2

527 103 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berita identitas Wang Xiao Yiyi yg ternyata memiliki orang tua yg adalah paman dan keponakan pun menjadi berita terpanas di china.

Berita itu pun sudah sampai ke telinga Wang Ji dan Yiyi. Yiyi tentu saja sangat marah karna ada orang yg berani mengusiknya. Apa lagi di berita itu orang-orang itu mulai menggunjing kedua orang tuanya.

Wang Xiao Yiyi tentu saja sangat marah mendengar semua itu. Wang Ji pun sangat marah karna ada yg berani mengusik mereka lagi.

Yiyi yg saat ini berada di kantornya pun langsung di demo oleh beberapa orang. Orang-orang itu bahkan tidak segan-segan menghina kedua orang tuanya. Yiyi terus menatap tajam ke arah orang-orang yg menghujat kedua orang tuanya melalui jendela yg berada di dalam ruangannya. Yiyi memang tidak mendengar apa yg mereka ucapkan tapi Yiyi tau pasti, pasti mereka semua saat ini sedang menghujat dan menghina kedua orang tuanya dan juga kakek neneknya.

"maaf tuan muda, di depan kantor sudah ada ratusan orang yg membuat kekacauan" beri tahu sang sekertaris.

"aku tau, kau pergilah, aku akan menyelesaikan semuanya" balas Yiyi.

"baik tuan muda" jawab sekertarisnya.

"rupanya kalian semua sudah bosan hidup" gumam Yiyi. Yiyi merogok saku celananya untuk memanggil para anak buahnya.

"hallo,,kalian semua cepat bom orang-orang di depan kantorku itu, buat mereka menyesal telah mengusikku" perintah Yiyi melalui sambungan telponnya.

"baik bos, apa kami perlu memanggil nona dan tuan muda kecil?" tanya bawahan Yiyi.

"nanti saja" jawab Yiyi.

"baik bos"

Setelahnya panggilan pun terputus. Yiyi pun kembali melakukan pekerjaannya tidak lagi memikirkan para sampah itu.

.

.

.

Sedangkan di kantor milik Wang Ji.

Saat ini Wang Ji di datangi oleh Nina, wanita yg menjadi rekan bisnisnya itu.

"tuan muda Shao selamat pagi menjelang siang" ucap Nina.

Wang Ji hanya menatapnya sekilas lalu kembali fokus pada pekerjaannya. Nina yg melihat betapa cueknya pria tampan itu mengeram tertahan. Nina pun duduk di depan Wang Ji tanpa di suruh. "saya sangat prihatin kepada anda" ucap Nina tidak mau menyerah begitu saja.

"maksud anda?" tanya Wang Ji, bukannya Wang Ji tidak tau maksud dari ucapan wanita ini. Tapi Wang Ji ingin mendengar langsung tujuan wanita itu mengatakan hal yg sudah lama ia dan keluarganya ketahui itu.

"iya, saya prihatin pada anda yg bisa dengan mudahnya di tipu oleh tunangan anda itu, anda pasti sudah melihat berita yg beredar itu kan, kalo orang tua dari kekasih anda itu adalah paman dan keponakan" ucap Nina. Dengan senyum culasnya.

cinta abadi (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang