*Hana with Hasta
-
-
Hana tetap harus mencari bukti bahwa sosok Karina benar-benar ada. Ia langsung bergegas pergi ke perpustakaan untuk mencari buku tahunan yang biasanya tersedia foto dari pada seluruh murid di sekolah.
Ia langsung mengambil buku itu dan membukanya. Ia menulusuri halaman demi halaman untuk menemukan sosok Karina. Hingga di tengah-tengah buku ia menemukan foto seseorang dengan nama Karina Hanindya. Ada juga foto mereka berlima yang juga Hana temukan di laptopnya.
"ternyata Karina beneran ada?" gumamnya sendiri.
Ia membalik halaman demi halaman, banyak sekali foto mereka berlima yang Hana lihat di buku itu.
"bahkan sekolah nutupi ini dari gue? Sebenarnya ada apa sih?" Gumamnya lagi.
Setelah selesai, Hana keluar dari perpustakaan. Ia ke kantin untuk berkumpul dengan sahabatnya.
"dari mana lo na?" tanya Jati.
Hana meminum minuman milik Indri. "dari pustaka gue." Jawab Hana.
"HAH?" mereka semua kaget.
"demi apa?"
"sejak kapan lo jadi sehat kayak gini Na?" tanya Manika.
Hana tertawa. "yee memang gue sehat."
"lo enggak ada yang ditutupin dari kami kan? akhir-akhir ini lo suka hindarin kami." Tanya Indri.
Hana sedikit tegang mendengar pertanyaan Indri. "ya enggak lah! Memang apa yang harus ditutupin." Jawab Hana.
Perhatian Indri tidak fokus saat Naufal, Rangga dan Teja masuk ke kantin.
"menurut kalian Rangga ganteng ga si?" tanya Indri.
"jangan bilang lo naksir sama Rangga?" tanya Hana.
Indri menjadi malu sambil mengangguk. "dia belum punya pacar kan." Indri masih menatap Rangga.
Manika langsung memukul Indri. "woy gue dengar dia dekat dengan Gigi tauu." Ujar Manika.
Indri membelakkan matanya. "hah? Kok bisa?"
"gue denger-denger si, Rangga itu suka sama cewek yang ambis gitu. Lo tahu lah si Gigi ambisnya kayak gimana." Jawab Manika.
Indri menunjukkan wajah cemberutnya.
"yaudah lah Ndri, sama abang gue aja tu si Hasta. Ntar gue bantuin deh." Ujar Hana.
Indri tertawa. "Gila lo! Karina bangkit dari kubur kalau tahu gue pacaran sama Hasta."
Jati dan Manika ikut tertawa hingga tidak sadar jika Indri sudah menyebutkan nama Karina. Makin lama tertawa mereka makin pahit sehingga membuat suasana menjadi kembali hening.
"Karina? Siapa?" Hana mengetahui jika Indri tidak sengaja telah salah berbicara.
Mereka langsung menunjukkan acting di depan Hana demi menutupi kesalahan Indri barusan.
"siapa anjir! Siapa yang sebut Karina! Halu lo." Ujar Jati.
Hana hanya tersenyum dan mengikuti permainan mereka. "iya ya, salah denger gue." Ucap Hana.
Suasana menjadi beku setelah itu. Mereka hanya sibuk memakan makanan yang sudah di pesan tanpa berbicara.
"gue ke tempat Hasta dulu ya." Ujar Hana yang bersiap-siap.
"loh ngapain?" tanya Indri.
"oh ini, masalah bokap gue." Jawab Hana.
"mau gue temenin Na?" tanya Indri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Kelas Biologi
AcakNaufal melihat keluar jendela seakan menunggu seseorang. Kafe yang ramai dan bising membuatnya memasangkan earphone ditelinganya seakan ingin menjauh dari sana. Saat indra penglihatnya fokus kepada seorang gadis yang tampak penampilannya asal asalan...