21. C.Z.C Group

1.8K 148 4
                                    

"Tolong, jangan ikuti aku"

"Tapi, gue ga mau biarin lo sendiri. Kalo mereka ngamuk lagi gimana?"

"Aku bisa jaga diri. Tolong beri aku privasi"

"Please, gue cuma pengen lindungin lo"

"Chandra" Ucap Mona dengan penekanan.

Chandra pasrah, "Oke, kalau ada apa-apa kabarin gue"

"Hmm"

Mona pergi dari hadapan Chandra. Ia tak mengikuti pembelajaran yang entah sudah ke berapa kalinya. Jika bukan karena Mona yang sudah menyuap kepala sekolah tidak mungkin ia masih diperbolehkan sekolah di sini.

"Nona" Aro menunduk hormat ketika Mona sudah sampai di hadapannya.

"Kami mendapatkan informasi....."

Mona mendengarkan laporan Aro dengan seksama. Wajah keduanya semakin serius ketika perbincangan semakin dalam.

"Aro, perintahkan pada para pengawal untuk melakukan apa yang sudah saya katakan tadi"

"Siap, Nona"

Mona memasuki mobilnya yang sudah terparkir sedari tadi.

"Ke markas"

"Baik"

Tangan Mona melonggarkan dasi sekolahnya yang terasa mencekik.

"Siapa pemilik C.Z.C group?"

"Apa orang yang mengambil investorku dengan orang itu adalah orang yang sama?"

Mobil yang ditumpangi Mona telah sampai di markas. Ia memperhatikan sekitar beberapa saat. Setelah merasa aman baru lah ia masuk.

Penjaga yang bertugas menunduk tanda memberi salam saat Mona melewati mereka. Tak ada sapaan seperti biasanya.

Mona mulai berhati-hati dalam segala hal karena bisa saja orang itu telah menyadap sesuatu yang berada di markasnya. Hanya bahasa isyarat yang diizinkan untuk digunakan. Mereka boleh berbicara jika berada di ruangan khusus yang kedap suara dan tanpa alat elektronik.

Setelah pintunya terkunci otomatis dengan sempurna, ia mengambil alat yang digunakan untuk mendeteksi kamera dan alat penyadap.

Matanya mengamati layar dan memastikan jika di ruangan tersebut hanya ada kamera dan alat penyadap yang ia pasang.

Ia juga mengecek monitor dari komputer yang menampilkan ruangan pribadinya untuk memastikan bahwa alat-alat yang ia pasang tidak "tersentuh" apapun.

Pengecekan yang menghabiskan waktu yang lumayan, akhirnya selesai. Ia mulai membuka web khusus untuk mencari informasi yang lebih detail.

(C.Z.C Group focuses on various business sectors, jewelry, fashion, hotel, and technology. C.Z.C Group has been established since 2017. The owner of C.Z.C Group is Chaniago)

"Chaniago? Seperti tidak asing"

Jari telunjuk Mona mengetuk-ngetuk meja untuk mencoba mengingat nama tersebut.

"Chaniago hotel?"

Mona terdiam sesaat karena menyadari pikirannya. Ingatannya tertuju saat ia bertemu dengan Chandra di hotel itu.

Langsung saja ia mengetik nama tersebut di kolom pencarian.

[Name: Chandra Chaniago]
[Date of Birth: 23 June 2006]
[Gender: Male]
[Nationality: Australia, Indonesia]
[Education Level: High School]
[E-mail: ChandraChani****@gmail.com]
[Phone Number: +62878900*****]

"Tapi sepertinya tidak mungkin jika Chandra yang memegang perusahaan"


✧✧

Kepala Esther berdenyut saat ia mencoba membuka mata. Ia rasa alat kesehatan semakin banyak terpasang ditubuhnya.

Matanya menyusuri ruangan yang berbeda dengan terakhir ia dirawat.

Tak ada siapa pun.

Ia menatap langit-langit ruang IGD.

"Sebenernya siapa sih orang itu? Apa dia masa lalunya Capella? Gue yakin sebelum gue mutusin hubungan sama Capella dia ga bakal berhenti"

Suara pintu yang terbuka mengalihkan atensi Esther. Dia hanya melirik pintu itu, kepalanya yang terasa berat membuatnya tak mampu untuk mengubah posisi kepalanya.

"Esther...."

Terpancar raut khawatir dari Zion.

"Lo butuh sesuatu ga? Mau minum atau makan?"

Tak ada jawaban dari Esther. Lidahnya seakan kaku.

Zion yang mengerti akan kondisi Esther akhirnya hanya duduk di samping ranjang tanpa mengucapkan kata apapun. 

✧✧

Sebenernya mau ku tambahin foto Chandra, tapi ga nemu visual yang pas. Karena muka Chandra tuh kayak bule nyerempet asian.

I WANNA BE PROTAGONIS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang