delapan

2 1 0
                                    


"lo belum pulang Ni?" tanya Naufal yang bertemu Hany di depan ruang direktur.

Hany menoleh dan menemukan sosok Naufal. "enggak ada yang jemput Fal, lagi tungguin papa rapat." Jawab Hany.

"mau bareng gue aja? Gue bawa mobil kok." Ajak Naufal.

Hany tersenyum. "ok, kalau lo gak keberatan."

"ayuk"

Mereka langsung pergi menuju parkiran. Setelah masuk ke dalam Mobil, Naufal langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan normal menuju apartemen milik Hany.

"kok lo telat banget pulangnya?" tanya Hany yang duduk di sebelah Naufal.

Naufal berkali-kali menatap wajah Hany. "iya nih, gue baru selesai main badminton sama anak-anak." Jawab Naufal.

"oalah, lo bisa main badminton ya. Gue malah ga bisa sama sekali." Ujar Hany.

"mmm mayan lah."

"oh ya, Hana belum balik ya?" tanya Naufal.

Hany tampak kaget mendengar pertanyaan Naufal. "kenapa lo tanya dia?"

Naufal tampak kikuk dengan perubahan suasana. "eng...enggak gue tadi dengar dari Rangga kalau Hana keluar negeri. Makanya gue nanya kan manatau lo tahu." Jawabnya.

Hany hanya diam.

"sorry." Ujar Naufal yang tahu kalau Hany tersinggung.

"tapi... lo beruntung gak sih karena masih di sayang sama bokap lo. Gue lihat Hana enggak kayak gitu." Lanjut Naufal.

"hmm ayah baik banget sama gue. Tapi... lo tahu apa tentang ayah sama Hana?"

"kemarin gue lihat Hana sama bokap lo berantem. Enggak lihat, cuman gue bisa lihat Hana yang udah kesakitan setelah keluar dari ruangan bokap lo." Jawab Naufal.

"bokap memang gitu. Suka ngelampiasin amarahnya sama Hana. Tapi Hana udah biasa kok. Gausah khawatir yang berlebihan kayak gitu."

Naufal tahu jika Hany ingin berhenti membicarakan Hana sekarang.

"lo ga bosan sendiri terus Han?" tanya Naufal.

"lumayan sih, makanya gue sering baca buku kalau bosan."

"besok-besok kalau lo gada temen, langsung samperin gue atau anak-anak yang lain aja." Ujar Naufal.

Ucapan Naufal barusan membuat Hany jatuh hati pada sosok lelaki itu.

"iya, thanks Fal." Ujar Hany menurut kepada Naufal.

-

Kini OSIS sedang melanjutkan rapat yang tertunda minggu lalu. Minggu ini mereka rapat tanpa sosok Bendahara yaitu Hana karena sedang absen sekolah. Naufal dan Ranggu juga sudah hadir karena ajakn Hany.

"jadi gimana Fal, lo sedia kan jadi bintang tamu talkshow kami?" tanya Fatur mengkonfirmasi.

"sedia kok, gue bisa luangin waktu untuk kalian." Jawab Naufal.

Fatur mengangguk mengerti.

"yang pertandingan badminton gimana? Ada saran untuk sekolah tetangga. Kalau sekolah kita kan ada Hasta sama Langit yang bakal ikutan." Tanya Fatur.

Hany mengangkat tangan ingin mengutarakan pendapatnya. "Naufal sama Rangga kan sering main badminton. Gamau ikutan?" tanya Hany.

"oh ya? Kalian suka main badminton? Kalau gitu kalian aja gimana yang jadi lawan anak SMA kami?" tanya Fatur.

"kayaknya gue ga bisa deh. Gue gak bisa ambil absen banyak nih di Catur." Jawab Naufal.

"sorry gue juga gak bisa. Tapi gue bisa tanyain Satria sama Teja nanti." Jawab Rangga.

Di Kelas BiologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang