PRITT PRITTT 🐳🐳

338 50 6
                                    

Sudah dua hari lamanya Hani tidak menunjukkan batang hidungnya di depan Velin dan Rasya, sesekali Velin mengetuk pintu Hani namun, tidak ada balasan sama sekali dari si pemilik kamar pada akhirnya Velin mengadu kepada Rasya meminta tolong agar temannya mau membantunya agar Hani mau keluar dari kamar. Yang Velin khawatirkan hanya Velin takut Hani benar-benar berubah menjadi babi setelah kalimatnya ingin mencari uang dengan cara ngepet keluar begitu saja kemarin malam.

"Han, ini gue Rasya lo nggak mau keluar?!" teriak Rasya dari luar kamar sambil mengetuk pintu kamar Hani.

Velin yang khawatir terhadap Hani hanya memeluk guling dengan motif abs pria tampan dengan wajah khawatir.

"Masokk!!! Nggak di kunci!!" teriak Hani dari dalam kamar.

"Alhamdulillah Hani masih hidup!" seru Velin.

Rasya membuka knop pintu kamar Hani dan memasuki kamarnya bersama Velin yang ikut mengekor, mereka bisa melihat Hani tengah tidur memunggungi mereka di atas kasur. Rasya berjalan pelan ke arah Hani lalu menepuk pundak temannya agar menoleh ke arah mereka.

JENG!!!

"Astagfirullah!!! Ya allah, Tuhan Yesus, setan mana yang merasuki badan temen Velin!! Rasya cepet panggil dukun beranak, cepetan!!" teriak Velin dengan histeris ketika melihat wajah Hani yang terlihat seperti hantu, mata yang hitam tak lupa wajah yang pucat dan kucel.

"Apaansih! Jangan lebay deh Cil, gue lagi baca novel semalem suntuk, tau," jelas Hani seraya duduk dari posisi tidurnya lalu bersandar di headboard kasurnya.

Rasya yang mendengar itu lantas menghela napas lelah kemudian duduk di pinggiran kasur, kemudian mengambil alih novel yang Hani baca.

"Obliviate?" gumam Rasya.

"Emang Hani baca buku apaan? Tumben baca novel sampulnya wajar begitu biasanya baca yang sampulnya abs cogan udah kejang-kejang ampe berbusa" celoteh Velin.

Hani menghela napas gusar seraya memutar bola mata malas lalu menguncir rambutnya asal. "Ini lohhh, sebenernya gue males baca novel, baca merek dagangan aja gue males, tapi ini masuk FYP gua terus kebetulan toko langganan kita PT. Qia mencari cinta sejati promosi buku ini, yaa gue tertarik soalnya PT. Qia yang jual pasti kualitas bukan kaleng-kaleng, "sahut Hani.

Rasya membuka buku dengan judul 'Obliviate' dan membacanya sekilas. "Gue kira lo di culik memedi tadinya mau sujud sukur lo di culik pas tau lo cuma baca novel, sedih sih gue." sahut Rasya, Hani yang mendengar itu lantas memukul Rasya dengan boneka sapi milik Velin.

"Ehh!!! Jangan kasian pisanya pasti sakit!"

"Pisa? Pisa apa pisang?" tanya Hani.

"Sapi di balik jadi Pisa namanya Pisa Hani, kasian ini aduhhh anak Velin yang manis maafin Nenek Hani, ya," celetuk Velin seraya merebut kembali si Pisa dari tangan Hani lalu mengelusnya dengan sayang.

"Eh tunggu deh, menurut lo kalo seandainya di dunia ini ada buku yang bisa mengambulkan semua keinginan lo, kalian mau tulis apa?" tanya Hani sambil menatap kedua temannya bergantian.

"Velin sih mau punya dada yang gede ya kaya Hani biar ngga di suruh minum susu terus," jawab Velin sambil menatap Hani sebelum tangan Hani mendarat sempurna ke atas kepalanya.

"Kalo lo sya?"

Rasya berpikir sejenak. "Maybe, alat canggih yang bisa gua gunain buat menciptakan nuklir di negara kita, terus–"

"Alah, alah, alah dia mah malah senjata nuklir!" kesal Hani. "kalo gue sih, bakal munculin Ken,"

"Ken?!" ucap Velin dan Rasya serentak.

HELLO BESTIE !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang