7: Trio Savage Beraksi

347 58 6
                                    

Rasya berjalan di lorong sekolah sembari membawa map berisi ide proyek ilmiah untuk perlombaan Sains yang akan dilaksanakan bulan depan dan mempresentasikannya. Katanya semua murid bisa mengikuti lomba tersebut, dan bagi yang berminat bisa berkumpul di auditorium.

Rasya menghela nafas lalu berbalik dan menatap lorong yang kosong, Rasya menaikkan sebelah alisnya melihat ada punggung seseorang yang terlihat dari balik vas bunga besar di sebrang. Rasya pun segera mendekati vas bunga tersebut.

"Lo si Vel jalannya mirip bocil dapet sepatu baru, ketuplak-tuplak! kalo mau ngikutin Rasya dari belakang biar gak ketahuan tuh harus jalan bagai hantu," Cerocos Hani sembari menatap Velin yang menunduk menatap kedua kakinya sendiri.

"Tapi Hani, Velin belum pernah jadi hantu. Dan perasaan hantu itu melayang bukan jalan kaki," Jawab Velin.

"Hantu di televisi kan jalan kaki Vel, Ah intinya jalan jangan sampai kedengeran deh. Kita kan mau kasih supres ke Rasya waktu dia nanti jelasin ide dia di auditorium. Tau sendiri telinganya setajam silet malah jalan mirip bocil ketuplak-tuplak gitu," Ucap Hani dan Velin mengangguk sembari mengeluarkan wajah bersalah. Kakinya ini memang tidak bisa dihentikan jika dia sudah merasa senang, beruntung dia tidak memakai sepatu yang berbunyi ketika menginjak lantai.

"Kalian ngapain jongkok disitu? mau cosplay jadi vas bunga? tapi lebih cocok tong sampah si." Kata Rasya yang sudah berdiri di belakang Velin tengah menatap Hani dan Velin dengan sebelah alis terangkat.

"Njir cantik bahenol mirip biduan gini disamain sama tong sampah," Kata Hani sembari berdiri lalu menarik Velin agar berdiri juga.

"Kalian mau ngapain? gue kan udah bilang biar gue aja sendirian gak papa." Kata Rasya.

"Ish ... Rasya jangan ngomong begitu! kalo Rasya gerogi sampe pipis di celana gimana?" Tanya Velin dengan wajah khawatir sebelum tangan Hani menepuk pundak Velin.

"Lo kira Rasya itu Lo vel? yang baca puisi aja harus sampe ngompol dicelana waktu sd?" Tanya Hani dengan sebelah alis terangkat.

"Udah kalian balik ke kelas aja, nanti dicariin guru." Usir Rasya yang ebrbalik lalu melangkah pergi.

"Jam kosong Ras tenang aja, kita kan mau nyemangatin lo. Siapa tau lo butuh support sistem dan gue bisa jadi sound sistem juga loh ..." Kata Hani yang mengejar Rasya.

"Iya bener, Velin juga bisa jadi apa aja asalkan buat Rasya, Kita kan sahabat. Siapa tau kan nanti semangat Rasya membara waktu kita liatin, iya kan Hani?" Tanya Velin sembari memeluk sebelah lengan Rasya.

"Padahal bagi gue udah biasa tampil di depan banyak orang, tapi kalau kalian ngotot mau ikut yaudah." Kata Rasya sembari tersenyum. Sedangkan Velin dan Hani sudah beradu tos di belakang tubuh Rasya.

Tidak lama kemudian ketiganya sudah sampai di auditorium yang agak ramai dengan para murid. Hani melirik ke sebrang dan melihat ada Aldan yang bersama dengan Shaun tengah bersiap memasuki auditorium, Tak lupa ada Nina di samping Aldan.

"Mirip benalu," Kata Hani, kemudian dia segera mengalihkan tatapannya kearah lain saat bertemu dengan Aldan.

"Hani ... kamu disini juga?" Tanya Nina yang berlari mendekat kearah mereka.

Hani memejamkan matanya sejenak, dia kemudian mengangguk dan menatap Nina. Gadis ini selalu saja menempel pada Aldan dan teman-temannya, entah mengapa Hani sedikit mencurigai Nina tidak sepolos kelihatannya.

"Kalian ngapain disini?" tanya Aldan yang baru sampai bersama Shaun.

"Emangnya kita gak boleh kesini?" tanya Hani dengan wajah seikhlasnya saja.

"Boleh dong, tapi disini lagi ada acara buat presentasi ide proyek ilmiah, kalau kalian mau lihat ayo kita masuk sama-sama," ajak Shaun yang melihat Rasya tengah memegang sebuah map.

HELLO BESTIE !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang