Satu

11 1 0
                                    

"wahh gilaa gila! pemenang catur udah datang ni." Ujar Rangga saat melihat Naufal memasuki kelas.

Naufal melangkah ke dalam kelas dan langsung duduk di samping Rangga. "ada nonton pertandingan gue memangnya?" tanya Naufal.

Mereka semua menggaruk kepala. "mon maap ni pal, bukannya kami ga nonton, yang ada bukan kami yang nonton tipi tapi tipi yang nonton kami. Nguantukk bett nonton lu. Jadi kami nunggu pengumumannya aja deh." Jawab Teja.

"bangsat kalian semua!" ujar Naufal sambil tertawa.

Satria datang tergesa-gesa menghampiri Naufal, Rangga dan Teja.

"kenapa woi? Lo ngapa gitu dah." Tanya Teja.

"ngga, pinjemin gue pr dong. Gue gak buat." Ujar Satria saat sampai dibangkunya.

Rangga menggelengkan kepalanya tetapi ia tetap membagikan pr yang sudah ia buat untuk sahabatnya itu.

"btw gue dengar kalo sekolah kita mau tutup." Ujar Rangga.

"hah? Maksud lo?" tanya Teja yang tidak mengerti.

"gue gatau sih pastinya gimana, tapi yang gue denger itu sekolah kita ini bangkrut makanya ntar gabung sama sekolah lain."

"sekolah mana? Ihh demen gue kalau sekolahnya banyak cewek cantic kan." Ujar Teja.

"gatau gue sekolah mananya, cuman gitu aja sih yang gue dengar." Jawab Rangga.

Mereka semua menghela nafas.

"lo kemarin ke jogja, ada jumpa Karina?" tanya Rangga.

"GAK" jawab Naufal tegas.

"mau sampai kapan sih lo gamau cari tahu masalah Karina." Tanya Rangga.

"Biarin aja lah, biar aja dia yang nyesal sendiri."

"selamat pagi anak-anak..." ujar bu Sri masuk ke kelas.

Semua anak-anak berhamburan untuk duduk dibangkunya.

"hari ini kita enggak belajar." Ucap bu Sri,

"YEAAAYY...." Anak-anak di delam kelas bersorak ria.

"tapi ibuk ada satu pengumuman."

"mulai minggu depan, sekolah kita akan pindah. SMAN 84 akan gabung dengan SMA Bintang Kejora. Kalian tahu kan dimana SMA Bintang kejora?"

"tahu bukkkk."

"nah, ibuk akan kasih surat persetujuan kalian dan orang tua, jadi suratnya di tanda tangan dan dikumpulkan sama ketua kelas paling lambat hari kamis ya."

Suasana kelas menjadi riuh. Semua bmurid menjadi sibuk berbicara dengan temannya tentang berita yang disampaikan Bu Sri barusan.

"sumpah dah, males banget gue." Keluh Satria.

"napa lo?" tanya Naufal.

"rumah gue jauh banget kalo kita pindah sekolah." Jawab Satria.

Teja menjewer telinga Satria. "sejak kapan lo pulang ke rumah woi? Bukannya lo setiap hari bikin semak kosnya Rangga ya." Sindir Teja.

"lo gapapa Pal kalo pindah sekolah gini?" tanya Satria.

"gapapa sih kayaknya. Bodo amat gue deh." Ujar Naufal meninggalkan ketiga temannya.

-

Hari kepindahan.

Naufal menhentikan motornya di depan pagar SMA Kejora. Sesuai janjinya dengan yang lain, mereka akan menunggu di depan pagar sebelum masuk ke sekolah. Sambil menunggu lelaki itu melihat satu persatu anak SMA Kejora yang melewatinya. Sama seperti anak biasa tetapi lebih terlihat elegan. Tidak lama ia menunggu, Teja, Rangga dan Satria sampai dan mereka langsung memasuki gedung sekolah.

Di Kelas BiologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang