"ck, apasih jev" decak anne dengan langsung menjauh begitu saja dari jevano yang kini menatapnya.
sementara jevano sendiri tersenyum dengan menaik turunkan alisnya menggoda sang gadis yang terlihat ketakutan.
"kenapa? bukannya lu suka liat cowo ga pakek kaos? yaudahkan sekalian aja, nanggung banget kalau cuma pegang setengah setengah" jawab jevano yang lagi lagi mencoba menggoda anne.
dugh!
anne yang sudah mulai takut dengan godaan jevano spontan menyodok dada lelaki itu dengan piring yang di bawanya.
"dari pada ngomong jorok mending makan. maaf, aku cuma bisa masakin pasta buat kamu. aku belum belanja soalnya" ucap anne seraya memberikan pasta buatannya pada jevano.
jevano yang melihat pasta buatan anne tersebut tanpa sadar tersenyum. ini pertama kalinya ia di masakkan oleh sosok gadis, dan itu dilakukan oleh anne.
"kenapa? engga suka ya?" tanya anne lagi yang melihat jevano hanya diam menatap pasta buatannya tanpa menerima uluran piringnya.
dengan cepat jevano mengambil piring itu dari tangan anne dan langsung membawanya menuju sofa. bahkan pemuda itu belum mengucapkan terimakasih pada sang gadis. anne sendiri yang melihat itu juga hanya tersenyum tipis lalu menyusul jevano. tapi sebelum itu, ia mengambil kaos yang tadi sudah ia siapkan untuk si lelaki.
"maaf ya kalau gak enak, soalnya bumbunya kebetulan ga komplit tadi" ucap anne lagi yang kini ikut duduk disamping jevano.
"kenapa? belum belanja lagi?" tanya jevano denngan menoleh menatap anne.
gadis cantik itu menganggukkan kepalanya, "iiya" jawabnya kemudian.
jevano sendiri kini mulai menyendok pasta itu dan memakannya perlahan, ia kemudian menoleh menatap anne yang juga ikut makan sepertinya.
anne yang sadar di tatap oleh jevano reflek menggeser duduknya, ia masih sedikit takut dan was was karena ucapan laki laki itu tadi, ia tidak menyangka jika jevano ternyata genit juga seperti lelaki lain yang ia kenali.
"kenapa minggir gitu?" tanya jevano yang menyadari jika anne bergeser dari tempat duduknya.
gadis cantikk itu menggeleng pelan.
"lu takut sama gue? lu takut gue apa apain?" tanya pemuda itu lagi yang kini memusatkan perhatiannya pada anne yang seperti ketakutan. "lagian lu berani jugga bawa cowo ke kamar" lanjutnya dengan terkekeh.
"aku bawa kamu kesini karena mau nolongin kkamu jev" jawab anne dengan cepat, ia tidak mau jika ada yang menilai dirinya salah. membawa seorang laki laki yang barusaja di kenal kke dalam kamar adalah hal yang sangat sensitif, takuttnya ada orang yang berpikiran buruk tentangnya. padahal ia membawa jevano kesini karena itu sudah pilihan terakkhir untukknya, ia tidak tau mau membawa lelaki ini kemana lagi. "dan kamu cowo pertama yang aku bawa kesini" imbuhnya dengan sangat pelan.
jevano yang mendengar pengakuan dari anne tiba tiba merasa senang. ia kemudian tanpa sadar menyentuh bibirnya sendiri.
"cepet habisin makanan kamu, terus pakai bajunya. akku habis ini mau berangkkat ke kampus" suruh anne yang kini menggeser duduknya menjadi membelakangi jevano.
dengan cepat jevano merai pinggang anne dengan satu tangannya dan menariknya pelan agar gadis itu berbalikk kkembali menghadap dirinya.
"ga sopan ada orang makan di punggungi kayak gitu. ayo cepet punya lu juga habisin, gue anterin ke kampusnya. itung itung bales budi"
...
"ini jevano bener bener ga ada kkabarya" tanya jerome kepada para sahabatnya.
"gue juga bingung itu anak dimana sekarang. tapi yang pasti, motornya udah gue ambil sama ello semalam dan gue taruh di rumah" jawab bram.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE [M]
Fanfiction21+ Rasanya semua seperti mimpi, jika di tanyapun-- tidak ada orang yang mau merasakan hidup seperti ini. anne, gadis cantik berambut pirang itu harus menahan rasa sakitnya sendirian. entah, ia sendiri juga tidak tau apa kesalahannya di masalalu sam...