1.

3.2K 303 13
                                    

"lisa, mommy pikir acara sekolahmu tidak sampai larut malam lalu kenapa kau baru pulang selarut ini hm?" Dia adalah ibu lisa yang umurnya belum terlalu tua. Kim jiwon sangat lembut dalam mendidik putrinya, tak pernah sekalipun membentak ataupun main tangan.

"Aku pergi bersama seulgi, chaeyong dan yeri" meletakan tas dan juga melepas jaketnya untuk disampirkan di sofa.

"Apa kalian memiliki pekerjaan sekolah? Tanyanya sambil bersedekap tangan menatap putrinya lamat lamat.

"Tidak ada mom, aku hanya butuh hiburan" anak yang dapat dikatakan sedikit tidak sopan berhadapan dengan ibunya ini nampak gelisah dalam duduknya ketika ditatap oleh sang ibu. Lalu mendongak sambil menekan kedua matanya karena rasa pusing lumayan menganggu pikirannya.

"Kau mabuk-mabukan lagi?"

"Tidak"

"Nafasmu bau alkohol sejak kau datang"

"Aku hanya mencicipinya"

"Satu botol?"

"Hanya segelas mom"

"Jangan diulangi, atau..." Jiwon menghentikan kalimatnya ketika losa memotongnya

"Dia akan marah? Tidak ada yg bisa memarahiku kecuali kau mom"

"Dia eonnie-mu, dia punya hak atas apapun yg kau perbuat jika kau salah pergaulan" ucap jiwon dengan nada lembut tanpa mengintimidasi, namun putrinya yang keras kepala itu membuat keadaan justru semakin panas.

"Hanya eonnie, bukan mommy"

"Jangan bersikap seperti itu lisa"

"Mom, kau sudah banyak membandingkan sikapku dengannya. Tidak bisakah kau membuatku senang tanpa membawa namanya" wajah lisa nampak memerah dengan guratan otot di lehernya ketika berbicara, menandakan dia sangat kesal.

"Turunkan nada bicaramu, kau tidak pantas bicara seperti itu pada mommy"

Lisa menoleh ketika seseorang baru saja datang bahkan memperingatinya. Lisa tidak terima mengenai kehadiran wanita tersebut, sosok yang selama ini dia hindari yang banyak ikut campur.

"Tidak ada yang memberimu tempat untuk bicara padaku" ucap anak itu

"Ya aku tau itu, tapi bersikaplah baik-baik pada mommy, jangan membantahnya" ucap jennie dengan nada rendah dan lembut, dia tidak ingin melukai hati adiknya.

Lisa beranjak dari duduknya, mengambil tas dan jaketnya. Namun suara jiwon menghentikannya.

"Nak, jangan tidur larut malam"

"Iya mom" setelah mengatakan itu lisa berlalu begitu saja, hingga membuat jennie menghela nafas sedih.

"Jennie, kemarilah" menuruti perintah ibunya, jennie mendudukkan diri disamping ibunya.

"Jangan sampai emosi, ini sudah malam tidak baik untuk kesehatanmu"

"Iya mom, aku hanya tidak terima"

"Iya mommy tau, mau bagaimana lagi dia sudah beranjak remaja sayang, kita harus banyak bersabar dan memberikan arah dengan tanpa kekerasan"

"Apa dia mabuk lagi?"

"Tidak, dia hanya minum segelas"

"Hah... Pergi dengan siapa?"

"Teman-temannya"

"Ada dengan anaknya Irene eonnie?"

Jiwon menganggukinya sehingga membuat jennie menghela nafasnya kembali.

"Aku harus membicarakan hal ini pada irene eonnie mengenai anaknya"

"Bicarakanlah, anak-anak sudah harus diberi sedikit hukuman"

linkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang