12|| protektif or?...

152 18 0
                                    

Minamoto house,18.32

Kau berjalan masuk kedalam, setelah mengakhiri panggilan telfon dengan ibumu.

Kau berjalan pelan, kepalamu sedikit tertunduk. Pikiranmu dipenuhi dengan banyak hal.

'aizen-nii'.

Yorizawa aizen. Dia adalah kakakmu yang berbeda dua tahun darimu. Kau akrab dengannya, namun entah kenapa suatu hari sikapnya perlahan lahan mulai berubah.

Entah apa yang terjadi padanya,namun semenjak hari itu, kau mulai merasa bahwa kakakmu menjadi jauh darimu.

Setelah lulus sekolah, aizen langsung bekerja menjadi exorcist, mengemban tugas sebagai penerus keluarga. Semenjak itupun kakakmu menjadi sangat jarang pulang kerumah.

Kau yang memang sudah terbiasa ditinggal orang tuamu sedari kecil kini harus membiasakan diri ditinggal kakakmu, kini hanya kau sendiri yang masih bertahan dirumah mu.

Awalnya cukup sulit untuk terbiasa tanpa kehadirannya,karna mau bagaimanapun aizen telah menemanimu sedari kau kecil bahkan tak dapat dipungkiri kalau kau lebih dekat dengan kakakmu daripada orang tuamu.

Kau menghela nafas, sekelebat memori hadir begitu saja di pikiranmu. Perasaan mengganjal yang selalu ada di dadamu selalu saja datang ketika kau memikirkan kakakmu.

Disaat yang bersamaan, Teru yang baru saja keluar dari ruang tengah menyadari kehadiranmu, dia baru saja akan memanggilmu namun, mulutnya langsung terkatup rapat ketika menyadari raut wajahmu yang jauh dari kata baik.

Melihatmu yang berjalan pelan dan raut wajah murung mu membuatnya otomatis menghampiri mu.

"[Name]?".

Kau sedikit tersentak, kau mengangkat kepalamu, menatap Teru yang juga sedang menatapmu lekat.

"Ya..?". Ucapmu pelan.

"Ada apa?".

Kau mengerutkan alis mu "hah?".

Teru menghela nafas dan menatapmu "apa yang terjadi? Kau terlihat murung".

"Oh, itu..tidak apa..hanya sedikit masalah saja..". Ucapmu sedikit terbata.

Teru terdiam. Tatapannya menjadi intens,menatap lurus ke matamu seperti sedang membaca pikiranmu. Kau merasa tidak nyaman dengan tatapannya.

"Apa karna telfon tadi?". Ucapnya.

Kau menatapnya malas, inialah yang membuatmu tidak terlalu suka berada di dekat nya. Dia selalu tau bagaimana cara membaca Dirimu.

"Yah..bisa dibilang begitu..". Lirihmu.

Teru tersenyum kecil tatapannya sedikit melembut "kau tau? Kau bisa bercerita apapun padaku. Apa pun yang mengganggu pikiranmu aku akan berusaha meringankan beban mu".

Kau menatapnya sedikit aneh "kenapa..?".

Teru terkekeh "ayolah. Kita sudah saling mengenal sejak kecil. Adik adikku sudah menganggap mu sebagai nee-chan nya, keluarga kita juga saling terikat. Apakah butuh alasan untuk aku menolong mu?".

Kau terdiam dan mengalihkan pandanganmu "Benar sih. Tapi ini urusanku..aku tidak ingin menambah beban mu".

"Haha..tidak sama sekali kok, justru aku senang jika kau meminta tolong padaku". Teru tersenyum.

Kau menatap nya, alis mu mengerut "kenapa?".

"Karna itu berarti kau membutuhkanku dan aku adalah orang yang kau percayai. kau tau? Terkadang aku merasa kau jauh dariku, dan aku tidak menyukainya. Aku ingin kau selalu dekat denganku [name]". Teru tersenyum riang.

Uncomfortable || Teru×readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang