sembilan

3 1 0
                                        


Hana dan Hany adalah dua insan yang berbeda. Sejak setahun lalu, Hana mengibarkan bendera perang kepada Hany atas apa yang telah perempuan itu lakukan dimasa lalu. Sejak saat itu pula, mereka berhenti mengumumkan dengan bangga bahwa mereka adalah kembar. Mereka berkata kalau mereka hanya terikat darah tetapi sudah menjadi orang asing.

Hana dan Hany memiliki dua sifat yang bertolak belakang. Hany disimbulkan sebagai wanita baik dan cerdas sedangkan Hana lebih tomboy dari pada wanita umumnya. Setelah menjadi orang asing, Hany membawa semua sifat baik dan yang tersisa adalah sifat jahat yang kini Hana miliki. Hana merasa ia tidak ingin sama dengan Hany makanya ia bertindak sejauh ini.

Sudah tujuh bulan semenjak kepergian mama ke Amerika. Tidak ada yang tersisa selain luka dan duka di dalam rumah yang Hana tempati. Depresi yang ayah Hana berikan kepada istrinya mampu membuat kedua anak mereka memberontak demi menyelamatkan ibunya. Mereka rela disiksa oleh ayahnya sendiri demi kata "selamat" untuk ibu mereka.

Kepergian Hana ke Amerika untuk berjumpa mama membawa sedikit kabar baik. Banyak ingatan yang mulai tersusun yang tidak lupa ia tulis di buku diarynya. Banyak hal yang mama ceritakan, tetapi pada dasarnya mama menyuruh Hana untuk mengingatnya seorang diri. Hingga Hana mendengar kabar Manika yang di skors oleh sekolah, membuat Hana pulang lebih cepat dari jadwal kepulangan yang sudahia rencanakan.

Sejak perjalanan menuju sekolah tadi, Hasta sudah menjelaskan kronologi kejadian yang dialami Manika hingga perbuatan tak menyenangkan yang Hany lakukan.

"kalian udah tahu kalau Hany yang laporin ke bokap gue tentang Manika?" tanya Hana yang baru saja sampai di dalam kelas.

Indri langsung menoleh kea rah Hana yang berada dibelakangnya. "demi apa? Gue baru tahu."

"sumpah! Bangsat banget sih tu anak!" protes Jati.

"kemarin bang Hasta udah marahin dia. Hampir aja abang gue bunuh tu orang."

"memang harus dikasih pelajaran sih Han."

"gue juga gak terima lah. Gue kira memang anak OSIS yang laporin ke guru secara disana ada geng abang lu." Ujar Jati.

"gue mau kasih pelajaran untuk dia. Kalian mau ikut gak?" tanya Hana.

Indri mengangguk. "gue ikut!" ujarnya bersemangat.

"gausah tanya gue, pasti gue ikutan." Ujar Jati.

Mereka bertiga langsung bergerak menuju kelas Hany.

Jati masuk ke dalam kelas dan menjambaknya. "CEWEK GATAU DIRI."

"LEPASIN!!!" protes Hany.

Naufal dan Satria langsung meleraikan pertengkaran itu.

"udah cukup woi! Kemarin dia udah dimarahin juga sama abang lo." Ujar Naufal yang tidak terima jika Hany di siksa.

"GUE GAK PUNYA URUSAN SAMA LO!!" ujar Hana.

"GUE CUMAN PUNYA URUSAN SAMA NI CEWEK BELAGU." Sambungnya.

Naufal maju ke depan Hany dengan maksud melindungi wanita itu di belakang tubuh besarnya.

"kalau lo cuman punya urusan sama Hany, kenapa lo bawa geng lo kesini?"

"ya suka-suka gue lah! Manika itu geng gue. Dengan perbuatannya yang kayak gitu berarti dia ngajak perang dengan geng Gue!!!" jawab Hana.

"kalau gitu sama. Hany juga geng gue. Kami juga berhak bantuin dia." Ujar Naufal.

Hany kembali maju ke depan. Kini mereka saling berhadapan. "apa yang Manika lakuin itu salah! Dan lo masih mau nutupin itu semua? Lo kapan sadarnya sih Han?" tanya Hany.

Di Kelas BiologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang