{1}

1K 34 0
                                    

Sakura memandang penuh minat pria dewasa yang tak lain teman ayahnya. Pria gagah berwajah adonis bak dewa Apollo.

Laki-laki tinggi berkulit putih, hidung mancung, bibir tipis dan mata hitam tajam. Begitu menatap mata sehitam malam tersebut, Sakura seolah tersedot ke dimensi tak berujung.

Terasa mendebarkan ketika mata onyx tersebut balik menatapnya. Sakura menyeringai nakal pada pria dewasa yang hanya menatapnya datar.

"Untuk sementara waktu, menunggu mansion Uchiha selesai direnovasi. Kau bisa tinggal di mansion ku. Kamarmu berada di lantai dua."  Gaara berujar sembari menunjuk lantai dua mansion-nya.

Uchiha Sasuke, pria berusia 28 tahun. CEO perusahaan besar, Taka Corporation.

Sasuke baru kembali dari Sydney, Australia untuk memimpin cabang perusahaan Taka Corporation yang berada di Jepang.

Sasuke bersahabat dekat dengan Sabaku Gaara. Mereka satu jurusan saat kuliah di Oxford, Inggris. Gaara berusia 35 tahun, 7 tahun lebih tua dari Sasuke. 

Ketika mengetahui Sasuke akan menetap di Tokyo, Gaara menawarkan agar Sasuke tinggal di mansion Sabaku untuk sementara waktu, menunggu mansion Uchiha yang ada di Tokyo usai direnovasi.

"Dia putriku, Sabaku Sakura. Saki, perkenalkan dia teman Daddy, Uchiha Sasuke." 

Gaara menarik Sakura yang berdiri disebelahnya, untuk berhadapan dengan Sasuke.

Sakura mengulurkan tangannya sembari mengumbar senyum manis, mata emerald-nya menatap lekat Sasuke.

"Hn." Sahut Sasuke membalas jabat tangan Sakura. 

Sedari awal Sasuke menginjakkan kaki di mansion Sabaku, dia sudah menyadari tatapan ketertarikan Sakura padanya. 

Ketika bersalaman, Sasuke sedikit meremas tangan Sakura kemudian melepaskan jabat tangan mereka.

"Saki, bisa kau antarkan Paman Sasuke ke kamar yang sudah disiapkan maid?" tanya Gaara.

"Dengan senang hati, Daddy. Paman Sasuke, mari Saki tunjukkan kamar untuk beristirahat." 

Sakura memimpin jalan diikuti Sasuke di belakang.

Dari posisi belakang, Sasuke bisa melihat pantat Sakura yang bergoyang ketika berjalan. 

Kedua tangan Sasuke terasa gatal, ingin meremas bokong bahenol Sakura.

'Tck, bokong yang bagus.' Desis Sasuke.

Usia Sakura baru menginjak 16 tahun, tapi body-nya persis seperti model. 

Fantasi Sasuke buyar, saat suara merdu Sakura menyapa kupingnya.

"Kita telah tiba, ini kamar Paman." 

Sakura berbalik menghadap Sasuke, setelah tiba didepan kamar yang akan dihuni olehnya.

Sasuke membuka pintu kamar yang akan ditempatinya, kakinya melangkah masuk sembari membawa koper berisi pakaian serta barang bawaan lainnya.

Langkah Sasuke berhenti, dia berbalik menatap Sakura yang mengekor dibelakangnya, emerald dan onyx bertemu.

Jantung mereka berpacu cepat, Sasuke mendekat lalu berdiri dihadapan Sakura.

Tinggi mereka berbeda jauh, di mana Sasuke harus membungkuk mensejajarkan wajahnya dengan paras jelita Sakura.

Sakura spontan menahan nafas, wajah bak dewa Apollo yang dimiliki pria dewasa didepannya hanya berjarak tiga senti dari wajahnya, hembusan nafas Sasuke menerpanya.

Sasuke mengamati setiap jengkal wajah Sakura, baru kali ini Sasuke merasa ketertarikan pada lawan jenis. 

Terlebih, Sasuke tertarik pada gadis yang berusia jauh dibawahnya.

My Sassy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang