10|| date?

155 19 0
                                    

Street, 22.34

Kini kau dan Teru sedang berjalan menuju ke rumah, suara hentakan kaki mu dan teru memecah keheningan yang menyelimuti kalian.

Terlelap kedalam pikiran masing masing, setelah perjalanan menuju perbatasan dan cekcok antara Teru dan Akane, akhirnya kalian pun memutuskan pulang kerumah masing masing untuk menenangkan diri.

Kau menatap jalan dengan gamang, pikiranmu berfokus terhadap keselamatan aoi, benar kat Teru, orang biasa seperti aoi jika sekali menapakkan kakinya di perbatasan, otomatis aoi bukanlah makhluk hidup lagi.

Apa yang bisa kau lakukan? Kemampuanmu dalam mengusir arwah memang bisa dibilang hebat, namun pengetahuanmu dalam dunia perbatasan hanya sedikit, jadi tidak ada gunanya.

Kau mengepalkan tanganmu dalam diam, berpikir apakah ada jalan keluar untuk menyelamatkan aoi.

"Saat ini sedang terjadi pemutusan".

Kau mendongak, menatap Teru yang juga sedang menatapmu. Iris biru cerah nya memantulkan sinar rembulan yang membuatnya semakin indah.

"Pemutusan? Kau serius..?".

Teru mengangguk, mengadahkan kepala nya, menatap langit malam, pikirannya menerawang jauh entah kemana.

"Iya..semenjak kita keluar dari perbatasan, dan saat itu pula terjadi pemutusan".

"Kalau begitu..pintu antara dunia manusia dan dunia sana akan tertutup". Kau bergumam.

Teru mengalihkan pandangannya padamu dan tersenyum tipis "nanti kita kencan yuk".

Kau tiba tiba berhenti berjalan refleks menatap Teru, kedua bola matamu membulat "hah?".

Teru terkekeh kecil, senyumannya masih bertengger di wajahnya "iya".

"Kau serius?".

"Iya".

"Kenapa tiba tiba..?". Kau membeo, menatap Teru dengan lelah.

"Dengan terjadinya pemutusan ini para arwah akan pergi dengan sendiri nya kan? Jadi kita tidak perlu repot repot mengusir mereka, kita akan mendapatkan hari libur". Teru tersenyum ceria.

"Benar juga sih..tapi apa hanya kita berdua?".

"Aku akan mengajak aoi dan yashiro-san juga". Ucap Teru.

Kau menghela nafas "kalau begitu bukan kencan namanya".

"Jadi kau ingin hanya kita berdua saja?". Teru sedikit menyeringai.

Kau tersentak, semburat merah tipis muncul diwajahmu, cepat cepat kau mengalihkan pandanganmu "b-bukan begitu!".

Melihat reaksimu yang terlihat lucu itu membuat Teru tertawa kecil.

Melihat reaksimu yang terlihat lucu itu membuat Teru tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Uncomfortable || Teru×readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang