"ya ampun repot-repot aunty, terimakasih" jisoo membantu jiwon menata beberapa camilan dan 2 gelas teh yang baru saja di suguhkan jiwon.
"Ah biasa saja ini, justru aunty berterimakasih karena kalian menjenguk jennie"
"Maaf eonnie, sebenarnya aku dan jisoo ingin menjenguk jennie kemarin tapi ternyata kami terlambat kalian sudah pulang" ucap irene yang merasa tidak enak
"Tak apa irene, yang terpenting sekarang jennie sudah pulih dan kalian bisa menjenguk disini itu sudah cukup" irene tersenyum membalas kalimat jiwon
"Jadi jennie bagaimana apa kata dokter?"
"Hanya perlu istirahat saja eonnie"
Jennie memutuskan memanggil irene dengan sebutan eonnie, seharusnya dia memanggil irene dengan panggilan aunty namun karena dulunya sebelum irene menikah dengan pamannya mereka adalah teman dekat semasa kuliah, irene dan jennie terpaut 5 tahun sedangkan jennie dengan jisoo terpaut 3 tahun. Jadi berapakah jarak umur antara irene dan jisoo jika umur jennie saat ini 34th?.
"Baguslah dengan begitu kau harus benar-benar mengambil cuti jen" ucap jisoo
"Iya aku rasa begitu"
"Ambil cuti satu bulan saja, setidaknya kau harus banyak bergaul di luar kantor supaya lepas dari workaholic"
Jennie terkekeh mendengar irene bicara seperti itu, hiburan sekali. Jennie jadi berpikir apakah dia benar benar gila bekerja?.
"Oh iya nanti anak anak pulang lebih cepat, aku mendapat kabar dari wali kelas yeri jadi aku tidak bisa berlama-lama, aku akan menjemput putriku dulu nanti jen"
"Oh iya tak apa eonnie"
"Lalu kau jisoo eonnie apakah kau juga akan menjemput putrimu?"
"Tidak jen, dia membawa mobilnya sendiri hari ini"
Jennie mengangguk saja, dan iya sebenarnya jisoo yang seharusnya memanggil jennie dengan sebutan eonnie mengingat suami jisoo adalah keponakan dari ibunya. Namun kembali lagi pada keputusan keduanya, jennie merasa canggung memanggil jisoo dengan sebutan nama saja, terlebih dulu dia memanggil jisoo dengan eonnie pun juga untuk mengajari lisa supaya memanggil jisoo dengan panggilan eonnie pada jisoo dan lisa pun memanggil irene dengan sebutan aunty.
"Oh iya, jen apa kau tidak ingin berhenti merahasiakannya?" Irene bertanya dengan nada serius
Sedangkan yang ditanyai terlihat menekuk wajahnya menjadi sedih, irene sengaja membahas ini pada jennie karena ini sudah belasan tahun lamanya.
"Aku tidak tau eonnie, mommy belum bicara apapun padaku untuk keputusan ini"
"Jika kau sudah siap maka katakan saja"
"Aku rasa siap tidak siap tetap tidak akan mengubah apapun eonnie, semuanya sudah merenggang begitu jauh, kami tidak dalam garis yang sama"
"Mungkin diawal memang begitu sulit tapi semoga saja jika masa itu tiba semua kembali baik seperti semula"
"Semoga saja, tapi bahkan untuk mengungkapkannya saja aku tidak bisa"
"kau harus mengumpulkan semua keberanianmu dulu jennie"
Jennie menganggukinya, ntah apa yang akan terjadi jika saat itu tiba, saat dimana semua kenangan kelam kembali di buka untuk sebuah kebenaran.
"Aku tau kau pasti mampu melewatinya"
"Terimakasih eonnie"
"Hm sama-sama, oh iya sudah jam segini ternyata, aku akan pergi dulu ya kau cepatlah sembuh jennie"
KAMU SEDANG MEMBACA
linked
Randomlisa "berhenti mengaturku, bahkan mommy tidak pernah seberisik kau, eonnie" jennie "tidak bisakah kau bersikap sopan padaku?" lisa "urusi dirimu sendiri"