4|| Fangirl fanatik

128 18 0
                                    

Kamome Academy 07.23

Kau menatap pohon pengakuan cinta yang menurutmu menjadi aneh.

Kau sangat yakin kemarin pohon itu sebesar setengah tinggi gedung sekolahmu. Tapi sekarang?

Tinggi nya bahkan tidak mencapai lututmu.

"Berhenti menatapku!". Pohon itu menggurutu kesal.

Kau mengabaikan perkataan nya dan berjongkok, menatap pohon itu "apa yang terjadi?".

Pohon itu menoleh ke arah lain, enggan melihatmu "bacot! Pergi sana!".

Kau hanya menatap pohon itu masam. Lalu kau berdiri, yah..seperti nya percuma juga kau berbicara pada pohon yang pemarah ini.

Baru beberapa langkah kau pergi, kau dapat mendengar rutukan pohon tersebut.

"Huh! Ini semua gara gara si nomor tujuh sialan dan si gadis daikon itu!".

Kau sejenak terhenti dan sedikit terkejut.

Gadis daikon?.

.
.

Kau menulis di buku tulismu dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau menulis di buku tulismu dengan malas. Hari ini kau banyak dibebani pekerjaan rumah, seperti inggris,sains dan kimia.

Kau memang tidak begitu pandai dalam beberapa mata pelajaran.

Disaat kau sedang menulis tiba tiba ada seseorang yang datang menghampirimu.

"yorizawa-san".

Kau menoleh, terlihat seorang gadis pendek sebahu dengan pita biru di rambut nya melihat dirimu dengan tegas.

"Eh?".

Kau menoleh, menatap seorang gadis dengan rambut pendek sebahu dan memakai pita.

"Siapa?". Kau bertanya karna melihat gadis itu hanya diam menatapmu.

Gadis itu tersenyum "ano....namaku akemi naona. Senang bertemu denganmu yorizawa-san" gadis itu- akemi tersenyum ramah.

"Ah..ya senang bertemu denganmu".

"Itu..yorizawa-san dekat dengan minamoto-senpai kan...?". Akemi menatap mu.

Kau terdiam.

Oh..sudah berapa kali ini terjadi?

Sebagai seorang teman yang cukup 'dekat' dengan pangeran sekolah sekaligus ketua osis idaman orang orang, tentu kau tidak jarang mendapat tatapan sinis dari para gadis yang fanatik terhadap sang idola nya.

Misalnya kau yang tiba tiba diajak berkenalan dan dimintai informasi tentang Teru karna status mu sebagai 'teman dekat' nya.

Seperti sekarang.

"Etto, kenapa akemi-san bertanya seperti itu?". Kau berusaha tersenyum.

"Oh, aku tau kau dekat dengan minamoto-senpai jadi aku ingin bertanya apa makanan kesukaan nya karna aku ingin membuat hadiah untuknya". Akemi tersenyum tanpa dosa.

Kau diam diam mendengus, sangat malas bertemu dengan orang yang sksd.

Sok kenal sok dekat.

"Uhm..maaf akemi-san, aku tidak tau pasti apa yang disukai Teru".

"He? Bukankah kau teman dekat nya? Seharusnya kau tau makanan kesukaan minamoto-senpai". Ucap akemi dengan menekan kata 'dekat'.

"Aku sungguh tidak tau akemi-san,lebih baik tanyakan saja langsung pada Teru".

"CK! Bukankah kau teman dekatnya?". Akemi terlihat kesal, mulai menunjukan sifat aslinya.

"Meskipun aku teman nya, bukan berarti aku tau semua tentang nya". Kau berusaha bersikap tenang.

"Bagaimana aku bisa tau tentang nya jika Teru saja selalu memangsang topeng itu kemanapun dia pergi"

Akemi yang tidak puas dengan jawaban mh menggebrak meja dengan cukup kuat.

BRAAKK!!

"DASAR! Aku tau kau hanya tidak ingin pangeran kesayanganmu dimiliki orang lain kan?! Mentang mentang kau dekat dengannya kau jadi sombong pada orang orang!". Akemi menatap mu dengan kilatan amarah.

Kau hanya terdiam, lagian untuk apa juga marah? Itu hanya akan memperburuk keadaan.

Dan apa tadi? Pangeran kesayangan?

Kau akan menjawab, namun suara orang yang sangat familiar terdengar di telingamu.

"Wah, ada apa ini ribut ribut?".

Kau dan akemi terdiam.

Akemi dengan cepat menoleh ke arah pintu kelas, dia melihat sosok Teru yang sedang menatap kalian dengan senyuman nya.

Akemi dengan cepat menoleh ke arah pintu kelas, dia melihat sosok Teru yang sedang menatap kalian dengan senyuman nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja Teru lagi pake seragam sekolah)

"Aku pikir ada apa ribut ribut, ternyata kalian ya?". Teru tersenyum dan mendekati kami.

"M-minamoto-senpai?!". Akemi terkejut dengan kedatangan Teru yang tiba tiba.

"Ada apa?". Teru menatap kami.

Aku hanya terdiam, melirik akemi yang wajahnya masih terkejut.

"E-etto..g-gomenasai!!". Setelah mengatakan itu akemi langsung lari keluar.

Aku hanya menatap kepergian akemi.

"[Name]".

Aku menoleh, menatap Teru "apa?".

"Masalah lagi ya?". Teru terkekeh canggung.

Aku hanya mendengus dan berdiri "hm".

"Mau kemana?". Teru menatapku yang berkemas, memasukkan buku buku.

"Kemana aja".

"Apa kau ada waktu luang? Hari ini kou membuat cookies loh".

Kau terdiam, yah..masakan kou memang selalu enak sih, terutama cookies nya yang sangat kau sukai.

"Jika kau tidak keberatan". Kau melirik Teru.

Teru terkekeh dan menatapmu "santai saja, kau boleh ke rumahku kapanpun kau mau, kita sudah bersama sejak kecil, jadi anggap saja kediaman minamoto adalah rumah kedua mu". Teru tersenyum. Namun dibalik senyuman itu, ada makna tersendiri yang bahkan tidak kau ketahui.

Uncomfortable || Teru×readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang