setelah berjalan menjauh dari keributan itu. jevano sedikit merenggangkan pelukannya, ia menunduk hendak memastikan jika anne baik baik saja.
"ann, lu gapapa kan? ada yang luka gak?" tanya jevano sembari menangkup wajah sang gadis.
anne yang awalnya memejamkan matanya, kini membuka matanya perlahan. ada rasa canggung dan malu menyelimuti dirinya, tadi ia hampir saja menerima ciuman dari jevano. tapi gagal begitu saja saat tiba tiba ada keributan di belakangnya.
"a-aku gapapa kok jev" jawabnya dengan sangat pelan.
"yakin?"
"i-iya" jawab anne lagi gugup, ia berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain. ia tidak bisa jika terus terusan bertatapan dengan mata jevano.
jevano yang melihat dan menyadari jika saat ini gadis di depannya ini sedang salah tingkah dan gugup hanya bisa mengulum bibirnya menahan senyum. anne terlihat begitu menggemaskan jika seperti ini.
"j-jev, ini udah selesai belum sih acaranya?" tanya anne yang melihat para pengunjung mulai membubarkan diri.
"harusnya sih belum, tapi mungkin karena keributan barusan. bikin acaranya selesai lebih cepet" jawab jevano yang kini juga ikut menatap sekellilingnya.
gadis cantik itu mengangguk paham. melihat para pengunjung lain yang mulai membubarkan diri, jevano kini merangkul anne dan membawanya keluar dari sana untuk pulang.
"kira kira tadi keributan tadi pemicunya apa ya jev?" tanya anne dengan mendongak menatap jevano yang berdiri di sampingnya.
"kalau gak salah denger sih, tadi katanya ada yang ketahhuan selingkuh"
"ih, kok ada ya yang suka selingkuh begitu. harusnya kalau udah gak sejalan, ya putusin aja, akhirin aja, dari pada selingkuh selingkuh begitu" gumam anne yang masih bisa di dengar oleh jevano.
kini mereka sudah sampai di parkiran, "cowo kebanyakan emang begitu. kurang bersyukur, adanya kurang terus. kalau udah begini kan baru kapok" ujarnya, "tapi banyak jugga sih yang engga kapok" lanjuttnya.
anne yang mendengar penuturan jevano langsung menatap pemuda itu intens, "berarti kamu juga gitu ya jev? kamu suka seling----"
"YA ENGGAKLAH!" potong jevano dengan cepat, "ga ada kata selingkuh di kamus gue. gue itu orangnya setia"
gadis cantik itu sedikit mundur ke belakang saat jevano berucap sedikit keras barusan, ia bahkan memegangi dadanya saking terkejutnya. dan hal itu tak luput dari penglihatan jevano.
dengan perasaan bersalah, ia meraih pundak anne, "maaf ya, lu kaget ya" tanya jevano khawatir.
"eh, enggak jev. gapapa" jawab anne di irinngi dengan tersenyum manis. "aku cuma sedikit kaget aja kamu teriak barusan" imbuhnya dengan terkekeh pelan.
"ya sorry, habisnya lu nyamain gue kayak cowo cowo lain sih" gerutunya dengan bibir mengerucut lucu.
"aku engak nyamain kamu kayak cowo lain jevano, aku cuma nanya" koreksi anne sembari mengusap ppelan dada bidang jevano.
entah kenapa anne sekarang suka sekali memegang dada bidang jevano. bahkan jika boleh jujur, ia nyaman sekali saat merebahkan kepalanya di dada lelaki itu.
jevano menghela nafas kasar lalu mengambil helm anne dan memakaikannya padda sang gadis.
"yang harus perlu lu tau ann, gue bukan cowo yang kayak tadi barusan lu liat. gue bukan buaya yang suka selingkuh, gue cowo baik baik yang setia" tekannya.
dan anne menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya.
"iya jev, aku percaya, semoga kelak yang jadi pendamping kamu juga cewe yang baik baik ya. soalnya cowo sebaik kamu, cocoknya sama ccewe yang baik juga"
"ya, dan semoga cewe itu elu" lirih jevano yang kini membelakangi anne saat memakai helmnya.
anne sendiri yang sibuk melihat keadaan parkiran, tidak terlalu mendengar lirihan jevano.
"yuk naik, keburu pagi" suruh jevano yang kini sudah naik ke atas motornnya.
dan dengan perlahan, anne naik ke atas motor jevano dengan menjadikan bahu pemuda itu sebagai tumpuan tangannya.
tidak ada obrolan sama sekali selama perjalanan pulang dari resto ke kost anne. keduanya sama sama diam tak bersuara, namun tanpa sadar anne memeluk erat perut jevano sambil tersenyum sendiri mengingat dirinya dan jevano yang hampir ciuman tadi.
tidak hanya anne, jevanopun sama. selama perjalanan, ia sesekali meraih tangan anne yang ada di perutnya dan mengusapnya pelan sembari mengingat kejadian di resto tadi, andai saja tadi tidak ada keributan, sudah bisa di pastikan jika saat ini bibir anne akan membengkak karena ulahnya.
sibuk dengan pemikiran sendiri sendiri, akhirnya mereka sampai di depan kost anne.
dengan perlahan, anne turun dari motor jevano. dan tanpa di minta, jevano membantu anne membuka helmnya.
"m-makasih ya jev, buat malam ini" ucap anne dengan tersenyum malu.
"i-iya, sama sama. udah sana masuk, udah malem ini"
anne menganggukkan kepalanya lalu memballikkan tubuhnya dan berjalan menuju pintu kostnya. tapi jevano masih ada di tempatnya, ia menunggu anne benar benar masuk ke dalam kost.
baru beberapa langkah anne menjauh dari jevano, tiba tiba gadis cantik itu kembali berbalik dan berlari kecil ke arah jevano.
cup!
tanpa mengucapkan apapun, anne mengecup pipi jevano yang masih tertutup helm.
jevano yang terkejut akan apa yang di lakukan anne barusan hanya bisa diam mematung. bahkan pemuda itu baru tersadar saat anne masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya sedikit keras.
"oh shit! lo bener bener harus jadi milik gue anne"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE [M]
Fanfiction21+ Rasanya semua seperti mimpi, jika di tanyapun-- tidak ada orang yang mau merasakan hidup seperti ini. anne, gadis cantik berambut pirang itu harus menahan rasa sakitnya sendirian. entah, ia sendiri juga tidak tau apa kesalahannya di masalalu sam...