sepuluh

1 0 0
                                        


Naufal Agna Muzakki atau lelaki yang sering di panggil Naufal itu tidak memiliki keluarga yang utuh. Sejak kecil ayahnya secara terang-terangan selingkuh di depan dirinya dan ibunya bahkan hingga sekarang. Catur adalah tempatnya untuk berdamai dengan segala masalah yang sedang ia hadapi. Sepuluh tahun lalu, ia mengenal catur karena ikut membantu pamannya bekerja di kebun. Sebagai imbalan atas kerja kerasnya, pamannya memberikan kotak catur kepada Naufal sebagai upah kerjanya.

Naufal mulai bermain semenjak itu. Ia mengatur strategi dan sering menang dari lawannya. Melihat bakat Naufal, pamannya memberikan saran agar kemampuan Naufal dapat berkembang jika ia bisa mengikuti kompetisi-kompetisi diluar. Sejak saat itu, Naufal masuk ke club catur dan menjadi atlet.

Catur juga bisa dibilang sebagai penyelamat bagi dirinya. Dengan hadiah uang tunai yang ia dapat, lebih dari cukup untuk membiayai dirinya. Apalagi melihat ayahnya yang sudah menikah dan harus hidup berdampingan dengan adik tirinya membuat Naufal memilih keluar dari rumah itu.

Hingga tahun lalu, hidupnya yang damai dan tentram tiba-tiba terusik dengan kehadiran ayahnya yang berkata bahwa adiknya sudah pergi ke Jakarta. Semenjak saat itu, ayahnya kembali berselingkuh dengan wanita lain dan terus menerus mengusik hidup Naufal.

Karena tidak tahan dengan sikap ayahnya, Naufal lagi-lagi kabur. Tetapi kali ini ia langsung keluar kota dari pada ayahnya kembali untuk mengusik hidupnya. Ia pindah ke Jakarta dan masuk ke timnas catur Indonesia. Sejak saat itu pula ia kembali menjalani hidup normal. Ia bisa bersekolah dan memiliki teman-teman yang peduli terhadapnya.

Kepergian Naufal ke Jakarta tidak membuat ayah Naufal menyerah untuk mengejarnya. Empat bulan adalah waktu yang cukup bagi ayahnya menemukan Naufal. Ayah Naufal kembali dan Naufal lagi-lagi harus menerima kenyataan untuk kembali tinggal bersama ayahnya.


-


"guys gue punya kabar gembira." Ujar Satria yang menghampiri teman-temannya di Kantin.

"wow kabar apa tu."

"gue udah gak single lagi." Ujar Satria.

Mereka semua kaget. "gilak sohib gue, perasaan kemarin lo masih sendiri aja." Ujar Teja tak percaya.

"keren gak gue," Satria terus menerus menyombongkan dirinya.

"gak gitu Sat. emang lo pacarin siapa, baru kami bisa nilai keren enggaknya diri lo." Ujar Naufal.

"coba tebak."

"hem, lo gak asal ajak cewek di club malam kan." Tanya Rangga.

Sebuah pukulan mendarat di kepala belakang Rangga. "gue gak segampang itu bambang!" ujar Satria.

"ya terus siapa dong!!" ucap Rangga sambil mengelus kepalanya yang sakit.

Satria tersenyum. "Manika." Ujarnya.

"what??!!" Niji tak percaya mendengar ucapan temannya.

"lo serius bro?" tanya Teja ragu.

"serius lah. Masa bohong sihh." Jawabnya.

"kemarin dia baru dihukum loh karena make narkoboy" Ujar Naufal.

"tau ni. Ga baik tau anaknya." Sambung Rangga.

Satria langsung membantah semua ucapan temannya. "pernah dengar kalo lagi jatuh cinta kita itu buta? Kayaknya gue lagi buta sekarang. Walaupun gue tahu dia buat kesalahan gitu, gak nutup hati untuk benci sama dia." Jelas Satria.

"ya tapi yang bener aja lo sama Manika." Tentu Naufal tidak setuju dengan sahabatnya itu.

"jangan sampe lo keikut dia dan malah nyabu lagi." Ujar Niji memperingatkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di Kelas BiologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang