anne sedikit terkejut saat tiba tiba jevano menghubunginya via video call. cepat cepat ia keluar dari kamar max dan berjalan menuju dapur untuk menjawab telfon dari pemuda tampan itu."h-halo je---"
"lu kemana sih ann? kenapa ga bales chat gue? terus kenapa lu gak berangkat ke kampus? lu sakit? gue ke kost sekarang ya, gue otw" cerocos jevano begitu panggilannya di angkat oleh anne.
"gausah jev, aku lagi enggak di kost" jawab anne dengan cepat, nanti kalau tuh anak ke kost, yang ada gak ketemu dia malah kketemu sama si luna. ya kalau cuma ada si luna, kalau ada temen temen yang lainnya gimana. yang ada ntar mereka pada curiga kenapa jevano nyariin dia.
pemuda tampan itu mengernyitkan dahinya, kalau anne lagi gak ada di kost. terus lagi dimana dong?jangan jangan anne sakit, terus di bawa ke rumah sakit lagi. pikirnya, "emang lu dimana ann? lu di rumah sakit? atau di klinik? lu lagi periksa ya? lu sakit?" tanyanya lagi panjang lebbar dan cepat. jevano benar benar khawatir dengan keadaan anne. sejak kejadian malam itu, malam dimana dia melihat anne berdiri di jembatan sendirian, jevano sudah tidak perduli lagi dengan rasa malu dan gengsinya. ia sudah meyakinkan dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan menyembunyikan rasa khawatir dan sayangnya pada gadis yang sedang ia hubungi ini. singkatnya, jevano mengakui jika dirinya menaruh hati pada anne.
"enggak jev, aku gapapa. aku lagi di rumah temenku, temenku lagi sakit. aku lagi nemenin dia" jawab anne dengan jujur.
"temen?" tanya jevano dengan perasaan tak menentu. dalam hatinya, ia sudah was was, ini temennya ccewe apa cowo.
gadis cantik itu menganggukkan kepalanya, "iya, tapi aku bentar lagi pulang kok. nanti aku kabarin kalau aku udah pulang"
"gue jemput aja, dimana alamatnya?"
"eh, gausah jev. kamu lagi di kampus kan? kamu ada jam kuliah kan? gausah jemput aku. aku bisa pulang sendiri" tolaknya dengan halus.
"gue udahh ga ada kelas, makanya gue mau nyamperin lu ke kost. gue pikir lu kenapa kenapa" jawabnya sedikit lesu. ada rasa kecewa dan sedikit nyeri saat tau anne sedang di rumah temannya, ia sudah bisa menebak, pasti temannya itu laki laki. laki laki yang katanya adalah kekasih anne. tapi kok, kalau anne udah punya pacar, dia gak ngaku pas di tanyain sama jevano.
"yaudah, aku bentar lagi pulang kok. ntar aku chat ya kalau udah otw. kamu jangan ke kost, nanti kita ketemuan aja dimana gitu. soalnnya kalau di kost. takutnya ada temen temen yang lain"
"emang kenapa kalau ada temen temen yang lain?" tanya jevano sedikit sinis.
anne yang menyadari nada bicara jevano yang sedikit berubah tersenyum, "maaf ya jev, bukannya gimana gimana. maaf kalau ucapanku barusan bikin kamu tersinggung. aku cuma ga mau bikin temen temenku salah paham sama kita" jelasnya.
pemuda tampan itu menghela nafas panjang lalu menganggukkan kepalanya. "hm, yaudah deh. bales chat gue, ntar beneran kabarin kalau udah mau balik"
"iya, maaf ya jev. see you"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE [M]
Fanfic21+ Rasanya semua seperti mimpi, jika di tanyapun-- tidak ada orang yang mau merasakan hidup seperti ini. anne, gadis cantik berambut pirang itu harus menahan rasa sakitnya sendirian. entah, ia sendiri juga tidak tau apa kesalahannya di masalalu sam...