11

254 67 8
                                    

Sampainya mereka di tempat para orang yg membayarnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampainya mereka di tempat para orang yg membayarnya itu. Mereka semua pun turun dari mobil itu. Ketiga pria berbadan besar itu membawa kedua bocah itu masuk dengan badan gemetar dan keringat dingin.

Bagai mana tidak berkeringat dingin dan gemetar, kalo orang yg mereka culik adalah anak dari orang terkaya seantero. Mereka mengira kalo mereka di bayar untuk menculik anak-anak pejabat biasa yg telah menyenggol orang-orang yg membayarnya itu. Tidak taunya ternyata mereka di bayar untuk menculik anak-anak dari Sean Peter.

Nyali mereka langsung ciut begitu tau siapa yg mereka ganggu atau culik itu. Tapi di karna kan kedua bocah itu yg meminta mereka untuk membawa keduanya ke tempat para orang yg membayarnya, mereka pun hanya bisa menuruti permintaan kedua bocah lucu itu.

"tuan kami sudah membawa kedua bocah ini!" seru sang penculik berusaha tetap tenang walau dalam hati sudah siap untuk menangis, menangisi nasib sialnya.

"bagus,,kerja bagus" puji tuan Victor.

"kalo begitu kami permisi tuan, karna tugas kami sudah selesai" ucapnya lagi.

Mereka bertiga pun bersiap untuk pergi, tapi belum sempat mereka sampai pintu, pistol dari para anak buah tuan Sing menempel indah di kepala mereka bertiga. Inilah yg di namakan buah simalakama, maju kena mundur pun tetap kena.

"t-tu-tuan ke-kenapa anda melakukan ini pada kami? Kami sudah melakukan tugas kami, jadi tugas kami sudah selesai jadi biarkan kami pergi" ucap bos penculik itu.

"siapa bilang tugas kalian sudah selesai, kalian kalo di lepaskan akan membawa bahaya bagi kami, jadi alangkah baiknya jika kalian bertiga juga ikut bergabung dengan kedua bocah itu" ucap tuan Victor.

Ketiga penculik itu pun kembali masuk dan berdiri bersama kedua bocah yg terlihat begitu tenang tidak ada raut takut di wajah keduanya.

"hahahahaha,,paman jelek kalian di hianati oleh para pecundang pengecut ini" tawa Zhanie meledak saat melihat ketiga orang yg menculiknya itu malah ikut menjadi tawanan.

"jangan meledeknya Meimei, nanti mereka menangis, lihat wajah mereka sudah siap untuk menangis" balas Xiao Yan.

"diam kalian berdua, kalian berdua juga akan segera mati bersama mereka" bentak Erik.

Di tempat itu hanya ada tuan Victor dan Erik saja sisanya sedang memantau anggota Wang lainnya.

"aduuuhhh,,ada orang burik sedang marah-marah seperti nasinya di gerumuni semut" Zhanie malah meledek Erik.

Membuat ketiga penculik itu mengangkat bibir mereka setelah mendengar ledekan dari bocah manis itu.

"apa yg kalian senyumi hah, apa ada yg lucu" bentak Erik semakin marah.

Ketiga pria berbadan besar itu serempak menggelengkan kepala mereka.

"eeh paman burik atau borokan wajahmu kenapa? Kenapa kau memakai topeng? Sudah seperti supermen saja pakai-pakai topeng" Xiao Yan malah semakin mempropokasi Erik.

cinta abadi (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang