Biasanya dia akan langsung tertidur pulas, tapi ntah kenapa malam ini rasanya sulit sekali untuk terpejam. Sudah lewat 2 jam sejak dia selesai bermain game bersama keempat temannya. Tapi apa ini? Matanya malah semakin terang tidak ingin terpejam, belum lagi memikirkan apa yang ia lihat tadi siang. Sudah mencoba menyingkirkan pikiran itu namun masih saja berputar di kepalanya.
"Aku hanya berbicara sedikit kenapa dia begitu menyedihkan"
Rasanya ingin sekali dia marah pada dirinya sendiri, untuk apa dia memikirkan hal ini? Jelas-jelas menurutnya dia tak salah. Hanya kakaknya lah yang berlebihan dan terlalu dibawa perasaan.
"Aish" rasa tak enak hati mulai menyelimuti hatinya, tidak mungkin dia minta maaf pada kakaknya, gengsi sangat mendominasi.
Namun tubuhnya tidak bisa di ajak kompromi, otaknya menolak namun hatinya ingin, sehingga tubuhnya bergerak menuju kamar kakaknya. Kebetulan kamar sang kakak tidak di kunci, dia mengintip sejenak untuk melihat apakah jennie sudah tidur pulas atau belum. Di lihatnya sang kakak sudah tidur, akhirnya dia mencoba mendekati jennie yang tertidur dengan damai. Melihat dengan seksama wajah kakaknya dengan lampu yang redup sebab hanya ada lampu tidur.
"Maaf eonnie" setelah mengatakan itu, tangannya terangkat membenahi selimut kakaknya. Tidak ingin berlama-lama akhirnya lisa kembali ke kamarnya dengan perasaan lebih tenang. Dia baru dapat tidur setelah itu.
_
Pagi ini lisa memilih untuk berenang, dia pikir sudah lama dia tidak berenang. Takut tubuhnya berhenti tumbuh dan menjadi pendek, dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pramugari. Setidaknya bertumbuh tinggi semampai adalah keinginannya saat ini, yah walaupun tingginya masih serahang kakaknya.
"Kau tidak sekolah?" Jiwon heran kenapa lisa tidak pergi sekolah di pukul 8 pagi ini
"Aku di skors 3 hari mom"
"Astaga, mommy baru tau"
"Nah sekarang sudah tau kan, kalau begitu boleh ku minta sesuatu?"
"Tidak"
"Yaaaa, mommy ayolah"
"Tidak"
"Aku hanya minta dibuatkan nasi goreng kimchi dengan telur mata sapi setengah matang, mommy sungguh tidak menyayangiku"
"Oh makanan, kalau itu boleh sebentar mommy buatkan"
"Ck" lisa menggerutu di dalam kolam dan bersandar di dekat pijakan tangga.
Tiba-tiba saja seseorang memasuki kolam dengan bikininya, lisa menoleh terkejut antara heran dengan kehadiran kakaknya secara tiba-tiba juga heran tumben sekali kakaknya tidak berangkat ke kantor. Dia diam diam memperhatikan cara kakaknya berenang, sungguh lihai dan hm sedikit sexy, tidak sedikit namun sangat sexy, dan lisa pikir dia ingin memiliki tubuh seperti kakaknya. Memikirkan tentang itu lisa jadi bertanya-tanya apakah kakaknya tidak ingin menikah di usianya yang sudah menginjak 34th? Lisa yakin kakaknya yang sexy ini pasti menjadi incaran para lelaki.
"Lisa"
"Lisa?"
"Oh ya?" Lisa tersentak, dia rupanya banyak tenggelam dalam pikirannya sendiri sehingga ketika kakaknya memanggilnya dia tidak sadar.
"Kau melamun?"
Lisa hanya mengangkat bahunya acuh, kemudian jennie mendekatinya dan duduk di tangga bersampingan dengan lisa, separuh tubuh mereka tenggelam di dalam air. Mata jennie menyorot kearah depan.
"Kau punya kegiatan apa hari ini lisa?"
"Tidak ada"
"Mau pergi belanja bersamaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
linked
Randomlisa "berhenti mengaturku, bahkan mommy tidak pernah seberisik kau, eonnie" jennie "tidak bisakah kau bersikap sopan padaku?" lisa "urusi dirimu sendiri"