dengan berjalan sedikit kesusahan, eh bukan sedikit lagi sih, tapi ini udah kesusahan banget karena harus mapah jevano, anne membawa masuk pemuda itu ke kostnya lewat pintu belakang. tapi sebelum itu, ia memastikan jika tidak ada orang disana. karena ini termasuk tindakan ilegal, kost tempat rea tinggal melarang tamu menginap tanpa izin dari pemilik kost. sebenarnya, anne bisa sih minta izin ke pemilik kost, tapi nanti pasti heboh, apalagi luna, dia pasti bakal heboh banget kalau tau jevano tidur dikamarnya.
begitu dirasa aman, dengan cepat ia naik ke kamarnya dan memasukan jevano meski dengan susah payah dan menggunakan tenaga yang ekstra besar.
bugh
karena badan jevano yang besar, ranjang anne sampai goyang begitu menuntun pemuda itu untuk duduk di ranjangnya. tapi ya karena keaddaan jevano tidak saddar, lelaki itu langsung ambruk di atas ranjang miliknya.
cup!
karena tubuh jevano yang besar, membuat anne kehilangan keseimbangan saat menidurkan jevano ke atas ranjang hingga tanpa saddar ia jatuh di atas tubuh jevano dan mengeccup bibir pemuda itu. lebih tepatnya sih bibirnya terkena bibir jevano.
setelah tersadar, anne cepat cepat bangkit dari tubuh pemuda itu sembari memegangi bibirnya sendiri.
"huh" gumamnya masih sedikit shock. ia kemudian berjalan mundur.
"aku ga sengaja kok barusan" lirih anne yang langsung mendudukan dirinya di sofa yang berada di pojok ruangan menghadap ke ranjangnya.
masih dengan nafas terengah, gadis itu meneguk sampai habis air mineral yang ada di meja depannya.
"sekarang gimana nih? aku harus hubungi siapa" monolog anne dengan mata tertuju pada jevano yang masih pingsan atau malah tertidur pulas.
"aku ga mungkin minnta tolong luna buat hubungi mario, yang ada nanti malah jadi salah paham." gumamnya lagi, "tapi-- kalau jevano masih disini dan ketahuan sama yang lain. nanti juga bakal jadi tambah salah paham" imbuhnya kebingungan.
menyadari jika saat ini sudha tengah malam, akhirnya anne memutuskan untuk membiarkan jevano menginap di kamarnya malam ini, ia berencana untuk membangunkan pemuda itu besok pagi pagi sekali dan memintanya untuk menghubungi keluarganya agar menjemputnya disini.
setelah puas melihat jevano yang masih setia memejamkan matanya, anne berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekat ke ranjangnya. ia mengambil selimut yang ada di ujung ranjang dan membentangkannya menutupi tubuh jevano. begitu selesai, ia mengambil bantal dan guling untuk di gunakannya tidur di sofanya, tak lupa ia juga mengambil selimut bersih lainnya yang ada di lemari.
karena ia sudah sangat sangat lelah, anne sampai tak memikirkan kenyamanannya tidur di sofa ini. dan tanpa berlama lama lagi, ia merebahkan tubuhnya di sofa itu dan memejamkan matanya.
"selamat malam jevano" gumam anne dengan memejamkan mata.
dan tanpa anne sadari ada sosok yang tersenyum mendengar ucapannya barusan.
...
singkat cerita, pagi menjelang. rencana anne membangunkan jevano pagi pagi sekali gagal karena dirinya juga bangun agak siang, walaupun masih jam 6 pagi, tapi bagi anne itu sudah siang. untungnya hari ini ia ada jadwal kuliah siang, jadi tidak terlalu terburu buru.
sebelum membangunkan jevano, anne memilih untuk mandi terlebih dahulu. dan begitu ia selesai mandi, ia langsung mendekati sang pemuda yang masihh tertidur pulas.
"jev, jevano" panggil anne pelan dengan menepuk nepuk pipi pemuda itu. namun, jevano tak kunjung bangun juga.
"jevano" panggil anne lagi sedikit keras. dan setelah menepuk nepuk pipi lelaki beberapakali, akhirnya jevano membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE [M]
Fanfiction21+ Rasanya semua seperti mimpi, jika di tanyapun-- tidak ada orang yang mau merasakan hidup seperti ini. anne, gadis cantik berambut pirang itu harus menahan rasa sakitnya sendirian. entah, ia sendiri juga tidak tau apa kesalahannya di masalalu sam...