TRIANGLE [M]

10

"namanya max bukan?" celetuk jevano.

jerome dan yuga sontak menoleh menatap sang sahabat yang tiba tiba mengeluarkan nama itu dari mulutnya.

"kalau namanya gue ga tau bang, yang pasti dia leader rajawali dulu. gue juga taunya kan karena sepupu gue sekolah disana. pas dulu sempet diajak main tuh ke tongkrongan mereka, dan ga sengaja ketemu orang itu, kata temen gue dia leadernya rajawali waktu itu"

"kok lu bisa nyebutin nama itu jev?" tanya yuga curiga, "lu emang pernah liat orangnya?"

"atau malah lu diem diem ngikutin anne ya?" sahut jerome menuduh sahabatnya itu.

jevano berdecak kesal lalu mengambil sebatang rokok di meja dan menghidupkannya. "apasih, kan gue cuma nebak" jawabnya, "lagian, ngapain juga gue buntutin si anne, ga ada gunannya buat gue" lanjutnya.

jerome dan yuga hanya mengulum bibirnya menahan tawa. mereka itu sebenarnya sudah menyadari gelagat jevano yang terlihat berbeda saat bersama anne maupun saat mendengar nama gadis cantik itu di sebut.

"iya juga gapapasih jev, mumpung jomblo"

"jomblo darimanasih yug, orang kata si andre, anne pacarnya leader rajawali dulu" timpal jerome dengan melirik jevano yang sedari tadi fokkus pada ponselnya.

"Jadi bener ya, anne itu cewenya mantan leader rajawali" sahut bram yang baru datang bersama ello dan langsung mendudukkan dirinya disamping yuga.

Salah seorang junior yang laporan pada jevano tadi mengangguk "yang gue tau sih gitu bang. Soalnya beberapakali gue liat dia kesini nyariin kak anne" jawabnya

"Waduh udah kalah aja nih, padahal perang belum di mulai" gumam bram.

yuga yang mengerti maksud bram hanya terkikik geli lalu melirik jevano yang kini melamun dengan rokok yang ada di tangannya, lalu mengambil ponselnya yang bergetar di atas meja. Sementara yang lain cekikikan sendiri membaca chat di grup mereka.

tak lama kemudian mario datang dengan membawa sebuah bungkkusan plastik.

"weh mar, bawa apaan lo?" tanya yuga saat mario meletakkan bungkusan itu kke atas meja.