Seperti biasa, jam istirahat membuat kantin menjadi padat dan ramai. Beberapa siswa mengantri membeli makanan dan minuman, juga beberapa siswa yang hanya duduk dan berbincang dengan teman-temannya. Begitu juga dengan Naufal dan keempat temannya.
"eh anak OSIS mau buat tanding badminton. Ayuk kita ikutan." Ajak Satria.
Mendengar itu membuat Rangga menjadi bersemangat. "memang lawannya siapa Sat?" tanya Rangga.
"setau gue masih anak sekolahan ini deh, kayaknya ini mau dibuat badminton antar sekolah, kan kita baru gabung." Jawab Satria.
"tebakan gue sih yang pasti bakal ikutan itu Hasta sama Langit." Ujar Niji berpendapat.
"loh bukannya mereka anak basket ya?" tanya Teja.
"multitallent mereka. Bisa apa aja." Nyaut Naufal.
Mereka semua mengangguk.
"LEPASIN!!"
Suara teriakan seorang wanita mampu mengalihkan pandangan semua orang yang berada di Kantin.
Ya, itu adalah Hana yang sedang menjambak rambut seorang murid perempuan dan menyeratnya ke kantin. Gadis itu berteriak kesakitan, Hana seperti tanpa ampun masih menjambak rambut gadis itu. Hingga Hana merasa berada di tempat yang ramai barulah ia melepaskan jambakannya begitu saja membuat gadis itu sempoyongan.
"kenapa? Masih mau melawan?" tanya Hana kepada gadis yang masih menatapnya.
Mendengar itu langsung membuat mental gadis itu menciut. Ia langsung menundukkan kepalanya.
"mana Handphone lo?" tanya Hana.
Gadis itu mencari handphonenya di dalam saku rok lalu memberikannya kepada Hana. Hana langsung mengambilnya dan membuka isi galeri di handphone yang sudah ia pegang. Dengan jelas Hana menemukan puluhan foto vulgar yang diambil oleh wanita itu dari toilet wanita. Ini adalah alasan yang membuat Hana marah seperti ini.
"lo Jalang! Lo gak pikir kalo lo itu juga cewek hah?" ucap Indri dengan nada tingginya.
Semua mata murid yang berada di kantin sudah tertuju kepada pusat perhatian tidak lain tidak bukan adalaha Hana and the geng.
"MINTA MAAF SEKARANG!" teriak Indri.
"ENGGAK IN, MANUSIA ANJING KAYAK DIA GAK LAYAK DAPAT KESEMPATAN KEDUA." Teriak Jati yang udah tidak sabar ingin menghabisi wanita itu.
"DIAM! ADA APA INI!" Ujar Hasta yang baru saja tiba di Kantin.
Hana memberikan Handphone itu kepada Hasta, Langit dan Fatur sebagai bukti sebelum ia akan menghancurkan Handphhone ini.
Hasta yang sudah mengerti langsung mengembalikan handphone itu kepada Hana.
"KASIH TAHU GUA SIAPA YANG SURUH LO BERBUAT KAYAK GINI!" teriak Hasta kepada wanita itu.
Wanita itu diam tak berkutik. Matanya dipejam rapat-rapat karena takut melihat Hasta yang sedang marah tepat dihadapannya.
"JAWAB!" teriak Hasta lagi.
"ri.. do." Ujarnya berbisik.
Hasta seperti mengerti lalu ia kembali bertanya dengan nada pelan. "anak OSIS Rido?"
Wanita itu mengangguk.
Langit dan Fatur yang sudah mendengar ucapan Hasta langsung mencari keberadaan Rido yang ternyata ada di Kantin itu. Mereka langsung menghampiri Rido dan menariknya dengan cukup kasar.
"urusan lo sama kami sekarang, brengsek!" ujar Langit lalu manarik Rido agar ikut berjalan keluar dari Kantin.
Hana membanting Handphone itu lalu menginjaknya berkali-kali. Tidak lama, handphone itu sudah tidak berbentuk lagi tampak sudah pecah berkeping-keping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Kelas Biologi
RandomNaufal melihat keluar jendela seakan menunggu seseorang. Kafe yang ramai dan bising membuatnya memasangkan earphone ditelinganya seakan ingin menjauh dari sana. Saat indra penglihatnya fokus kepada seorang gadis yang tampak penampilannya asal asalan...