Chapter 9 [Kerja Sama]

47 8 0
                                    

otak ku buntu kalo mau lanjutin pov di tiktok bub 😔🥺
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Selesai dengan urusan pembantu itu, Albert memanggil mereka semua ke tempat diskusi / meeting, hanya khusus untuk keluarga mereka saja, tanpa terkecuali, sekali lagi ku tekan kan tanpa terkecuali.

"Ada apa bang? apa ada sesuatu yg penting hingga kita semua harus di sini?" Tanya Alston agar hening tak melanda mereka semua.

"Kita akan melakukan kerja sama dengan Kerajaan sebelah" Sahut Albert, mereka semua yg mendengar itu langsung bingung.

Mengapa mereka bingung? Ya karna abang nya ini tipe orang yg sudah jarang sekali kerja sama dengan seseorang walaupun orang itu berasal dari Kerajaan yg bisa di bilang Kerajaan yg cukup makmur.

"Huh? Tumben sekali abang mau kerja sama dengan Kerajaan sebelah, emang nya ada agenda apa bang sehingga abang mau kerja sama dengan Kerajaan sebelah?" Arrayan mewakili pertanyaan semua abang nya.

"Sebenar nya abang malas untuk berkerja sama dengan Kerajaan sebelah, apa lagi setelah orang tua kita tiada.. Abang mau kerja sama dengan Kerajaan sebelah karena Raja mereka dan adik dari Raja itu mirip sepupu kita yg hilang.."

Mereka semua tersentak saat mendengar ucapan terakhir dari sang abang, huh? Sepupu mereka yg hilang akhir nya bisa di temukan lagi?? Yang benar saja, sungguh bahagia sekali hati mereka itu.

"Bang?.. Abang serius?? Abang gk salah kan!!" Seru Arthur dengan penuh bahagia.

"Iya dek, mangkanya itu abang mau menjalin kerja sama dengan mereka, kalian setuju kan?" Tanya Albert sekali lagi agar mereka setuju.

"Kami semua setuju bang" Ucap Abelard karna melihat Arthur yg sangat bahagia.

"Kita akan memulai kerja sama nya 2 minggu lagi, dan kalian persiap kn ya dari sekarang?"

"Baik bang!" Ucap mereka yg bersama-sama.

-

"Bulan nya indah yaa Wen" Ucap Arthur sembari menatap ke arah bulan yg seperti nya ikut bahagia dengan ke 7 saudara itu.

"Huum, apa lagi lihat bulan nya sama kamu Thur" Jawab nya dengan mengelus lembut surai Arthur.

"Semoga saja kita ketemu ya sama mereka" Senyum nya mengembang saat mengingat ucapan sang abang saat berdiskusi tadi.

"Iya, sekarang ayo kita pergi tidur, kamu juga harus siap-siap dari sekarang, kalo kita ketemu nanti kn gk bakalan canggung"

"Okee" Arthur dengan senang hati menggandeng tangan Alwen.

-

Seperti biasa nya, hari-hari mereka di lewati dengan bahagia.

"Thur, bangun sarapan dulu gih"

"Kamu dh baikan Bel?"

"Gimana tadi Bel? Udah enakan pas trapi tadi?"

Mereka semua berbincang dengan senang hati bersama kembaran nya, kecuali Arcelio dan Arrayan.

"Acel.."

"Hm?"

"G-gk.. Gk ada apa-apa.."

"Huh? Baik lh"

"Arcel.. Rayan mau bicara juga sama Arcel kaya saudara kita yg lain nya.. Tapi mengapa Arcel begitu dingin kepada Rayan?.. :(" Saat ini Arrayan tengah larut dalam pikiran nya.

Melihat sesuatu yg tidak beres dengan ke dua adik bungsu nya, Alston pun akhir nya berbicara.

"Hei, kalian ber dua mengapa hanya diam saja? Apa ada masalah?" Tegur sang abang, karna teguran Alston tadi semua atensi saudara nya melihat ke arah duo bungsu.

The Prince. (Stop) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang