Prolog

567 51 0
                                    


"AWAAASSS!!"

"AAA!!"

BRAK!!

sebuah motor metik menabrak mobil yang tiba-tiba berhenti didepannya hingga membuat pengendara motor metik itu terpental dan tak sadarkan diri.

"Yaampun pak! Dia sudah meninggal!" pekik salah satu orang yang menolong pengendara itu.

"Innalilahi wainailaihi rozi'un."

Pengendara motor itu meninggal di tempat.

Semua orang langsung menolongnya dan membawa dia ke rumahnya mereka sempat memeriksa tas pengendara motor itu dan menemukan kartu pelajar milik pengendara motor.

Motornya sudah hancur tak berbentuk, sedangkan mobil itu juga rusak parah.

~~~~

"Lo mau apa?" tanya seorang gadis dengan ketakutan pasalnya dia saat ini tengah berada di koridor lantai dua sekolahnya.

"Gak ada, aku cuma mau nyapa doang kok kak."

Gadis itu menatap takut pada lawan bicaranya.

"Jangan macem-macem Lo!" bentaknya.

"Gak macem-macem, cuma semacem." Gadis itu menyeringai.

Gadis yang ketakutan tadi terus berjalan mundur hingga punggungnya menabrak pagar beton pembatas.

"Stop! Ashel! Gue bilang jangan macem-macem!!" bentaknya.

Koridor saat ini masih sepi, karena semua orang tengah berkumpul di aula sekolah karena hari ini adalah pemilihan OSIS baru.

"Ucapan selamat tinggal pada dunia kakak sepupu."

Brak!!

"AAAA!!!"

BUGH

Gadis itu tersenyum melihat sepupunya terjatuh.

"Selesai."

Gadis yang tadi terjatuh, tak ada yang membantu karena keadaan sekolah memang sedang sepi.

"Tinggal satu orang."

~•~•~•~

Shifa or Freyana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang