Malam ini Gulf berniat mengajak anak-anaknya pergi ke pasar malam, ia ingin menghibur Win dan Sean namun entah mengapa sejak pulang dari sekolah Sean sedikit demam dan membuat Gulf merasa hawatir, Gulf ingin memberitahu Mew namun ia urungkan karna Gulf tidak ingin membuat Mew merasa cemas.
"Win!"
"Iya Pa!"
"Panggil uncle cepat, katakan padanya jika Sean sedang demam,"
Win pun lantas berlari ke klinik milik Nani yang hanya berjarak tiga rumah, dengan keringat mengucur deras Win menghampiri Nani yang tengah sibuk menghubungi seseorang.
"Heiii... Ada apa ini?"
"Uncle ayo cepat kerumah, Sean sedang sakit,"
"Sean sakit?"
"Iya uncle, cepatlah,"
Tidak ingin membuang waktu Nani pun mengikuti Win, dan sekarang ia merasa jika Gulf memiliki dua anak di saat ia belum menikah.
"Kana!"
"Nani, cepat tolong periksa Sean, sejak tadi dia mengigil bahkan aku sudah mengopres dan memberi obat turun panas, tapi tidak turun-turun panasnya,"
"Tenanglah, biar aku priksa terlebih dulu,"
Saat di periksa Sean tidak berhenti menyebut nama Mew, karna bocah itu memang tidak bisa jauh dari Mew, melihat keadaan Sean tentu saja membuat Gulf merasa tidak tega, tapi ia pun tidak ingin membuat Mew hawatir dan memaksanya kembali lagi ke desa.
"Bagaimana keadaannya?"
"Kau tidak perlu hawatir, dia hanya demam biasa, aku sudah memberinya obat lewat infus agar dia tidak mengigil lagi,"
"Syukurlah kalau begitu, apa karna dia tidak biasa jauh dari Phi Mew,"
"Kemungkinan iya,
Sean dan Win tentu saja jauh berbeda, dari kecil Win hanya hidup bersama Gulf, sedangkan Sean tinggal bersama Mew kakek dan neneknya di kota, katakanlah jika Sean sedikit manja karna hidupnya selalu tercukupi dan di manja, dan berbanding terbalik dengan Win jika sedang tidak ada Joss tentu saja tidak ada yang memanjakanya, namun biarpun begitu Win mengerti keadaan Papa nya.
"Papa!" Panggil Sean.
"Sayang, kau sudah siuman? Katakan pada Papa dimana yang sakit?"
"Kepala Sean pusing Pa,"
"Sini biar Papa pijat ya,"
"Tidak mau, Sean maunya peluk Papa,"
"Ya, kita akan tidur sambil berpelukan, seperti ini bukan?"
Gulf merebahkan dirinya di samping Sean, dan membawa bocah itu kedalam pelukanya, setiap perlakuan Gulf selalu membuat Sean nyaman dan ia semakin ingin daddy nya menikah dengan Gulf agar ia bisa mendapatkan pelukan dari Gulf setiap hari, Win yang melihat itu pun merasa sedikit cemburu dan kesal ia merasa menjadi yang kedua untuk Papa nya atau bahkan untuk daddy nya, Nani yang melihat raut wajah Win yang seperti tidak baik-baik saja pun langsung membawanya pergi.
"Ikut uncle,"
"Kemana uncle?"
"Ikut saja, nanti pasti kau akan senang,"
Win pun hanya menurut pada Nani, dan ternyata Nani membawa Win ke kedai icecream langgananya.
"Ayo kita masuk, dan kau boleh pesan apa saja,"
"Serius uncle?"
"Iya sayang,"
"Yeee... Sudah sangat lama Win tidak datang kesini, terimakasih uncle sudah membawa Win kesini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesalahan Yang Sama (Tahap Revisi)
RomanceCerita cinta yang begitu rumit dan membuat emosi... Akankah berakhir happy ending?