13|| kuil

147 13 0
                                    

Shrine,08.04

Kau sedang duduk di tangga kuil. Menunggu Teru dan Akane sampai.

Kau,Akane dan Teru bertujuan untuk mencari petunjuk nanafushigi nomor dua, tangga misaki. Kuil ini memiliki relasi yang cukup kuat dengan supranatural rubah itu.

Kau memainkan ponselmu, merasa bosan menunggu dua mahluk itu. Kau sudah sampai disini delapan menit yang lalu. Namun sepertinya kau datang terlalu awal.

Kau melihat lihat sekitar, kau lumayan sering ke kuil ini. Dari kau kecil sampai sekarang.

Kau mengenal pemilik kuil ini sedari pertama kau menjalankan tugas sebagai exorcist. Kau dan Teru lumayan dekat dengan pemilik kuil ini.

Kau mendengar suara langkah kaki mendekat. Mengalihkan pandanganmu, kau dapat melihat lelaki berambut coklat belah tengah berjalan mendekat padamu.

"Oh? Kau sudah sampai disini, yorizawa". Ucap sosok yang tak lain adalah Akane.

Kau menatap malas Akane dan menghela nafas. "Kau lama".

Akane menaikkan satu alis nya, duduk di tangga kuil "aku kesini sesuai jam kesepakatan kita tuh?".

"Kau telat enam menit".

"Kau mempermasalahkannya?".

Kau diam dan mengalihkan pandanganmu, tidak berminat melihat wajah Akane.

Kau melihat jam di ponsel mu, sudah beberapa menit lebih dari jam yang disepakati. Kemana sosok pirang dengan mata glow in the dark itu?. Tidak biasanya dia telat seperti ini.

Kau memegang kening mu, entah kenapa akhir akhir ini kepalamu terkadang berdenyut sakit. Awalnya hanya saat bangun tidur saja, kau mengira itu efek dari dirimu yang selalu tidur larut. Namun beberapa hari ini kau mulai merasa rasa sakit itu mulai berdatangan tidak kenal waktu.

Kau menghela nafas dan menelungkup tanganmu, menutup wajahmu.

Memejamkan mata,berharap agar rasa sakit itu berkurang.

.
.

beberapa menit berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

beberapa menit berlalu. perlahan lahan kau merasakan rasa sakit itu memudar, namun kau tersentak saat merasakan sebuah tangan menepuk kepalamu pelan.

Kau mendongakkan kepalamu, bola matamu melebar saat melihat sesosok pemuda yang tengah  menunduk, satu tangannya berada di pucuk kepalamu.

"Teru..?". Gumam mu.

Teru tersenyum kecil dan berjongkok di depan mu. "Kau terlihat lesu".

Kau merasakan tangannya yang semula berada di kepalamu perlahan bergerak kecil. Mengelus kepalamu. "Ah..tidak..".

'kapan dia datang?'

"Aku hanya sedikit mengantuk".

Teru menatapmu lekat, senyum diwajahnya sempat hilang sejenak, namun dengan cepat dia kembali menarik sudut bibir nya.

Uncomfortable || Teru×readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang