4: Menjadi Tokoh Yang Bahkan Namanya Tidak Diketahui

354 61 6
                                    

Matahari pagi baru saja menembus kaca jendela kelas, menyoroti meja-meja yang tersusun rapi. Sinar keemasan itu menyapu seluruh ruangan, menciptakan bayangan panjang di lantai yang masih bersih. Di papan tulis, coretan kapur dari hari sebelumnya masih tersisa, sementara aroma samar dari buku-buku pelajaran yang baru terbuka mulai memenuhi udara.

Kelas itu perlahan mulai terisi. Suara langkah kaki terdengar mendekat, diikuti oleh bisikan-bisikan pelan dan tawa yang tertahan. Beberapa siswa sudah duduk di tempatnya, menyiapkan buku dan alat tulis, sementara yang lain masih sibuk mengobrol tentang hal-hal yang hanya penting di dunia mereka. Sebuah canda ringan terlontar dari sudut ruangan, memecah keheningan pagi yang masih enggan sepenuhnya meninggalkan tempat itu.

Di luar, suara burung berkicau dan daun yang bergesekan dengan angin menjadi latar belakang yang sempurna. Jam dinding berdetak pelan, seolah menghitung detik demi detik menuju awal pelajaran. Aura pagi itu terasa segar, seperti lembaran kosong yang siap diisi dengan cerita baru. Meski rutinitas sudah menanti, pagi ini terasa berbeda—seperti ada sesuatu yang tak terduga yang akan datang, menyelinap masuk ke dalam keseharian yang tampaknya begitu biasa. 

Sedangkan di meja yang berada tepat di samping jendela ada 3 siswi yang tengah menunduk menatap meja dengan tatapan tengah memikirkan sesuatu. Ketiganya adalah Rasya, Hani dan Velin dengan beberapa plester luka di pipi dan lengan mereka. Ketiganya tengah mendiskusikan sesuatu karena inagatan tubuh yang mereka rasuki sudah kembali seperti sebuah mimpi yang panjang semalam.

"Jadi kita beneran masuk ke novel yang gue bilang anjing itu, dan kita jadi tiga tokoh yang bahkan namanya gak pernah disebutkan secara jelas. Dan parahnya lagi disini cinta gue bertepuk sebelah tangan," Ucap Hani lalu dia menerima usapan di bahunya, saat Hani menoleh dia melihat Velin yang sudah memelengkungkan bibirnya ke bawah.

"Gwencana Vel, gue kan perempuan setrong ... lagian dalam kamus hidup gue sebagai pemburu cogan sejati gak ada kata cinta bertepuk sebelah tangan, dan Hello ... emang gue perempuan apaan yang berharap setengah mati sama laki-laki yang bahkan sekarang benci sama gue." Jelas Hani walaupun dia sendiri terlihat menahan air matanya, entah kenapa tiba-tiba saja terlintas berbagai macam ucapan menyakitkan yang diucapkan oleh Alden untuk pemilik tubuh yang saat ini Hani rasuki.

"Alur ceritanya jadi berubah karena kita masuk, sedangkan kita seharusnya udah meet and Great sama malaikat pencabut nyawa." Kata Rasya, dia tengah membaca buku paket berisi mata pelajaran yang ternyata tidak jauh berbeda dengan dunia asli. Jika dia mengetahui bahwa dunia di dalam novel serealistis ini maka dia tidak akan mengutuk penulis RED SPIDER LILI.

"Terus kita harus gimana sekarang? Velin takut sekarang ..." Kata Velin sembari emnatap kelas yang ramai.

"Btw Ras, lo kan baca sampai dua kali dan disini otak yang paling encer cuma lo doang. Lo pasti udah ada rencana kan kedepannya?" Tanya Hani, dia menatap Rasya menunggu jawaban dari gadis tersebut, Sialnya dia hanya membaca sebagian saja bahkan tidak sampai pertengah atau puncak konflik di novel tersebut.

Rasya mengangguk, tentu saja dia sudah memikirkannya dengan matang-matang semalaman. Bahkan sampai pagi tadi dan sampai saat ini, dia tengah memikirkan solusi paling bagus, yang mungkin juga bisa mengembalikan mereka ke dunia asli.

Rasya mulai menjelaskan rencana yang ia buat. Pertama-tama, mereka masuk ke dalam pertengahan Novel yang artinya novel ini sudah berjalan sebagaimana mestinya sampai mereka masuk ke dalam novel ini dan membuat alurnya kacau. Kedua, mereka merasuki tubuh tiga gadis yang menjadi awal pergerakan tokoh utama pria yaitu Ruben untuk membantu Felisia mengungkapkan kematiannya.

"Kita gak mungkin masuk begitu aja ke novel ini tanpa alasan kan? pasti ada alasan dibalik masuknya kita ke dalam novel ini," Kata Hani dengan sorot mata serius menatap Rasya.

HELLO BESTIE !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang