12. ??

4.4K 312 4
                                    

Seleksi sudah selesai dilakukan. Mona memutuskan untuk memilih dua orang.

Banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Dari kepintaran, penampilan, dan juga kemampuan fisik. Untuk kemampuan fisik setidaknya sekarang levelnya harus setara saat ia masih 15 tahun.

Mona sudah memperingatkan untuk kandidat yang lolos, bahwa ada hukuman tak main-main jika mereka sampai melanggar perjanjian yang ia buat.

Saat ini Mona berada di ruang pribadi di Markasnya. Dia sedang memperkirakan uang yang ingin ia ambil milik Opa Mirzam.

Tangannya mengetik nominal lima kali lebih banyak dari yang terakhir ia ambil. Nominal sebesar jumlah itu tak mungkin langsung membuat opanya bangkrut.

✧✧

Walaupun ia bisa menaiki kendaraan pribadi, tapi Mona enggan untuk mengendarainya sendiri. Karena itu, kemarin-kemarin ia selalu memesan taksi online.

Tapi tidak mulai hari ini, karena ia sudah merekrut supir baru yang sudah pasti terlatih dan tidak hanya ahli dalam hal menyupir.

Di kehidupannya dulu kira-kira kapan terakhir kali ia bisa melihat pemandangan kota dengan mobil setenang ini?.

Tiba-tiba tubuh Mona tertarik ke belakang saat mobil yang ditumpanginya melaju dengan kencang.

Mona melirik kaca dashboard dan melihat wajah serius supirnya.

"Ada yang mengejar kita, Nona"

Kepala Mona menengok ke belakang, benar saja.

Dor

Suara tembakan terdengar tak jauh dari mobil milik Mona.

Supirnya sebisa mungkin terus menambah kecepatan, walaupun tak bisa sembarang melajukan mobilnya karena ini masih di jalan raya.

Mona sudah menyiapkan revolvernya, tapi tak mungkin untuk melepaskan peluru dalam keadaan seramai ini.

"Cari jalan sepi"

"Baik"

Mobil di belakangnya terus mengejar, bahkan hampir berdampingan dengan mobil Mona.

Dor

Manusia mana yang nekat menembakkan peluru di tempat yang masih ramai seperti ini.

Efek tembakan membuat kendaraan di jalanan mulai tak terkendali.
Suara klakson membuat susana semakin ricuh. Kendaraan yang ditumpangi Mona semakin sulit untuk melaju.

"Lewati jalur bus kota"

Pada saat kendaraan Mona lewat untung tak ada bus yang sedang parkir di depan halte.

Mobil Mona terus berusaha keluar dari keramaian secepat mungkin.

Saat sudah mulai memasuki jalan sepi Mona mengambil Revolvernya. Membuka pintu atas mobil dan mulai menargetkan mobil di belakangnya.

Dor

Peluru meleset. Mobil itu berhasil menghindari apa yang menjadi target Mona.

Pandangan Mona menajam. Sebelumnya tak ada yang pernah meleset dari bidikannya.

"Sial"

Dor... Dor

Tembakan balasan dari mobil di belakangnya mengenai spion mobil dan juga kaca belakang.

Mobil yang baru Mona beli beberapa hari lalu sudah lecet parah membuat sang empunya mendengus kesal.

"Masuk hutan" Ucap Mona sembari membidik lawannya.

Dor

Dor

Isi peluru saling terlepas dari kedua belah pihak. Peluru Mona tepat mengenai ban Mobil sehingga membuat mobil di belakangnya oleng. Sedangkan mobil Mona berbelok tajam, sehingga peluru yang diarahkan ke mobilnya meleset.

Saat memasuki area hutan, mobil yang mengejar Mona berjalan tak tentu arah hingga bergesekan dengan semak-semak dan berakhir menabrak pohon. Seketika mobil mengeluarkan asap tebal dan percikan api.

Tak lama, 2 orang dari mobil keluar dengan banyak luka.

Sontak Mona yang melihat dua orang yang sedang menjauhi mobil mengarahkan revolvernya, dia menunggu sejenak hingga kedua orang itu lumayan jauh dari mobil yang sudah siap meledak.

Dor... Dor... Duar

Peluru Mona tepat mengenai masing-masing kaki ke dua orang tersebut dibarengi dengan suara ledakan dari mobil yang sedari tadi sudah siap meledak.

✧✧

Jangan lupa vote yawww.


Bonus pict. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I WANNA BE PROTAGONIS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang