Perjanjian / kontrak

594 36 1
                                    

๋࣭ ⭑

Malam itu, suasana di rumah Bimo terasa lebih tenang, tapi ada ketegangan yang samar-samar menyelimuti. Naru dan Bimo duduk berhadapan di ruang kerja Bimo, sebuah ruangan dengan pencahayaan hangat dan perabotan minimalis. Di antara mereka, terletak beberapa lembar kertas kontrak yang harus mereka sepakati.

Naru mengambil kertas pertama, matanya bergerak cepat membaca setiap kalimat, memastikan ia memahami semua detail yang tertulis di sana. Setiap kata terasa berat, seolah-olah setiap keputusan yang diambil akan memengaruhi banyak hal dalam hidupnya.

Bimo duduk di seberangnya, memperhatikan ekspresi Naru. Ia tahu bahwa ini bukan situasi yang mudah, dan ada banyak hal yang dipertaruhkan. "Kalau ada yang menurut kamu kurang sesuai, kita bisa bicarakan lagi," ucap Bimo dengan nada tenang, mencoba membuat Naru merasa lebih nyaman.

________________________

❗ [ Semua isi dan ketentuan dalam kontrak ini sepenuhnya fiktif dan dibuat hanya untuk keperluan cerita atau hiburan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❗ [ Semua isi dan ketentuan dalam kontrak ini sepenuhnya fiktif dan dibuat hanya untuk keperluan cerita atau hiburan. Tidak ada pihak nyata yang terlibat, dan setiap kesamaan dengan peristiwa atau individu dalam kehidupan nyata adalah kebetulan semata. Harap bijak dalam menyikapi dan memahami bahwa kontrak ini tidak memiliki dampak atau kaitan hukum dalam dunia nyata. ] ❗

________________________

Naru memandangi kontrak itu dengan mata keraguan. Setiap kata yang tertulis terasa berat di pikirannya. Ia tahu, setelah menandatangani ini, kehidupannya akan berubah, meskipun hanya untuk sementara waktu.

Bimo, yang duduk di seberangnya, menatap Naru dengan penuh perhatian. "Sudah selesai membacanya? Ada yang ingin kamu ubah?"

Naru menggigit bibir bawahnya sebelum menjawab. "Saya boleh tanya sesuatu, Pak?"

"Tentu, Naru. Apa yang ingin kamu tanyakan?"

Naru menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Ini benar akan berlaku selama satu tahun aja, kan?"

Bimo mengangguk dengan yakin. "Iya, Naru. Sesuai yang tertulis di sana, perjanjian ini hanya untuk satu tahun. Setelah itu, kita akan kembali ke kehidupan masing-masing."

Mendengar penegasan itu, Naru merasa sedikit lega, namun hatinya masih berat. Ia kembali memandang kontrak di hadapannya, memastikan semua hal yang tertulis di sana telah dipahami dengan baik. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, ia menghela napas dan mengambil pulpen.

"Satu tahun," gumam Naru pelan sebelum akhirnya menandatangani di bagian yang telah disediakan untuknya.

Bimo memperhatikan gerakan Naru, dan saat ia melihat tanda tangan itu, ada rasa lega bercampur tanggung jawab yang mendalam di hatinya. "Terima kasih, Naru," ujarnya lembut.

marry a rich man | minwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang