona genap 18 tahun. Sedangkan pembalikan nama seluruh aset hanya dapat dilakukan saat tepat di hari Mona menginjak umur 18.

Jika pada hari itu Mona masih belum ditemukan, maka tidak ada alasan lagi dia berada di rumah ini. Gamma menjadi kesal pada kakaknya yang sudah berada di dalam tanah. Dirinya mengutuk Graffias karena telah membuat semuanya rumit.

✧✧

Manis kan protagonisnya😣....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I WANNA BE PROTAGONIS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang