Bagian 1

555 79 2
                                    


"Aduh, badan gue. Rasanya remuk redam," keluh gadis cantik yang baru saja tersadar dari pingsannya.

"Eh, kok gue masih hidup? Harusnya kan gue dah meninggoy," gumamnya heran.

"Lah ini kenapa kepala gue di perban?"

"Gue dimana ini?"

Dia bingung karena saat ini dia sedang berada di ruangan yang sangat besar menurutnya. Tapi ruangan ini seperti kamar anak sultan, kasurnya begitu empuk.

Seketika kepalanya sangat sakit. Kejadian-kejadian yang tak pernah ia alami terputar di kepalanya.

"Abang Freya juga pengen di sayang!"

"Lo kenapa tampar Ashel hah!?"

"AAA!!"

"Gue akan buat Lo di benci Freya!"

"Sshh, akkhh. Kepala gue sakit banget!" pekiknya.

"Sebenernya itu ingatan siapa sih?!" emosinya.

Ceklek

Gadis itu menoleh pada pintu yang terbuka.

"Kamu sudah sadar ternyata. Sebentar ya saya panggilkan keluarga kamu dulu," pamit dokter laki-laki berparas tampan tersebut.

Gadis itu mengabaikan dokter tadi, dia memeriksa tubuhnya yang sangat sakit. Lalu meraba kepalanya yang ternyata terdapat perban.

"Kayaknya Allah masih sayang sama gue, hebat banget masih bisa selamat dari kecelakaan tadi," ujarnya bermonolog.

"Sayang, kamu gapapa kan? Mana yang sakit? Mami khawatir banget sama kamu sayang."

Gadis itu mengernyit heran, siapa wanita cantik ini? Dan siapa orang-orang yang ada di belakang wanita cantik itu.

"Kalian siapa?" tanya gadis itu bingung.

"Kamu gak inget mami? Dokter anak saya lupa ingatan?" tanya wanita itu panik.

"Aku Anak Tante? Perasaan mama gak secantik ini deh, gak putih, Mama aku gak putih Tan, bodynya juga gak bodygoals kayak Tante. Dan mana ada Mama baju sebagus ini," ujarnya.

Wanita yang mengaku sebagai ibunya itu syok berat.

"Heh! Sembarangan kamu!" kesalnya. Gadis tadi hanya mengernyit bingung

"Freya, Freya ingat Papi kan?" tanya pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan meski sudah berumur.

"Maaf nih, Aku gak kenal yang namanya Freya. Dan maaf-maaf aja ya om. Ayah aku gak seputih Om, Ayah aku gendut, item, perut kayak udah mau meletus. Dan juga Ayah gak pernah pakek jaz." Tak beda jauh dengan sang Istri pria itu juga syok hingga memegang dadanya.

Semua orang menahan tawa mendengar hal itu.

"Dok, gimana bisa anak saya lupa ingatan gini?!" tanya pria paruh baya itu dengan emosi.

"Freya siapa?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri.

"Pak tenang, biar saya periksa lagi. Kalian keluar dulu," titahnya pada ke tiga orang itu.

Mereka pun keluar.

"Apa yang kamu rasakan?" tanya Dokter tersebut pada gadis cantik itu.

"Sakit dok. Ini kepala nyut-nyutan dari tadi."

"Kamu kenal siapa kamu dan orang-orang tadi?" tanya Dokter tersebut.

"Saya Shifa, dan orang-orang tadi saya gak kenal dok. Wajah mereka asing banget," jawab gadis yang mengaku bernama Shifa.

Shifa or Freyana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang