AUTHOR POV
Apa lagi sih ini?
Putri gabut bener mau nyari suami aja kudu melewati beberapa pertandingan..
Dua cowok sial itu disuruh datang ke sebuah gedung.
Dari luar vibes nya horror macam Menara Saidah, tapi ini cuma sampai lantai tujuh."Bro, liat tuh." Mahen nunjuk sesuatu.
Mata Jefri ngikutin arah telunjuk Mahen dan menemukan sebuah letter timbul berbahan kayu pahatan yang diukir cantik. Ukurannya lumayan besar jadi dari jauh pun tetap bisa terlihat.
'HARTAWAN TOWER'
"Nama belakang si Putri bukan sih itu Hartawan?" Tanya Jefri.
"Bener, biasanya gue sering lewat sini pas lagi ngojek. Kirain gedung apaan terbengkalai gitu. Ternyata punyanya si Putri."
"Orang tajir beneran berarti."
"Ya beneran bro. Duit dari dia kapan hari aja gue cek tiap sejam, tetep berupa duit kok, kaga' berubah jadi daun."
🐐
Jefri liatin jam tangannya. "Lama bener sampainya."
"Jakarta macet bro. Maklumin aja. Orang tajir mah bebas. Kita rakyat jelata jangan banyak protes."
Jefri cuma mengernyit.
"By the way, gue udah dapet rumah baru. Lo kapan nih? Katanya jadi beli.."
"Nantian deh. Gue masih mikirin duit sekolah adek gue nih." Jawab Jefri yang memang masih kepikiran soal adeknya yang udah mau masuk SMA itu.
Mahen ngangguk-ngangguk aja. "Oh ya, semalem gue chattingan sama Putri. Katanya kalau di game ini gue yang menang. Langsung kelar. Tapi kalau lo yang menang, ada lagi game lainnya."
"Game lagi?" Tanya Jefri.
"Iya, tapi si Putri kaga' bilang gamenya apaan."
Dan masih banyak lagi obrolan gabut dua cowok ini.
Sambil nungguin si Putri dateng, mereka juga masih terus tertimpa hal-hal kecil menyebalkan seperti digigitin nyamuk, digigit semut api, kepala kejatuhan tai cicak, hape hilang sinyal, perut laper tapi dompet ketinggalan. Pokoknya adaaaa aja..
.
.Setelah kulit Mahen udah terlalu bentol-bentol digigitin nyamuk, akhirnya Putri datang juga.
Datang dengan mobil mewah dan beberapa mobil mewah lainnya di belakang mobil Putri.
Putri keluar dengan gaun cantik beneran kaya' putri raja.
Dan beberapa orang seperti pengawal kerajaan keluar dari masing-masing mobil.Mahen dan Jefri cuma bisa cengo.
Vibes nya jadi macam lagi karnaval 17'san.
Sangat berbanding terbalik dengan dua cowok ini yang cuma pakai kaos dan celana panjang nya. Satunya pakai sandal jepit, satunya pakai sepatu tapi udah buluk banget macam abis mendaki gunung lewati lembah."Udah pada makan?" Tanya Putri.
"Udah kok, buruan kita harus apa?" Jawab Jefri, bohong. Biar cepet aja.
Sabar ya Jef, dunia ini memang suka nggak adil untuk orang yang kurang berduit, jadi kesannya selalu harus memaksakan diri. Untuk mencoba positive thinking dan senyum tuh rasanya susah.
Bawaannya pengen -Buruan deh, biar cepet dapet duit nih gue-.
Gitu ya Jef?Tapi pasti ada juga sih orang yang hidupnya lebih santai.
"Gue belum, mau makan dulu apa gimana?" Ini contohnya. Si Mahen, yang hidupnya cengar-cengir mulu. Berat juga kok sebenernya, tapi Mahen itu contoh orang yang masih bisa senyum walau terhimpit beban hidup.
.
.
.
.Beberapa menit kemudian, mereka kelar sarapan bareng dengan makanan yang udah disiapin anak buahnya Putri.
Gedung ini emang udah lama tidak beroperasi, tapi kondisinya masih layak kok, bukan gedung siap roboh, atau yang kotor banget gitu.
Bahkan ternyata masih ada ruangan yang bersih banget seperti yang mereka pakai untuk sarapan ini."Okay, udah siap gue kasih tau rules nya?"
Jefri cuma bisa menatap Putri dengan tatapan -BURUAN-.
Lalu Mahen dan Jefri dikasih masing-masing satu senjata paintball. Dan satu lembar kertas peta yang terkesan mudah hancur.
"Mereka akan melawan kalian berdua." Putri menujuk ke semua anak buahnya yang juga udah siap dengan senjata paintball nya.
Iya, sepertinya mereka akan main permainan paintball atau semacamnya.
"Huh?" Mahen dan Jefri auto kaget lah.
Masalahnya orang-orang ini tuh udah nampak seperti Pro-Player ditambah jumlahnya yang ada belasan orang.
Yakali mereka yang cuma dua ekor mau ngelawan mereka? Mana pada SIAL pula."Nggak peduli seberapa banyak tembakan yang kalian dapet, tapi goals kalian adalah berhasil nembak semua orang-orang ini dan cari keberadaan gue lalu lepasin iketan di tangan dan kaki gue pakai kunci yang harus kalian cari dulu sebelumnya." Ujar Putri.
Macam Rnning Man colabs sama Benteng Takeshi ya?
"Kalian juga udah dapet peta nya masing-masing satu. Jaga baik-baik, karna sekali kena tembak, petanya pasti langsung hancur. Hati-hati sama orang ini karna beberapa dari mereka adalah penembak jitu."
Meskipun bukan peluru sungguhan, tapi mungkin maksud Putri, orang-orang handal itu bisa lepasin tembakan tanpa Mahen dan Jefri sadar keberadaannya lebih dulu.
Agak serius ya ini mainnya Put?!
"Di peta juga ada tempat-tempat pengisian peluru. Dan gedung ini lebih luas dan lebih rumit dari yang kalian pikir. Ada basement juga dan beberapa ruangan tersembunyi."
Jefri makin lemes.
"Bisa ulang hadiahnya apa Put? Biar kita jadi lebih semangat." Tanya Mahen.
"Ada hal yang gue rahasiakan tentang penilaian poinnya. Yang jelas kalau kalian ikutin arahan dari gue tadi. Kalian bisa bawa pulang lima kali lipat dari nominal hutangnya Mahen, bisa dapet kerjaan langsung tanpa interview di Hartawan Corp. Dan kalau bisa habisin mereka semua dalam waktu kurang dari setengah jam, gue akan tambahin hadiahnya dengan beliin kalian satu mobil terserah kalian mereknya apa."
"Kalau yang kalah?" Tanya Jefri. Pesimis adalah motto hidupnya.
"Karna gue baik, meskipun kalah.. asal bisa sampai ke ruangan tempat gue diiket, bakal tetep gue kasih hadiah dengan dapet kerjaan di Hartawan Corp. Dan ada hadiah spesial lainnya. Nanti aja gue info setelah permainan berakhir." Jawab Putri.
Jefri bisa senyum sekarang.
Setidaknya.. ada yang buat dia jadi lebih semangat, karna setidaknya dia bisa dapet kerjaan melalui permainan-permainan yang kesannya cuma buang-buang waktu ini....
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LUCK ( Jisoo x Jaehyun / JAESOO )
Fanfiction[COMPLETED] ... Bad Luck by yuraxxi© | 2024. ... Kim Jisoo as Putri. Mencari calon suami karna ramalan masa depan. Ada dua kandidat ; Jung Jaehyun as Jefri. Kim Mingyu as Mahen. ... P.S • Ini bukan story yang panjang. Maybe hanya akan ada 9 atau 10...